30

559 56 2
                                    

"BULAN!!! AYO CEPET"
teriakan dari seorang venus pada bulan memang tak pernah bisa dianggap tetiakan biasa, contohnya saja sekarang! Karna keleletan bulan venus akan terlambat untuk menuju perkumpulan kemah di sekolah.

"IYAAA"
teriak bulan menyahuti arah pikiran venus

Bulan keluar sembari berlari menuju dimana mobil tertera rapi di garasi, yang siap untuk mengantarkan bulan maupun venus
Venus memasuki mobil itu diiringi oleh bulan, mereka tak menyangka bila sopir di depan adalah kakak nya 'niko'

"udah siap non" tanya niko mengetes kejelihan hati dari abang ke adek

"udah pak, yok jalan"
Spontan venus menutup mulutnya saat melihat niko tengah melotot di depannya melalui pantulan kaca mobilnya

Bulan dan venus hanya nyengir kuda kala niko memamerkan merah padam di pipinya, marah apa malu mas?

---

"turun lo berdua, puyeng pala gua"
Niko memegangi kepalanya yang tampak berdenyut akibat bacotan dari kedua adiknya itu, dengan senyum merekah si kembar turun dengan gaya anggunnya, namun berbeda dengan bulan yang menampakkan gaya tomboy nya.

Mobil berlalu dengan melaju cepat di hadapan bulan, melambaikan lengan dengan senyuman kegirangan.

Namun, ada tepukan lembut di rasakannya saat berbalik arah,
Heii!!!
Dia adalah aditia fahreza angkasa!
Sedang tersenyum manis di hadapan bulan saat ini, bulu mata lentik yang menggoda mampu memanah bulan untuk mematung di tempat.
Angkasa mencuit hidung mancung milik bulan hingga hidung itu memerah, tak segan segan sang empunya pun menggaduh ngilu akibat merah di hidungnya itu
Dibunuh gak papa kali ya?

"sakit"
Gaduh bulan melirik angkasa sinis

"cup cup cup"
Angkasa menepuk nepuk puncak kepala bulan, berbalut kupluk berwarna abu abu disana

"khemm"
Venus menyeringai di samping bulan

"ada yg mblo di sini"
Sinis venus menampilkan mata sinis andalannya, mengerikan

Bulan dan angkasa hanya tersenyum sengang bisa memanas manasi seorang venus di sampingnya, jujur saja bila seorang venus itu kesal, wajahnya sangatlah menggemaskan.

"kumpul yuk, udah di tunggu tuh"
Ujar angkasa menggandeng lengan bulan tak bernafsu

"iya pak ketos"
Sungut bulan menimpali, angkasa hanya bisa tersenyum lucu menatap bulan dengan tatapan menggoda

Berkumpul di lapangan terbuka dengan memanjatkan penuh rasa syukur pada tuhan yang maha esa, berdoa sesuai keyakinan masing masing dan berjalan mengantri menuju bus kemah.
Bulan berjalan berdambingan dengan
Venus, mozza, zulfa, dan keyla. Karna lebih tepatnya mereka satu bus(2)
Sedangkan angkasa berdambingan dengan satya dan zulfi. Seperti yang sudah di ketahui merekapun dapat di bilang satu bus(1)

Bus berjalan sesuai urutan yang di tentukan, bus yang di tempati angkasa melaju dengan kecepatan standra dan mengawali perjalanan mereka, sedangkan bus tempat bulan berada melaju setelah bus yang di tempati angkasa.
Agar bisa saling menatap meski jarak memisahkan, mereka membuat suatu susunan tempat duduk, zulfa, bulan dan keyla duduk di jok paling depan di samping mamang sopir tepatnya hehe.
Sedangkan zulfi, angkasa, dan satya duduk di paling belakang bus pertama yang mereka tempati.
Berhadapan mesi jarak maupun tempat berusaha untuk memisahkan.
Oh iya kalau mozza da venus mereka lebih memilih duduk tepat di belakang THE BUFALA, karna dengan satu alasan 'tempat di samping mamang sopir penuh' hahaha

Bulan hanya tersenyum mesem mesem saat angkasa memperhatikannya dari jok belakang bus(1), begitupun dengan keyla dan zulfa.
Sedangkan mamang sopir hanya menggelengkan kepalanya saat melihat anak jaman sekarang seperti ini, jangan jauh jauh disampingnya saja sedang kasmaran hahahaha

Angkasa tampak sedang menulis di dalam papan tulis mini yang di sediakan di dalam bus untuk kegabutan sang pengikut, azek
Sombong amat_-

"BULAN"
Angkasa menulis kalimat itu dengan menulisnya di papan tulis mini, lalu di tempelkan di balik kaca mobil hingga bulan mampu melihatnya.
Kebayang?

Karna jarak yang memungkinkan untuk membaca surat menyurat itu, bulan memutuskan untuk membalasnya

"APA?"
Tanya bulan mengikuti gaya angkasa

Angkasa menyipitkan matanya lalu, mengangguk anggukan kepalanya singkat saat mengetahui apa tulisannya

"SENYUM DONG"

Bulan mengeryitkan dahinya saat angkasa menuliskan hal itu,
untuk apa -batinnya

"BUAT?"

angkasa hanya tersenyum simpul melihat cacatan singkat itu

"COBA DULU AJA"

Bulan hanya mengangguk dalam diam, mencoba mengamati letak tulisan itu. Lalu...
Turutin aja deh -bulan

Bulan tersenyum dengan senyuman andalan milik bulan, senyuman itu... Tak menggambarkan luka sedikitpun, senyuman itu... Terlihat sangat alami dari hati bukan dari kepalsuan seperti biasanya

"MANIS"

angkasa menuliskan kata 'manis' tepat saat bulan tersenyum dengan anggunnya, senyuman yang sudah jarang ia lihat kembali.
Gue janji, bakal terus ngebuat senyum itu makin berwarna! Doain gua ya readers  -angkasa

"eleuh eleuh... Si eneng, meuni ku manis pisan senyumnya! Beuh... Deg-deg-ser ieu hate mamang"
Bulan hanya cengengesan saat mamang sopir itu berbicara menggunakan bahasa sunda(mungkin), bahasa yang sedikit ia pahami dengan meletakkan salah satu lengannya tepat di dada mamang sopir itu, yang menandakan bila ia benar benar deg-deg-set🤣


..........
See you next part guys😍🖤

Gimana gimana part kali ini?
Hehehe maapkeun mun banyak typo ok👌

Gak kerasa ya, sebentar lagi bakal ada endingnya gimana
Ramein komentar yok!





The Cupu Boy (PEMBARUAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang