Angkasa, venus, niko, keyla dan zulfa ada di depan ruang oprasi bulan untuk sekarang, demi mengeluarkan peluru di paha bulan.
Angkasa terlihat murung tidak seperti biasanya, sedangkan niko dan venus hanya berdiam seperti tak tahu jalan pikiran...
Keyla dan zulfa hanya tersenyum kecut menatap air mata yang selalu keluar kini.Bulan...
Gue ada disini buat lo, lo yang kuat ya -angkasa membatin.Malam ini...
Adalah malam kehancuran, hancur dengan gelapnya. Mengetahui hal dimana alex begitu tak pantas di sebut ayah. Meninggalkan tanggung jawab yang sudah dibuatnya hancur.
Akankah venus, niko, dan bulan mampu menyebut mauren saudaranya?
Gadis kejam yang baru saja mencelakai saudaranya?
TIDAK
kata saudara tak pantas di sebutkan!
Dipandang dalam bentuk tulisan saja hambar rasanya!Venus berbalik menatap niko di sampingnya dengan senyuman hambar.
"bang, anter gue yok! Gue mau jelasin semuanya" kata venus dengan getir nan pasti
Niko tampak tak percaya, sangat tak mudah bagi venus untuk mengakui kesalahannya.
Sangat tak percaya bagi niko pada venus sekarang! Namun mau tak mau, sebagai abang yang guanteng nan baik hati ia harus mengikuti alur ini.---
Venus menghampiri alex dan sandra yang kini sedang tertawa di depan tv.
Mereka belum tidur? -venus
Venus mengusap pundak alex dan sandra yang tiba tiba diam mematung memandangi penampilan venus dan niko ala tak terurus.
"kalian ke-- kenapa?" tanya sandra mengusap pelan pipi venus yang tersenyum menampilkan bercak air mata yang semakin menderas.
"ma, bulan...
Bulan masuk rumah sakit gara gara venus ma, bulan nyelametin venus... Hiks" venus menangis di pelukan sandra, deras tak tergoyahkan hangatnya pelukan itu, pelukan yang mungkin akan menjadi terakhir kalinya bagi venus.Niko hanya berdiam diri, pasrah dengan keadaan! Seakan gagal menjadi sekertaris keluarga.
Abang tak berguna!
Abang apaan yang tak bisa menjaga adiknya!Niko meneteskan air matanya membayangkan bulan tergeletak lemas dalam ruang UGD tadi.
"ya bagus dong, pembuat masalah itu bakal cepet mati!" kata papa tanpa dosanya berkata seperti itu.
"cukup pa! Bulan udah nyelametin venus tadi!"
Venus marah, venus benci, dan venus sudah kehilangan kesabaran pada papanya alex."hebat banget dia, cuman nyelametin kamu aja bisa buat hati kamu luluh kayak gini! bahkan kamu ngelawan sama papa!"
Nada berbicara alex semakin dalam dan semakin membara.
Tapi... Venus tak gentar, ia akan mengucapkan kata demi kata terpendam selama ini..."maafin venus ma pa, sekarang kita kerumah sakit yok, kita suport bulan biar semangat bangkit"
Venus mencoba membujuk alex dan sandra untuk mengikutinya ke rumah sakitNamun gagal, sandra berontak
"biar aja dia mati! Bakal tentram hidup kita nanti"Venus menggeleng pelan, air mata itu semakin deras keluar dari pelupuk matanya.
Sandra yang melihat itu segera menhapus air mata venus dengan memeluknya erat."maafin mama sayang"
Venus terdiam, bagaimana bisa sandra dan alex mengabaikan bulan dan malah meminta maaf padanya!
"ma, aku pengen jujur boleh?"
Venus mencoba mengatakan itu dengan sedikit gugup, ia harus mengembalikan keadaan!"iya sayang boleh" -sandra mengusap puncak kepala venus dengan bangganya mempunyai anak seperti venus.
FLASBACK ON√
"kak nikaaaaaaa
Aku mau es krim boleh?"
Tanya venus pada nika dengan mengandalkan puppy eyes nya."bentar ya... Nanti kakak beliin"
Nika masih setia dengan membetulkan tali sepatunya.Venus cemberut, venus kesal dengan kak nika!
Venus berjalan menjauh dari bulan dan nika.
Venus menatap kanan kiri jalan raya di depannya, aman!
Melangkah gontai dengan mata berbinar hebat.TINN....
mobil truk melaju hebat pada arah venus kini.Aaaaaaaaaaaaa -venus
VENUS!
BULAN!
bulan berlari pada arah dimana venus hampir tertabrak mobil truk itu, berniat ingin menyelamatkan saudaranya! dimana saat yang bertepatan nika berlari mengejar bulan dengan gerak cepat! Menyelamatkan kedua adiknya dari maut yang akan menghampiri.
Bulan mendorong tubuh venus dan berteriak sekuat kuatnya bila ia akan meninggalkan dunia, namun sebelum itu tetjadi...
Tubuh bulan tergoyangkan menggelinding menuju tepi jalan raya, samar samar ia melihat diaman kakaknya nika tewas di tempat demi menyelamatkan venus maupun bulan.Menatap nanar darah segar mengalir disana, syhok!!
Bulan dan venus segera berlari menghampiri nika di tengah jalan sana."KAK NIKAAAAAAAA"
bulan memeluk nika yang tergeletak tak berdaya, pelukan kecil tergulung lembut mengelinangi darah tak bernyawa itu.Venus membeku di tempat kala melihat nika berceceran darah segar mengalir di sekujur tubuh milik kakaknya nika.
---
"bulan aku takut!"
Gemercik tangis venus mulai terdengar di dalam mobil ambulance"jangan takut kan ada bulan, bulan gak bakal buat venus sedih, bulan janji"
Bulan tersenyum manis pada arah venus dengan degupan nanar melihat kedua saudaranya kini.Sesampainya di rumah sakit...
Disana ada alex maupun sandra,
Menatap nanar ruang UGD yang tak harus diharapkan, jenazah nika kini tengah di bersihkan.Nika wafat ditempat dengan tragis.
Venus menangis disamping bulan saat alex maupun samndra menatap mereka dengan tatapan yang membara kecewa, bulan menguatkan venus dengan menggenggam kuat jemari venus, menatap venus silih berganti, menganggukkan kepalanya dua kali hantakan berupa simbol menguatkan."saya tanya! Siapa diantara kalian yang nakal sampe buat kak nika begini!"
Bulan maupun venus saling tatap saat sandra menanyakan hal yang mereka takuti akan terjadi.Menguatkan hati!
Meneguhkan pikiran!
Melangkah maju sedikit!
Berfikiran jernih!
Meneteskan air mata!
Dan memejamkan mata!"---aak-aku
..........
See you next part guys😍🖤Haiii shepia maharani kembali menabur cerita lanjutan kemarin yaaaaa.
Sekali lagi shepia mau tanya,
Maunya kalian gimana?
1. HAPPY ENDING?
2. SAD ENDING?
DUA DUANYA BAKAL ADA EXTRA PART KO GUYS🤯SIALHKAN DI JAWAB DI KOLOM KOMENTAR YAAAAA

KAMU SEDANG MEMBACA
The Cupu Boy (PEMBARUAN)
Novela JuvenilInformation : ✨jangan di baca dulu ya, karna ada sedikit pengubahan karakter, sama typo✨