"Lelaki seperti itu tidak pantas mendapatkanmu, Ann." Anna langsung menatap Rein bingung.
"Kau tau. Kalau dia benar-benar mencintaimu, dia pasti akan melindungimu bukan malah merusakmu. Jika dia berpikir ingin merusakmu berarti dia tidak benar-benar mencintaimu." Lanjutnya.
Ucapan Rein mampu membuat air mata Anna kembali menetes. Dia sadar, jika selama ini Kevin tidak benar-benar mencintainya karena jika Kevin benar-benar mencintainya, dia tidak akan berselingkuh dengan Katty hanya untuk bisa seks bebas.
"Kau benar Rein, dia tidak benar-benar mencintaiku." lirihnya.
"Jadi untuk apa menangisinya ?"
Anna langsung menghapus air matanya, dia langsung berdiri menuju bibir pantai.
"Anna apa yang kau lakukan ?" tanya Rein bingung, tapi Anna tak menjawabnya.
"KEVIN! BAJINGAN KAU! KAU TIDAK PANTAS MENDAPATKAN GADIS BAIK-BAIK SEPERTIKU! SELAMAT KARENA TELAH MEMBUANG EMAS DAN LEBIH MEMILIH BANGKAI, SEPERTINYA!"
Mata Rein membelalak mendengar kalimat yang dilontarkan Anna, beruntung pantai ini cukup sepi jadi tidak akan ada yang menegur mereka. Anna pun berbalik menatap Rein dengan senyum lebarnya, dan dia kembali duduk di samping Rein.
"Aku tidak tau jika kau bisa mengatakan hal tersebut." Anna hanya tersenyum.
Hening
"Rein."
Rein menoleh ketika Anna memanggilnya. "Ya ?"
"Boleh aku bertanya sesuatu ?"
"Tentu."
"Kenapa kau tidak mau menikah padahal Mommy Catherine sudah lama meninggal ?" tanya Anna. "Ah, aku tidak bermaksud untuk... hanya saja Catherine pernah bercerita bahwa ia ingin seorang ibu baru." Lanjutnya lirih.
Rein tersenyum lalu kembali menatap hitamnya lautan. "Maggie adalah gadis paling cantik seangkatan kami ketika kami kuliah. Dia menjadi incaran banyak pria karena kecantikannya, tapi aku lah lelaki beruntung yang berhasil mendapatkannya." Ucapnya berbangga diri.
"Saat itu usia kami masih 19 tahun dan kami melakukannya hingga membuahkan hasil yaitu Catherine, terpaksa aku menikahinya. Setelah menikah dia memutuskan untuk berhenti kuliah dan fokus dengan anak kami, sedangkan aku terus berkuliah hingga lulus. Setelah lulus aku mulai bekerja di kantor ayahku dari nol. Aku bekerja sangat keras untuk menghidupi Maggie dan juga Catherine, hingga lama kelamaan posisiku mulai naik seiring tumbuh besarnya Catherine, dan Maggie pun mulai membuka usaha bersama teman-temannya. Kau tau, harusnya di umur kami yang masih muda, kami menikmati hidup kami tapi karena kesalahan itu kami harus bekerja keras untuk kebutuhan hidup kami."
"Tapi bukankah orang tuamu—"
"Tidak, kau salah. Dari kecil aku di didik untuk tidak bergantung pada uang orang tuaku dan aku menerapkan hal itu pada istri dan anakku."
"Lalu ?"
"Kami hidup dengan bahagia, hingga kecelakaan itu menimpa Maggie dan menewaskannya ketika Catherine berusia 8 tahun."
"Aku turut bersedih..."
Rein tersenyum simpul. "Aku sangat terpukul setelah kematian Maggie. Dan setelah Maggie meninggal Catherine hidup bersama pengasuhnya karena aku sibuk bekerja dan ketika aku libur aku selalu mengajak Catherine nonton pertandingan bola, tinju atau yang lain. Mungkin karena itu dia tumbuh menjadi gadis yang sedikit tomboy."
"Ya, mungkin."
"Setelah kematian Maggie dan juga seriring Catherine tumbuh remaja, aku juga seperti mendapatkan kembali masa mudaku. Kau bisa memakiku karena ini tapi percayalah aku hanya ingin menikmati masa mudaku yang tak pernah ku rasakan."

KAMU SEDANG MEMBACA
MY FRIEND'S FATHER
RomancePerceraian kedua orang tuanya membuat hidup Anastasia Wellez (19) hancur. Belum kering luka dari perceraian kedua orang tuanya kini ditambah lagi kenyataan bahwa kekasihnya Kevin Gross (20) berselingkuh dengan musuh bebuyutan sahabatnya yaitu Katty...