07. Start

1K 130 20
                                    

        Jessica terbangun dari tidur nyenyaknya, rasa lapar mengharuskannya menghentikan melepas lelah. Tak heran kenapa ia lapar, seharian ini ia hanya makan roti panggang. Itupun tadi pagi.

Sepulang kerja, ia mendapat perlakuan istimewa dari Yuri. Laki-laki itu menyediakan makan malam untuknya. Sebenarnya Jessica tergoda dengan makanan tersebut, namun gengsinya lebih tinggi dari rasa lapar.

Bahkan tadi ia sempat menampar Yuri.

Tidak! Awalnya ia tidak bermaksud menampar Yuri, namun laki-laki itu malah memancing emosinya. Jadi begitulah.

22.33

Jessica melirik layar handphonenya, ia tidak menyangka ia akan tertidur cukup lama.

Maksud hati hanya ingin berbaring melepas rasa bersalahnya pada Yuri, namun ia malah ketiduran.

Jessica keluar dari kamar, berharap Yuri sudah tidur di kamar utama. Dan yang paling ia harapkan, makanan yang ia lihat tadi masih ada.

Ia ingin sekali mencicipi makanan yang terlihat lezat itu.

Betapa terkejutnya Jessica melihat Yuri tengah mencuci piring, laki-laki itu membelakanginya.

Tidak ada makanan di atas meja, bahkan tidak ada sesuatu pun yang bisa di makan di dalam kulkas.

Untuk mengganjal perut kosongnya, Jessica mengambil sekotak susu. Berharap sekotak susu bisa mengganjal rasa laparnya.

"Eoh Jessica" saat Jessica menutup pintu kulkas, ternyata Yuri menyadari kehadirannya

Jessica hanya diam menanggapi Yuri, ia pikir suaminya itu akan marah padanya karena diperlakuan kasar. Namun ternyata dugaannya salah besar.

Bahkan Yuri kini tengah tersenyum cerah ke arahnya.

"K-kau menghabiskannya sendiri?" Gagap Jessica saat Yuri masih saja tersenyum ke arahnya

Yuri sedikit bingung dengan pertanyaan Jessica barusan, namun sedetik kemudian ia paham pertanyaan tersebut.

Jessica pasti membahas makanan tadi, "Ani" jawab Yuri kembali memamerkan senyumannya

Ya!

Ia tidak menghabiskan makanan itu sendirian, ia mengundang tetangga barunya itu untuk makan malam bersama.

Untunglah semuanya bisa, bahkan perkumpulan suami muda mengajak istri mereka untuk datang.

Yuri juga terus dipuji oleh wanita-wanita cantik itu.

"Eoh" respon Jessica, kemudian meneguk susu yang ada di tangannya

Yuri mengangguk. "Apa kau sudah makan?" Tanya Yuri, ia sudah selesai mencuci piring

"Sudah" bohong Jessica

Kkkrrriiuuukkkk

Yuri berkedip lucu mendengar suara perut Jessica yang kelaparan, "Eoh" Yuri tidak tahu harus bereaksi apa

Jessica merutuki perutnya sekarang, ia sangat malu bertatapan dengan Yuri.

"Sungguh?" Tanya Yuri memastikan

"Eoh, sudah" Jawab Jessica tanpa menatap Yuri

Kkkrrriiuuukkkkkkh

Lagi! Perut Jessica kembali memberikan tanda kelaparan.

Yuri ingin sekali tertawa, namun sekuat tenaga ia menahannya. Ia tidak mau ditampar untuk kesekian kalinya.

"Kau lapar?" Tanya Yuri masih berdiri di posisi awal

GG VILLAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang