Lovely time

6.9K 585 69
                                    

18+

"You know what? Actually, you can kiss me anytime you want, New."

Ucapan Tay barusan sukses bikin New kaget setengah mampus. Sampai-sampai dia keselek sama choco pie yang dia makan dan buru-buru meneguk minumannya. Setelah keseleknya reda, New ngeliatin Tay bingung. Menunggu penjelasan keluar dari mulut Tay.

"Saya tau kamu tuh nahan diri kalau lagi sama saya. Padahal dari muka kamu keliatan pengen banget, hahaha." Tay ketawa lagi karena inget muka pengen New setiap mereka lagi berduaan. Setelah ngabisin waktu beberapa bulan sama New, Tay akhirnya paham kalau New tuh gampang banget dibaca perilakunya. Ini mungkin karena sifat New yang blak-blakan jadi bikin Tay gampang tau apa yang New pikirin.

Anjeng, udah gak ada harga dirinya banget gue ssggjkhdhssd. Badut banget badut!!

"Beneran kak?"

"Tuh kan langsung semangat!" Tay nunjuk kedua mata New yang kelihatan berbinar.

"I'm serius by the way." sambung Tay lagi.

"Th-then, can I kiss you now?"

Tay tersenyum kecil lalu mengangguk lalu natap kedua mata New. Tay sengaja nguji keberanian New buat memulai hal-hal kaya gini.

Udah cium aja buruan, kapan lagi lo dapet kesempatan kaya gini. Ucap setan pertama di tubuh New.

Gak usah ragu-ragu segala deh, biasanya juga gaspol. Setan kedua ikut nambahin.

Cepetan, kak Tay udah kasih izin juga keburu berubah pikiran dia. Ini nambah setan lain muncul untuk pertama kalinya.

New ngedeketin mukanya ke Tay, ambil ancang-ancang buat ngecup bibir kekasihnya itu. Namun New mengurungkan niatnya di detik-detik akhir dan hendak menarik diri. New gak bisa, jantungnya berdebar sangat kencang sekarang.

Tapi tangan kiri Tay yang cekatan langsung ngeraih tengkuk leher New dan menahannya. Disini lah Tay mulai menunjukkan kepiawaiannya. Di lumatnya bibir bawah New dengan lembut. Sempat terdiam beberapa detik karena kaget, New pun membalas lumatan bibir Tay. Mereka saling melumat bibir satu sama lain entah berapa lama, sampai akhirnya mereka harus memisahkan diri karena butuh oksigen untuk bernafas.

"Sweet." ucap Tay seraya lidahnya menjilat bibir bawahnya yang terasa manis karena habis mencium New.

Sexy banget bangsat!!

Tanpa aba-aba dan entah siapa yang memulainya lagi, mereka kembali saling memagut bibir satu sama lain. Seakan ciuman ini untuk membayar waktu tiga bulan yang sudah mereka lalui tanpa melakukan apapun. Ciuman berubah intens karena tiba-tiba posisi mereka sekarang menjadi Tay mengurung New dibawahnya.

New udah gak bisa berpikir jernih lagi, pasrah sama apa yang bakal Tay lakuin ke dia. New gak nolak sama sekali, karena emang ini yang New mau dari sejak lama. Dan perlu New akui, kalau Tay seorang yang expert dalam berciuman.

New melingkari tangannya pada leher Tay, sesekali tangannya naik ke belakang kepala dan meremas rambut Tay. New menikmati lumatan bibir Tay yang entah kenapa terasa begitu nagih dibandingkan dengan pengalaman ciumannya yang sudah-sudah. Belum lagi wajah sexy dan wangi tubuh Tay yang bikin New mabuk kepayang. Kayanya sekarang New menemukan hobby baru, yaitu mencium bibir Tay.

"Your face looks really red." ucap Tay dengan terkekeh, posisi mereka masih belum berubah.

New ngerasa malu karena dia jadi keliatan pervert banget sekarang ini. "Shut up! I just in the mood okay." omelnya sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Blank Space 2nd EditionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang