Taking care (2)

4K 454 24
                                    

"Kak Tay, mau makan malem sekarang apa nanti?" tanya New begitu dia masuk ke kamar Tay dan ngeliat yang lebih tua masih sibuk sama laptop dan buku-bukunya di meja kerja.

Karena kesibukan Tay yang belum juga mereda, terhitung udah satu minggu ini dia gak masak untuk makan malam. Sebagai gantinya New lah yang bertanggung jawab menyediakan makan malam.

"Kamu makan duluan aja, saya tanggung mau selesaiin ini dulu." jawab Tay tanpa menoleh. Kedenger suara pintu kamarnya tertutup tanda New udah keluar dari kamarnya. Tapi, gak lama kemudian kedenger suara pintu kebuka lagi.

"Aku suapin aja ya?" Tanya New menawarkan dirinya.

"Gak papa, saya nanti aja. Kamu juga lagi sibuk sama tugas kamu sendiri kan." Tay menoleh kearah New dan tetap membuka mulutnya saat yang lebih muda mengarahkan sendok berisi makanan padanya.

"Tenang.. aku sambil suapin diri aku sendiri juga kok." ucap New lalu menyuapkan satu sendok ke dalam mulutnya sendiri.

New memperhatikan dengan seksama Tay yang daritadi sibuk sama laptop nya. Lama-lama New ngerasa kasian juga karena Tay kelihatan kewalahan ngerjain tiga tugas kampus sekaligus. "Kakak sampai kapan penelitiannya?"

"Kalo bisa pengennya selesai secepatnya sih.." jawab Tay tanpa noleh.

"Terus PM nya kapan selesai?"

"Minggu ini terakhir."

"Oiya, kamu mau gak jadi volunteer ngajar anak-anak di pondok belajar? Win sama Namtan udah loh minggu kemarin." sambung Tay lagi.

"Enggak." Jawab New cepat. Tay sih udah menduga jawaban itu jadi gak kaget, karena New emang gak bisa handle anak-anak.

"Soal-soal UTS nya mau aku bantu buatin?" Tawar New lagi.

Tay menganggukkan kepalanya. "Boleh deh, buat satu kelas aja. Sisanya saya udah minta tolong Win."

Seperti yang diketahui, Tay dalam satu bulan ini lagi repot dengan tiga tugas dosen yang harus diselesaikannya. Pertama, penelitian dosen yang wajib dilakukan setiap setahun dua kali.

Kedua, Pengabdian Masyarakat (PM) yang diadakan setiap tiga bulan sekali setahun dengan dosen penanggung jawab yang berganti-berganti. Untuk kali ini Tay menjadi salah satu penanggung jawab bersama tiga dosen lain.

Ketiga, perannya sebagai dewan kampus yang lumayan menyita waktu juga. Ditambah lagi membuat soal persiapan UTS bulan depan.

"Aku minta tolong ke Krist atau Gun aja gimana?"

"Boleh deh." Tay kembali menerima suapan makanan dari sendok yang New sodorkan padanya.

Setelah selesai dengan makannya, New menaruh piring yang di pegangnya di atas nakas dan berdiri di belakang Tay.

"Kamu mau ngapain?" tanya Tay.

"Sini aku bantu pijet, kak Tay ngerasa pegel-pegel kan." Jawab New yang gak tahan lagi karena daritadi ngeliat Tay memijat-mijat bagian leher belakang dan bahunya sendiri, jadilah dia menawarkan bantuan pada Tay.

"Iya sih, tapi jangan deh."

"Kenapa? Kak Tay udah pernah kan aku pijet."

"Iya, tapi nanti kaya waktu itu. Kamu ambil kesempatan dalam kesempitan dan jadi lakuin yang lain. Saya masih banyak yang harus dikerjain."

New terkikik mengingat kejadian saat mereka belum tinggal bersama. New lagi main ke apartemen Tay padahal sang empunya belum pulang.

Saat udah sampai di apartemen, New liat Tay begitu kelelahan dan langsung mengajukan diri untuk bantu memijatnya. Tapi itu cuman berlangsung selama lima menit awal, karena setelah itu New mancing-mancing Tay dan berakhir ngelakuin yang lain.

Blank Space 2nd EditionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang