33. 123

1K 158 200
                                    




        Kini Jisoo dan Jennie saling duduk berdampingan di sofa keluarga, baik Jisoo maupun Jennie terlihat enggan untuk memulai pembicaraan. Bahkan suara gonggongan Kuma tak terdengar semenjak Jennie ikut mendaratkan pantat di sebelah Jisoo.

Jisoo berharap Jennie berbicara terlebih dahulu, namun sepertinya wanita itu enggan untukbbuka suara terlebih dahulu.

"Jelaskan semuanya!" Tegas, Jisoo memang sengaja bicara singat namun terdengar tegas supaya Jennie sadar atas perbuatannya

Tanpa diduga, Jennie berlutut di hadapan Jisoo. Air mata yang seminggu terus keluar tanpa henti, kini kembali membanjiri pipi chubbynya.

Selalu! Jisoo selalu lemah jika Jennie sudah seperti ini. Air mata wanita itu selalu berhasil menggubur amarahnya. Meskipun begitu, Jisoo hanya diam membiarkan wanita itu menangis terisak sambil berlutut.

"Jika kau ingin bersamanya, aku akan melepaskan mu" suara Jisoo bergetar mengucapkan hal itu, yang benar saja! melepaskan Jennie demi pria lain? Hatinya takkan pernah rela

Namun di sisi lain, Jisoo tidak mau meneruskan hubungan ini bila Jennie tak bahagia bersamanya.



Hikkkss hikss


Isak tangis Jennie semakin pecah setelah mendengar ucapan Jisoo barusan.

Jisoo berdiri dari duduknya, "Aku kemari hanya ingin mengatakan itu" ucap Jisoo kemudian berlalu di hadapan Jennie, ia tidak mau terlalu lama berduan dengan Jennie! Karena ia bisa luluh melihat Jennie yang seperti ini

Buru-buru Jennie mengejar Jisoo yang hendak membuka pintu utama, ia memeluk Jisoo dari belakang, namun ia dibuat kaget dengan reaksi Jisoo.

Jisoo langsung menepis tangan Jennie yang hendak melingkar di pinggangnya, dan ia juga buru-buru menjaga jarak dari Jennie.

"Waegeure?" Tanya Jisoo menatap penuh tanya ke arah Jennie



Percayalah! Ini pertama kalinya Jisoo menolak di sentuh oleh Jennie.



Air mata kembali membasahi pipi chubby Jennie, ia sungguh-sungguh terluka saat Jisoo menepis tangannya seperti orang jijik. "Kau jijik pada ku?" Tanya Jennie, ia bersusah payah menahan air mata sialannya itu agar tidak keluar lagi

"Berhenti menangis, aku sudah lelah harus megalah pada mu" jika saja Jisoo tidak mementingkan harga dirinya, mungkin saat ini ia sudah memeluk dan meminta maaf pada Jennie

Jennie mencibir kalimat Jisoo barusan, "Mengalah? Aku tidak pernah menyuruh mu untuk megalah" pekik Jennie masih dengan air matanya

"Aku tahu aku sudah menghianati mu! Aku sudah selingkuh dari mu, tapi aku tak pernah bersungguh-sungguh berpaling dari mu" ujar Jennie

Jennie menyeka kasar air mata yang masih setia berjatuhan di wajahnya, "Aku menyesal" Jennie luruh ke lantai, kakinya sudah tak sanggup menopang badannya lagi

"Aku terlalu jauh bermain, hingga membuat mu terluka. Mianhe, jjinja mianhe" ucap Jennie di tengah isakannya

"Bermain?" Jisoo membeo

Jisoo tak habis pikir dengan Jennie, bermain? Ia dengan mudahnya mengatakan kata bermain! Apa hati tempat untuk bermain? "Kenapa kau bermain dengan hati?" Tanya Jisoo dingin

"Mianhe, aku hanya ingin merasakan hal yang baru" aku Jennie

Ledakan tawa Jisoo pecah begitu Jennie menjawab pertanyaannya, merasakan hal yang baru? Contohnya berselingkuh?

GG VILLAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang