Brother

3.6K 416 19
                                    

Tay sekarang ini lagi duduk di sofa ruang depan sambil muter otak buat cari cara untuk memperbaiki mood New yang lagi gak kondusif.

Penyebabnya adalah setelah semalam dengar penjelasan dari dirinya soal Podd yang berpura-pura gak merestui mereka, siang ini tiba-tiba Podd muncul di apartemen mereka.

Tay sebagai pawang yang biasanya punya sejuta trick untuk menenangkan New pun dibuat gak berkutik. Terhitung udah setengah jam mereka bertiga saling diam, gak ada pembicaraan apapun.

Lebih tepatnya, Tay memilih untuk diam. Karena alasan dari New yang seperti ini ada campur tangan Tay juga.

Beberapa saat lalu saat Tay coba membantu mencairkan suasana diantara keduanya, New langsung menatap tajam pada Tay dan bilang, "diem." Lalu meminta Tay untuk meninggalkan dia dan Podd berdua aja.

Nada suaranya gak terdengar tinggi atau ngegas, tapi berat. Kalau boleh memilih, Tay lebih baik berhadapan dengan New yang marah-marah atau cerewet daripada diam seperti ini.

Tay pun menurut meninggalkan mereka berdua di ruang santai lantai atas. Dalam hati Tay, meskipun keliatan seram, tapi marahnya New keliatan cute juga di satu waktu. Duh!

Udah setengah jam Tay ninggalin New dan Podd untuk bicara berdua. Tay ngerasa sedikit khawatir apa yang akan terjadi diantara dua saudara itu karena dia sendiri gak pernah liat New semarah itu.

Tay agak ngerasa bersalah karena udah bohong ke New semalam. Kenapa? Karena Podd gak bercanda soal dia yang masih nahan restunya.

Sejak deklarasi Podd di 3meena beberapa hari lalu, New benar-benar mengacuhkan Podd. Semua panggilan gak diterima, chat yang dikirimkan Podd gak ada yang dibalas, bahkan dibaca pun enggak.

Podd yang merasa frustasi akhirnya mendatangi Tay di ruang dosen fakultasnya kemarin siang.

Tay di meja nya lagi siap-siap untuk ngajar kelas berikutnya. Tiba-tiba dia dengar Off memanggilnya.

"Tay! Ada yang cariin lo tuh, dia nunggu di luar." Tay pun keluar dari ruang dosen dan menemukan Podd berdiri di samping pintu masuk.

"Ada apa lo nyariin gue?"

"Adek gue gak mau baca chat gue sama sekali."

"Terus apa urusannya sama gue?" Tanya Tay.

"Ya lo tolong bantuin gue baikkan sama dia."

Tay tersenyum sinis. "Lo sehat? Minta tolong sama orang yang gak lo percaya?"

Podd pun berdecih, "itu sama ini kan beda urusan. Jadi lo mau gak bantuin gue?"

"Gak gratis." Jawab Tay singkat.

"Emang bener ya feeling gue kenapa gak percaya sama lo."

"Mau gue bantuin gak?" Tanya Tay sangsi.

"Yaudah."

"Besok hari Sabtu, lo dateng ke apart. Lo bilang kalau lo cuma pura-pura gak kasih restu."

"Tapi kan gue gak pura-pura!"

"Serah lo aja anj-" Tay langsung menahan ucapannya. Reputasinya dipertaruhkan di sini kalau sampai dosen lain dengar umpatannya.

"Kalian abang-adek kan? Gue yakin kalian pernah berantem atau salah paham sebelumnya. Selesaikan kaya biasanya kalian aja, bicarain baik-baik."

Well, karena itu lah Tay harus melalui malam panjang memberikan pengertian pada New, membujuknya biar gak ngambek lagi dan mau mencoba untuk mendengarkan penjelasan Podd.

Blank Space 2nd EditionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang