Jealous (2)

6.4K 558 75
                                    

"Let's have sex!" ajak New pada Tay. Tentu aja yang diajak langsung kaget.

"What the?!!" ucap Tay gak percaya. "Are you crazy? Kita lagi di rumah orangtua kamu."

"Emang kenapa? Kamar daddy aku kan di bawah, gak akan bisa denger."

Tay geleng-gelengin kepalanya gak habis pikir sama bocah di depannya ini. "Jangan bilang kamu mikirin hal ini selama makan malam tadi?"

"Enggak sih, tiba-tiba aja kepengen. Gara-gara kak Tay juga sih!"

"Kok saya? Saya kan gak ngapa-ngapain daritadi."

"Bisa gak kalau ngomong gak usah pake hm gitu? Aku paling gak bisa denger kak Tay bilang gitu."

"Hah? Kan kamu tadi manggil nama saya, ya udah saya jawab. Aneh-aneh aja sih kamu."

"Kita mau gak ketemu selama seminggu kan."

"Ya terus?" tanya Tay heran. Menurutnya New sekarang ini kaya anak kecil yang lagi minta beli mainan tapi gak diturutin.

"Gak ada hubungannya seminggu gak ketemu sama having sex. Kalau saya bilang gak ya enggak." emang gak masuk akal juga sih kalau dipikir-pikir alasan yang New kasih.

"Kak~ ayolahhh" New masih coba ngebujuk.

"Gak bisa New, saya punya rule yang gak pernah saya langgar dari dulu. Saya gak akan macem-macem di rumah keluarga. Baik itu keluarga saya maupun pasangan saya."

"Fine." jawab New singkat. Ngambek ceritanya, terus tidur ngebelakangin Tay.

"But, I will let you do everything you want when we're in our apartment." ucap Tay berbisik di telinga New.

Langsung luluh dan gak jadi ngambek. New balik badan kearah Tay. "Janji yaa?" tanyanya dan langsung dibalas anggukan sama Tay. Bukan pawang namanya kalau gak bisa menjinakan New.

"Yaudah peluk?" New masih usaha ternyata.

"Okay~" Tay tersenyum dan ngebiarin New memeluknya sampai tertidur.

***

Di ruang 411, bukannya ngerjain tugas yang Tay suruh- New malah daritadi natap tajem dua orang yang lagi diskusi di depan kelas, tepatnya di meja dosen. Sayangnya, dua orang yang New tatap sama sekali gak ngerasain aura dingin yang menusuk di dalam ruangan itu.

Sebenernya ada satu orang yang ngerasa, tapi dia milih buat mengabaikan gitu aja karena gak bisa berbuat apa-apa. Udah jadi tanggung jawabnya sebagai seorang pembimbing, Tay mau gak mau jadi sering ketemu sama mahasiswa bimbingannya.

Lee Thanat, saingan cinta New yang beberapa waktu lalu bikin dirinya cemburu. Dalam hati, New udah bertekad buat gak lebay dan cemburu gak jelas, tapi pada kenyataannya susah banget ngilangin perasaan itu. Apalagi begitu New tau kalau cowok bernama Lee itu kesengsem sama Tay.

Liat aja buktinya sekarang, Lee keliatan excited banget diskusinya. Sengaja dia cari-cari topik lain buat ditanyain dan tau pasti bakalan diladenin sama Tay. 

"Maaf pak, apa saya boleh mengajukan pertanyaan terakhir?" tanya Lee. 

Nanya mulu lo kek wartawan! Udah satu jam ya kalian bimbingan. Pengen tak hih!

"Uhuk- uhukk"

"Duh, tenggorokan gue gatel banget." ucap New pura-pura bergumam sendiri. Dan begitu dua orang yang ada di depan melihat padanya, New pura-pura kaya gak terjadi apa-apa. Daritadi New emang sengaja pura-pura batuk agak kenceng buat ganggu mereka biar cepet udahan bimbingannya. 

Blank Space 2nd EditionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang