Kangen

5.2K 476 90
                                    

Tok tok

Menjelang petang di hari Senin, New yang lagi rebahan di tempat tidur kamarnya denger suara pintu kamar diketuk oleh seseorang dari luar. New langsung aja menyuruh orang itu masuk.

"Kak Tay udah aku bilang gak usah ngetuk pintu segala, langsung masuk aja."

"Gak papa, itu namanya sopan santun." Tay menjawab sambil mendekat pada New yang lagi baca novel sambil tiduran.

"Kamu kok baca buku sambil tiduran gitu sih? Kasian mata kamu nanti." Tay langsung narik dua tangan New biar ngerubah posisinya jadi duduk tapi gak berhasil karena New gak mau.

"Aku udah di posisi nyaman nih~" rengek New dengan gemas.

Lo gak boleh kalah Tay, jangan diturutin!

"Iya tapi kamu tuh udah keseringan baca sambil tiduran gini." Tay masih coba bujuk New biar nurut. Karena biasanya Tay yang ngalah dan biarin New ngelakuin sesukanya.

Dengan cemberut, New pun akhirnya mengalah dan ngerubah posisinya jadi duduk. "Ck. Udah tuh!"

Gemes banget dong! Tay pun ikut duduk di atas tempat tidur New sehingga posisi mereka sekarang berhadapan.

"Jangan cemberut gitu ah, jadi jelek tau." goda Tay dengan mencubit sebelah pipi New. "Senyum dong, mana senyum manisnya?" godanya lagi.

Lemah banget emang! New gak bisa lagi nahan senyumnya biar gak muncul. "Resek banget males. Sana balik ke kamar sendiri aja mendingan."

"Bener nih? Padahal saya mau bilang sesuatu ke kamu."

"Tuh kan! Kebiasaan banget suka bikin orang penasaran." omel New. Tay sih cuman mengangkat bahu. Karena dia emang suka banget liat New nggerutu, cemberut, pokoknya godain New tuh hobi Tay banget.

"Kakak mau bilang apa? Jangan-jangan kak Tay punya sakit parah yang disembunyiin dari aku?"

Tay memutar kedua bola matanya malas. "Kamu tuh kebanyakan nonton drama jadi gini." Tay menjitak kepala New pelan.

"Ya abisnya kaya serius banget gitu. Jadi apa yang mau dibicarain?"

"Saya mau pergi ke luar kota, besok berangkatnya."

"Kemana? Ngapain? Aku sendirian dong di sini?" New memberondong Tay dengan pertanyaan.

"Ke jogja. Pak rektor minta saya gantiin beliau buat ketemu seseorang di salah satu universitas di sana."

"Ya kamu kan gak bisa ikut, mau gak mau sendirian di sini." sambung Tay.

"Kenapa aku gak boleh ikut?" tanya New sambil memicingkan kedua matanya.

Tay kali ini menepuk kepala New dengan novel yang dipegang New tadi, pelan sih. "Bukan gak boleh, kamu yang gak bisa. Kamu lupa kalau kamu ada jadwal tutor?"

New pun menepuk dahinya, "Oiya aku lupa! Arrghh aku gak mau sendirian."

Lagi-lagi Tay memutar bola matanya malas. Untung gemes, untung cinta...

"Mulai deh drama nya. Kamu gak sendirian btw, ada Lexy yang temenin kamu. Lagian saya per-"

Belum selesai, New memotong kalimat Tay. "Kakak pergi berapa lama? Seminggu? Sebulan? Gak mungkin setahun dong? Kak Tay masih berstatus dosen UGG kan?"

"Tiga hari doang~" jawab Tay gemas.

"Oh.. ngobrol dong daritadi, kan aku panik. Aku kira bakal lama perginya."

"Ck. Saya daritadi mau bilang, tapi kamu nya udah drama duluan."

New tersenyum kikuk ke Tay, "btw, kak Tay pergi naik apa?"

Blank Space 2nd EditionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang