EXTRA PART

884 60 10
                                    

Bulan mengatur pola nafas dengan s3baik mungkin, kembang kempis dadanya begitu terlihat dengan diiringi keringat meliuk netas, menyisir pandangan kearah samping, menampilkan dokter yang tengah tersenyum melambaikan haru padanya.
Suara tangis bayi bergemuruh di seisi ruangan, bayi merah dengan bercak darah terlahir sempurna di pangkuan bulan kini, agar hangat bayi itu memeluk bulan untuk pertama kalinya.

Dokter mengangguk sebagai kode pada bulan, bulan mengikuti dokter dengan anggukan tipis nan senyum mekar menatap bayi yang kini memeluknya erat.

Dokter keluar dengan cucuran keringat di mana mana, tersenyum tipis pada pengusaha muda di hadapannya yang tengah menunggu kabar bagaimana dengan istrinya

"bagaimana dok keadaan istri saya?"
Tanya angkasa berbinar saat dokter akan mulai mengatakan kabar gembira maupun non-gembira

"ibu bulan baik baik saja pak"
Dokter menggadahkan lengannya menuju ruangan dalam di hadapan angkasa

Angkasa mengerti dengan kode itu
"benarkah, saya boleh masuk dok"
Kata angkasa dengan wajah tersenyum senang karna ia telah menjadi seorang ayah untuk hari ini hingga akhir hayatnya

"tentu"
Dokter mempersilahkan angkasa masuk dengan diiringi oleh mama papa bulan dan angkasa serta venus, niko dengan aurel

Mereka masuk dengan wajah tak sabar, namun tetap di ikuti ketertiban yang ada

Angkasa berlari menghampiri bulan dengan isak haru yang menyertainya, wajahnya merah padam untuk saat ini... Ia bahagia karena masa masa tersulitnya telah di lalui di masa remajanya, namun ntah masa apalagi yang akan ia alami, hanya harapan untuk bahagia yang selalu ia panjatkan setiap harinya

Memeluk bulan dengan isak tangis mendalam ala seorang lelaki, namun tak melupakan bila ada bayi di tengah tengah mereka, anak mereka yang baru lahir menatap dunia yang ntah kejam ataupun senang

Bulan melonggarkan pelukan itu dengan begitu lembut di karnakan tubuhnya yang masih lemas

"anak kita"
Kata bulan dengan cucuran keringat masih terlihat di pelipis, leher, serta wajahnya.
Angkasa tersenyum mengangguk tipis menyimbolkan bahwa ia senang dengan kehadiran buah hatinya

Angkasa menggendong bayi itu dengan perlahan, dengan isak tangis yang diiringi oleh angkasa maupun buah hatinya itu mampu membuat sekelilingnya menggores luka yang pernah ada

"adzanin nak"
Sahut papa angkasa dengan menyentuh bahu angkasa lembut

Angkasa mengangguk kecil dan beralih pada pendengaran sang buah hati di dekapannya.

Angkasa mengadzani darah dagingnya dengan begitu perlahan, menampilkan sosok angkasa dengan suara lembut ala dirinya sendiri, bulan tersenyum melihat itu, hatinya terasa tentram!
Untuk pertama kalinya dirinya dan juga angkasa di karuniai seorang anak lelaki, sangat tampan. Meskipun matanya tertutup namun mata itu sepertinya sama dengan mata seorang bulan yaitu mata coklat madu

Setelahselesai kalimat sahutan adzan dikumandangkan oleh angkasa, angkasa kembali menyisir pandangan pada keluarganya dan keluarga bulan.
Lalu beralih menatap bulan

"kita kasih nama ya"
Angkasa tampak tak sabar dengan memberi nama dari anak pertama dari seorang LANSA.

Bulan hanya terkekeh menampilkan deretan wajah pucat lemas karena perjuangannya beberapa saat lalu

"kamu ini, gak sabaran banget"
Alex terkekeh dengan suara pelan, dengan diiringi kekehan orang orang yang ada di ruangan

"iiiih aku serius"
Sahut angkasa dengan wajah menggemaskan

"iya sayang iya"
Kata bulan dengan kekehan kecil, bagaimana bisa angkasa menjadi seorang bad untuk saat saat seperti ini!!!

"khem"
Deheman dari seorang niko-alana & gibral(anaknya dengan istrinya), aurel serta venus-mars(suaminya) secara bersamaan.

The Cupu Boy (PEMBARUAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang