17

585 71 5
                                    

Wellcome guys!!!
Selamat membaca kembaliii
Jangan lupa ikuti author, komen, vote and shere😘

---

Angkasa menghela napas dalam...
Kala mendengar perkataan sidingin tapi manis, siapa lagi kalau bukan zulfi!!!

"sa, kenapa ngga sebaiknya loitu berubah! Gue liat, bulan sangat sangat ngebutuhin lu sekarang ini.

Jangan kebesaran ego sa! Inget! Dulu... Lo suka banget sama bulan, kalian deket, trus bulan ninggalin lo buat keluarganya.

Kasih kesempatan lah za...
Semua manusia berhak dapet kesempatan kedua. Gue...
Gue gak berhak ikut campur sih ya!

Tapi coba deh lo pikir..., bulan pergi bukan karna hal lain, bulan pergi karna keluarganya, bisnis papanya sa!

Lu itu cuman mentingin ego!
Dari pada diri lo, batin lo, dan hati lo!
Gue harap, lo pikirin ini baik² gue percaya sama kepurusan lo!"  -jelas zulfi panjang kali lebar:v

Angkasa merenungkan kata kata barusan cukup lama, ia tak tahu harus bagaimana! Rasa kesal karena dulu... Bulan meninggalkannya dan lebih memilih bisnis papanya yang hampir bangkrut, tapi...
Rasa kesal itu tak mampu terkalahkan dengan rasa rindu yang sangat dalam.
Dan sayangnya, egonya mewakili seluruh pemikiran angkasa.
Menahan tubuh di batasan pagar balkon dengan kedua tangannya, dengan menatap teras dengan tatapan kosong.

Gue sayang banget sama lo,
Tapi... Gue gak mau ego gue turun

Angkasa mencoba menerka nerka apa yang di maksud oleh zulfi. Mungkin ada benarnya juga bila ia mengikuti apa yang di sarankan zulfi, ia sudah menyimpulkan! Bahwa seorang angkasa bukanlah si cupu! Tapi si cool perfect untuk bulan. Dan hanya bulan! Tapi tidak sekarang, kita akan tunggu waktu yang tepat! Mungkin_-

---

Di dalam rumah seorang alexander, ada seorang yang tengah membayangkan kejadian tadi siang, dimana orang yang di incarnya selama ini... Datang ke rumahnya namun bukan untuk dirinya, tapi untuk seseorang yang tak di anggapnya ada.

Venus!
Venus alexan widyanti. Kakak dari seorang bulan alexandra widyanti, dari dulu hingga kini... Venus sangat membenci bulan, ntah kenapa! Hanya venus yang tau hal itu.

Tapi... Dibalik hal buruk yang venus miliki terhadap bulan, ia masih menyayangi bulan srbagai seorang adik yang selama ini ia ingin dekat bersama bulan.

Rasa itu urung! Kala bulan selalu mendapat apa yang ia inginkan ketimbang dirinya!

Venus berjalan membara pada kamar yang tepat berada di samping kamarnya. Tempat penuh kenangan tawa maupun kelam.
Venus membuka pintu kamar bulan dengan sekali dorongan, tidak keras hanya mampu terbuka lebar.

"heh!" sapa venus pada bulan untuk pertama kalinya setelah bertahun tahun tak saling menyapa.

Venus menatap bulan sengit
"orang yang tadi kesini, itu malvin kan!" sergak venus pada bulan yang hanya membalasnya dengan deheman pelan. Terdapat kerinduan di mata mereka, namun... Hal itu urung oleh keadaan.

Bulan menatap venus dengan rasa campur aduk! Menyaksikan gejolak amarah hebat dari mata kembarannya, Yang mampu membuat bulan bungkam 100p bahasa.

Bulan mungkin dapat melawan orang tuanya dengan alasan "kekecewaan" bulan kecewa dengan perilaku orang tuanya sendiri yang menurutnya "pilih kasih!" tapi... Dari dulu hingga kini, bulan tak mampu untuk melawan seorang venus alexan.
Satu satunya saudara kembar yang sangat amat ia harapkan pelukannya.

Venus mengeratkan jemarinya
"jangan ambil orang yang gue sayang untuk kedua kalinya! Dasar pembunuh!"

PLAKK
tamparanyang berasal dari venus berhasil terlayangkan di pipi bulan. Beberapa hari lalu... Papa menampar dirinya di bagian yang sama, sedikit terasa sakit memang! Tapi... Sangat amat lebih terasa sakit di hati maupun batinnya.

Bulan membeku di tempat, memegang pipinya yang terasa memanas sama seperti matanya.

Tes...
Air mata bulan sudah tak mampu di bendung, ditahan, bahkan di samarkan bercaknya. Bulan menatap venus dengan ingin meluapkan amarah! Namun... Urung untuk di lakukan.

"pembunuh kaya lo! Emang seharusnya nangis! Bukan bahagia!" telunjuk venus tersampaikan sudah di depan hidung mancung bulan, hampir saja... Kuku panjang milik venus menggores wajah cantik miliknya.

Pembunuh?

"maksud lo apa venus!" bulan merintih menginginkan penjelasan yang terucap dari bibir ranum venus.

Venus bungkam, ia melihat lihat kamar bulan dengan sorot kerinduan yang sudah terkalahkan dengan raut marah. Foto foto dengan bingkai doraemon masih berdiri kokoh di depan meja belajar vanilla. Hampir keseluruhan foto di kamar seorang bulan alexandra adalah foto bahagia mereka dikala mereka kecil dulu.

Tersenyum miris memandang kenangan kelam di sana dan meneteskan air mata yang membuat bulan tersenyum.

Venus yang dulu ada di sini!

Dengan sekejap mata Bulan memeluk venus yang tampak rapuh memandang kenangan mereka. Tak ada pergerakan dari venus. Itu tandanya, venus sama seperti dirinya! Melepaskan rindu yang sudah menahun. Pelukan sesaat yang mungkin tak akan di rasakan lagi!

Nyaman!  -pikir bulan dan venus.

..........
See you next part😍🖤

Hii shepia maharani kembali menabur cerita lanjutan kemarin ya...

Gimana gimana? Ada yang rindu sama cerita abal abal yang aku buat?
Ada yang rindu sama cerita lanza?

Makasih buat yang udh baca, vote, and komen guys...
Yang gk ada di urutan atas satupun juga gpp kok gk maksa hehe...
Mungkin cuman di sini aja

azek!!!

Jangan rindu, berat, kamu gak akan kuat, ntar mati lagi...

Hahaha canda bep♡

The Cupu Boy (PEMBARUAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang