19

563 62 4
                                    

mereka memasuki tempat itu dengan masih menggunakan seragam sma.
Bulan hanya memikirkan pikirannya sendiri, berkutik dan berkalut dengan pikiran itu sejak pagi.

---

Bulan membuka matanya dengan secara perlahan.

KETIDURAN!!!

bulan segera melihat sekeliling tempat yang tadi ia tiduri, tapi... Hanya dirinya seorang tergulung selimut

Ceklek
Pintu terbuka menampilkan sosok malvin dengan roti siap santap di lengannya. Malvin tersenyum menyambut bulan, sebaliknya dengan bulan. Bulan malah menatap malvin dengan agak seuzon.

"lo udah bangun? Gue kira gak bakal bangun hahaha"
Malvin duduk di kasur bagian samping bulan yg kini terduduk.

Bulan masih memandang malvin dengan tatapan...
Gue gak di apa apainkan?

"lo gak apa apain gue kan?" tanya bulan menghembuskan nafas memberanilan diri.

Ngomong apasih ni cewek!
Malvin menatap bulan datar dengan sedikit pikiran ingin menjahili.

Tersenyum devil dan...
"bulan, gue sebenarnya pengen ini---

Ucap malvin seraya memegang, mengusap bibir ranum bulan yang sulit untuk diajak berbicara, hanya cengo yang terpampang di sana. Ingin rasanya malvin tertawa saat itu juga tapi... Sudahlah, misinya lebih penting. Hahaha

1 detik

2 detik

3 detik...

HAHAHA...
malvin tertawa renyah dengan mepertahankan tampangnya yang cool.

Bulan semakin mengeryit bingung dengan situasi seperti ini. Baru saja baper dan malvin malah tertawa. Uh hilanglah haluannya
Tolong aku author!
Gak boleh nak haram -author
Najis!!

"gua cuman bercanda kali lan, jan dibawa baper gitu ah... Malu guaaaa"
Malvin menutup wajahnya yang kini memerah padam menatap bulan, sangat merasa malu mungkin, salah sendiri hehe:v

Bulan mencebikkan bibirnya, dengan sedikit kesal dilanjutkan dengan memukul lengan malvin, tidak keras hanya sedikit membuat malvin menggaduh meminta ampun. Sama aja bulbul_-
Komen aja lu thor!!
Abaikan hehe:v

"aduh-aduh-hrr sakit bul, jangan gitu dong! bibirnya itu loooo...
Pen nyoba deh" goda malvin mampu membuat bulan menyipitkan, menyiniskan matanya dan dilanjutkan dengan memukul lengan malvin lebih keras dari pada barusan.

HAHAHA...
Malvin tertawa renyah menatap bulan yang semakin kesal pada dirinya.

---

bersenandung riaaaa di sebuah pasar malam di sana.
Menatap binar pada wahana wahana menyenangkan disana.
Berlari, melompat bak anak anak yang tak pernah keluar rumah, sekalinya keluar LIAR ABEZZ_-

Tiba tiba...
Ada seseorang yang mengacak rambutnya dari arah belakang, berbalik lalu menatap orang itu dengan tersenyum kembali.

"seneng banget deh kayanya, mau eskrim gak?" malvin mengacak rambut bulan dengan lembut tersenyum padanya dengan sangat manis. LUMER

bulan hanya mengangguk meng'iya'kan apa perkataan yang baru saja malvin lontarkan barusan.
Lengannya ditarik dengan sangat lembut, menuju seorang penjual eskrim di samping ujung sana.

"mas, eskrim vanilanya satu sama coklat satu"  -malvin

"iya kak, yang lagi kasmaranmah beda euy..."  -goda mas mas eskrim pada bulan dan malvin

Bulan hanya tersenyum manis, menyembunyikan pipi merahnya kini... Jelas sudah membuat malvin auto salting!

"makasi mas" malvin memberikan uang seharga eskrim itu. Dengan senyum yang tak kalah manis dari eskrim yang di beli...
Ya tuhan!!! Boleh gak sih baper

"MOGA LANGGENG YA KAK!"
teriak mas eskrim dengan tawa godaannya.

"DOAIN MAS" teriak balik malvin yang membuat bulan semakin menjadi jadi.
Nangis bahagia aja deh! Boleh gak?

Bulan menundung diam, hanya mampu tersenyum senang untuk saat ini. Menyembunyikan pipinya yang merah kini, mungkin bila siang ia akan mengibrit pulang untuk menyembunyikan pipinya. Karna ini malam... Ya sudahlah, kan gelap jadi aman!

Tes

Tes

Tes

"eh hujan vin" sahut bulan berlari meneduh pada samping toko di sebrang dekat dengan tempatnya sekarang.

Malvin hanya mengikuti kemana arah bulan meneduh, menyelamatkan diri dari air hujan yang mampu membuat bajunya basah.

"dingin ya?" kata malvin saat melihat bulan menggosok gosokkan kedua tangannya.

"iya dingin banget, huft" kata bulan menjawab seraya tak menatap malvin.

"nih pake jaket gue---

Malvin memakaikan jaket itu dengan seperhatian mungkin, roman batt dah.

Hmm.. Lo masih dingin? Coba sini tangannya" malvin mencoba untuk memegang lengan bulan yang terlihat pucat. Menggosok gosokkan dengan kedua tangannya agar terasa hangat, semampunya dan seadanya.

Bulan menatap malvin dengan kagum, dengan tak percaya... Ko gue rasa ada yang aneh ya! Kayak ada apanyaaa gtu.

..........
See you next part guys😍🖤

Haiiii
Shepia maharani kembali menaburkan cerita lanjutan kemarin yaaaaaa.

Ok guys gimana sama part ini?
Komen dong!
Semangatin pia hehe...
Eum... Kalian maunya
sad ending
apa, happy ending?

Ok dah, jangan lupa baca paet selanjutnya ya guys...
Babay😘












The Cupu Boy (PEMBARUAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang