Zulfi & Zulfa

1K 105 15
                                    

Ketika bunda dan ayah memilihmu, disaat itulah hatiku mulai jatuh.

- Zulfi Purnama

°

°

"Adek!"

Suara melengking yang memenuhi seisi ruangan itu adalah irama kata dari seorang gadis berhijab.

Memanggil adiknya yang sangat kebo itu ialah rutinitasnya setiap kali berada di rumah.

Ayla Nugraha, wanita mungil dengan berbalut syar'i itu merupakan kakak kandung dari Indana Zulfa Nugraha. Gadis tomboy yang jangkung.

Tak habis pikir ia mempunyai adik nakal seperti Zulfa, yang lebih menyukai celana dibanding rok seperti dirinya.

Mengingat Zulfa yang berpenampilan seperti berandal. Berpikiran buruk bukanlah hal tepat untuknya jika melihat orang lain berpakaian layaknya Zulfa.

Dengan Zulfa yang mendapat julukan 'Troublemaker Girl', tak menutup kemungkinan jika Zulfa ialah anak baik. Hanya saja jarang ada yang mampu melihat dua kepribadian Zulfa.

Hari semakin malam, dan Ayla sungguh kesal untuk membangunkan adik bungsu di hadapannya.

"Ayo bangun!" panggilan peringatan kedua kalinya sudah dilakukan Ayla, menggoncangkan tubuh ramping di depannya yang sayangnya adalah adiknya itu.

Hingga suara rintihan dan peregangan tubuh dari Zulfa sudah dirasa, barulah Ayla tersenyum bangga. Melihat perjuangan kecilnya berhasil.

Menangkap cahaya yang masih remang-remang itu berhasil didapat oleh kedua matanya, menampilkan gadis berhijab lucu dihadapannya.

Menautkan kedua alisnya hingga tak ada jarak, adalah simbol bahwa Ayla bingung akan Zulfa.

Zulfa berdecak sebal "Apaansih kak, ganggu aja lo!" Zulfa melempar Ayla dengan bantal bermotif polka-dot itu dengan keras.

Merasa tertantang akan bantal yang telah di lemparkan, Ayla melipat kedua lengannya. "Ya ampun adek! Ini jam berapa, udah lewat magrib! Kapan mau solat?"

Menepuk jidatnya pelan, lalu bergegas langsung ke kamar mandi untuk melakukan ritual wudhu-nya.

Bisa-bisanya ia melupakan salah satu solat wajibnya. Selain akan terkena marah satu keluarga, ia juga takut akan api neraka.

Ayla tersenyum lebar dengan tingkah menggemaskan ala adiknya.

Ayla juga pernah merasakan masa SMA, tentu sangat melelahkan. Tak jarang ia akan tertidur lelah seperti Zulfa.

Pintu kamar mandi yang berada tepat di dalam kamar milik Zulfa kini terbuka lebar, menampilkan sang pemilik kamar sedang membaca doa sesudah wudhu pada ambang pintu.

Senyum hangat sudah di dapat dari Ayla sejak ia melangkah mengambil sajadah. Ingin rasanya ia menebas dan menghempas wanita yang sayangnya kakaknya itu untuk keluar.

Seperti remaja pada umumnya, seakan malu jika ia sedang melaksanakan niat wajibnya dilihat orang lain.

Sinis, itulah yang dilakukan Zulfa untuk mengusir kakaknya. seakan paham, Ayla keluar dengan sendirinya sambil meninggalkan senyum mengesalkan untuk Zulfa.

The Cupu Boy (PEMBARUAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang