Kesiangan?

775 91 12
                                    

Kita temen dan seterusnya temen. Cukup gue ada buat lo setiap harinya gue seneng.

- Mozzaika gress tiani

°

°

Pok, pok, pok ...
"Nak Angkasa bangun, sekolahnya kesiangan lho ... "
Bi Asti kembali memukul ringan lengan Angkasa, layaknya anak kecil yang sedang dibangunkan.

Jam sudah menunjukkan pukul 06.58 pagi, tepat 2 menit lagi bel sekolah tempat Angkasa menimba ilmu di deringkan. Begitu halnya dengan alarm Angkasa yang telah berdering 28 menit yang lalu, namun tak kunjung membangunkan si tampan yang tertidur pulas.

"Duh den Angkasa tumben banget belom bangun" kata bi Asti dengan tangannya yang selalu bekerja untuk memukul ringan lengan Angkasa.

"Hm ... "

Hingga erangan manis keluar dari bibir merah muda milik Angkasa. Tak menutup kemungkinan untuk bi Asti mengulas senyum.

"Kenapa bi? Aku udah solat subuh ko, tenang aja hm ... "
Bergumam singkat, hingga tak sadarkan diri kembali di balik bantalnya.

Tak sengaja melirik jam dinding mini milik tuan mudanya berdenting pas pada pukul 07.00 membuat bi Asti kembali gelisah akan waktu yang baru saja menandakan bahwa Angkasa terlambat pada jam sekolah.

Pok, pok, pok ...
"Astaghfirullah den Angkasa bangun sekolah!" mengeluarkan sedikit keberaniannya, bi Asti berani mengguncangkan tubuh lemas Angkasa yang masih berbalut sarung dan sajadah melilit tubuh sempurnanya.

Dengan sigap Angkasa duduk bersandar pada senderan kasur, mengumpulkan nyawa sambil mencari keberadaan jam dinding mini miliknya.

Bulat matanya sekarang melihat jarum panjang yang ber-collaborasi dengan jarum pendek pada jam-nya.

Hingga maraton pagi pun tengah Angkasa lakukan, berlarian kesana kemari demi mempercepat waktu. Mandi singkat yang tak biasanya Angkasa lakukan, malah ia mencobanya sekarang.

Selesai dengan mandi bebeknya, Angkasa kembali ngibrit untuk mengenakan baju seragam, celana, dasi hingga perlengkapan samarannya.

Angkasa akan tetap berangkat sekolah walau ia harus kesiangan, katanya sekolah itu penting. Penting pake banget. Padahal, bisa saja Angkasa menuliskan surat izin atau sakit. Tapi absen satu hari seakan berat untuk Angkasa lakukan.

Tepat pada pukul 07.10 pagi, angkasa berlari cepat menuju motornya sambil memakan roti yang memang tersedia untuknya di meja makan.

Mengendarai motor scoopy-nya dengan kecepatan extra.
Soal salip-menyalip dengan pengendara lain bukan perdebatan lagi sekarang, malah diharuskan untuk hari ini saja. Gila memang, keselamatannya di nomor duakan.

Sesampainya disekolah, Angkasa memarkirkan motornya pada tempat biasanya ia parkir. Di samping motor ninja milik Satya dan Zulfi.

Kembali angkasa akan berlari. Namun sayang, niat Angkasa untuk segera pergi ke kelasnya harus kandas saat melihat anak OSIS yang sedang berjaga di area parkiran menatapnya datar.

Sambil membawa buku catatan pelanggaran, anak OSIS itu menghampiri Angkasa. Menyuruhnya untuk mengikuti, Angkasa pun mengangguk sambil berjalan tepat di depan kakak kelasnya yang bergelar OSIS layaknya seperti tahanan pidana.

Berkumpul pada lapangan terbuka yang keseluruhannya merupakan siswa-siswi tersangka kesiangan. ada juga yang terjerat akan membolos, Jika dipikir, untuk apa sekolah jika jam pertama pun akan mereka lewatkan demi nongki cantik bersama temannya.

The Cupu Boy (PEMBARUAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang