Hari pertama sekolah 2

2.2K 165 29
                                    

Kalau tahu sakit,
Jangan bertingkah sayang.
Bikin gerah aja!

- Mozzaika Gress Tiani

°

°

Membuka kelopak matanya dengan perlahan, bau obat secara bergantian menyeruak di penciuman Bulan.

Terbaring lemas dengan sedikit ngilu di bagian pundaknya, sumpah serapah tak hentinya ia ucapkan untuk Mozza.

Matanya kembali mendelik, menelusuri setiap sudut ruang UKS tempatnya beristirahat.

Mendapati Keyla dan Zulfa sedang tertidur lelah di ranjang samping dirinya. Senyum kecil terukir disana, menyaksikan wajah tenang sahabatnya.

Keyla terbangun kaget saat ponsel miliknya bergetar, menandakan pesan masuk disana.

"Sial, gue kira apa. Operator asyuu!" kesal Keyla membanting ponselnya pelan pada sandaran bantalnya.

Kegaduhan itu berhasil menyadarkan Zulfa yang tertidur lelap, sayu matanya berubah sinis menatap Keyla.

"Gila lo?"

"Yakali cans gila." hanya decihan yang dilakukan Zulfa, terlalu malas meladeni Keyla.

Bulan hanya tersenyum simpul melihat kelakuan sahabatnya, hanya mereka yang akhir-akhir ini menjadi alasan bulan tersenyum.

Zulfa yang melihat itu segera bangkit dan menghampiri bulan "Udah pulih lo?"

Bulan mengangguk menanggapi "Ke kelas yuk?"

°°°

Hari ini cukup melelahkan bagi Mozza, jam kosongnya dibuat penuh oleh Angkasa dengan membereskan buku di perpustakaan secara sukarela.

Angkasa tampak menikmati menata buku-buku teratur pada rak semestinya, berbeda dengan Mozza yang mulai kelelahan secara fisik.

"Sa, gue ke toilet dulu ya." begitulah alibi Mozza untuk mengalihkan sejenak ketidak sukaannya terhadap buku tebal berbau teori.

Setelah dirasa Angkasa mengangguk kecil, barula Mozza berlari keluar.

Menghirup udara dalam-dalam, hingga aroma buku tak lagi tercium.

Jalan menuju toilet ia perlambat, agar tidak sampai dengan singkat dan kembali dalam waktu yang lama.

"Hati hati dong, nanti jatuh." lirih suara yang tak begitu asing telah menyapa pendengaran Mozza.

Mencari dimana letak suara itu berada.

Mozza memasang kembali pendengaran tajamnya, kakinya terayun dimana hatinya berteriak 'kiri, kanan'

Dapat, dimana ia melihat THE BUFALA sedang membantu Bulan untuk berjalan menuju kelasnya.

Terlintas keusilan di benaknya tanpa pikir panjang, Mozza menghampiri THE BUFALA.

"Segitu sakitnya ya? Sampe harus di papah gitu?" terdengar seperti ledekan yang di ucapkan Mozza.

Lengannya ia lipat di depan dadanya, menatap tajam rival di hadapannya.

The Cupu Boy (PEMBARUAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang