Decision

3.5K 377 31
                                    

"Akhirnyaaaa gue bebas!" Teriak New lepas.

Gun dan Krist yang ada di sampingnya gak keburu buat nutup mulut New— cuman bisa menutup telinga mereka.

"Gue tau lo seneng, tapi liat-liat dong kita lagi dimana!" Omel Gun setelah menoyor kepala New.

"Anak-anak lain jadi pada ngeliat kearah kita kan!" Tambahnya.

Jam dua siang. New, Gun dan Krist lagi di perpustakaan kampus. Mereka janjian mau makan siang bareng di 3meena setelah New dan Gun selesai bimbingan skripsi.

"Lo masih harus bimbingan sekali lagi btw sebelum dibolehin daftar sidang." Ucap Krist memperingatkan.

New mengibaskan tangannya, "Cuma revisi bagian akhir aja sih, abis itu gue bebas."

"Eh, udah lama kita gak ke whitewo nih. Mau ke sana gak ntar malem, mumpung besok weekend?" Tanya Krist pada dua temannya itu.

"Gak ada kak Singto, tumben lo ngajak? Eh tapi kalo lo mau jemput gue sih, kuy aja." Jawab New.

"Gue juga kuy." Gun ikut menimpali.

Krist menganggukkan kepalanya. "Ok ntar malem gue jemput deh. Gue ke rumah Gun dulu baru ke apart lo."

"8 p.m sharp! Jangan ngaret jemputnya!" Ucap New mewanti-wanti.


*

*

"Kak White!" seru New dan Gun bersamaan memanggil White yang lagi duduk di dekat meja bar mengawasi para pengunjung.

"Lah tumben kalian kemari gak sama pawang? Kalian gak kabur kan?" Tanya White dengan memicingkan kedua matanya.

"Enggak lah! Meskipun bucin, kita juga tetep perlu bersosialisasi kak." Timpal Gun.

"Nah kita ke sini mau menghibur Krist yang lagi kangen sama kak Singto tapi gak mau bilang jujur." Ledek New ke Krist yang diem aja sejak mereka bertiga jalan ke Whitewo.

"Berisik lo!" Omel Krist.

"Hahaha~ yaudah sana kalian duduk aja di tempat biasa. Biar nanti gue anterin minuman kalian." Usir White.

Mereka bertiga pun menurut dan berjalan ke tempat duduk yang biasa mereka tempati. Gak lama kemudian muncul White membawa pesanan mereka.

"Inget jangan sampe black out!" White memperingatkan mereka bertiga.

"Okayy~" jawab ketiganya kompak, lalu White pun berjalan meninggalkan mereka.

"Kok lo tau gue lagi kangen sama kak Singto sih New?" Tanya Krist beberapa saat kemudian.

New terkekeh mendengar pertanyaan sobatnya itu. Pertanyaan yang bodoh, batin New.

Sama seperti Krist yang udah hafal dengan kelakuan New, begitu pun sebaliknya. New juga paham akan setiap gelagat aneh sobatnya.

Menurut New, sobatnya itu udah kaya buku diary yang diletakan sembarangan, gampang untuk dibaca.

"Gak cuma gue, gue yakin Gun juga tau. Ya kan Gun?"

Blank Space 2nd EditionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang