MY FRIEND'S FATHER

MFF 12

Eddie meremas rambutnya frustasi pasalnya kini ponsel Anna tidak bisa di hubungi. Dia lantas mengambil kunci mobilnya dan langsung menuju mansion keluarga Robinson sesampainya disana dia langsung mengentuk pintu megah itu dan tak lama kemudian pintu itu terbuka.

"Mau bertemu siapa ?" tanya seorang maid yang membukakan pintu.

"Aku ingin bertemu Catherine."

"Baik silahkan masuk."

Maid tersebut mempersilahkan Eddie masuk dan duduk di sofa.

"Mr.Wellez, ada perlu apa kau kesini ?"

"Cath, apa kau tau dimana Anna ?"

Dahi Catherine berkerut bingung. "Tidak, dia tidak menghubungiku lagi sejak kemarin malam. Apa apa ?"

"Mr.Wellez ?" sapa Rein yang sedang menuruni tangga. "Ada apa ?"

"Anna, dia pergi..." lirih Eddie.

"APA ??" pekik Catherine.

"Bagaimana bisa ? Kemarin aku mengantarkannya tepat di depan rumahmu dan aku juga melihat dia masuk ke dalam rumah." Kata Rein.

"Kami terlibat pertengkaran kecil dan dia pergi, ku pikir dia akan pergi kesini..."

"Tidak, dia tidak ada di sini."

"Baiklah kalau begitu, aku pamit dulu." Eddie menatap Catherine penuh harap. "Tolong coba hubungi dia dan suruh dia pulang. Ku mohon..."

Catherine mengangguk. "Iya, aku akan mencoba menghubunginya."

"Terima kasih."

Dengan langkah lunglai, Eddie pergi meninggalkan mansion keluarga Robinson.

"Ya Tuhan, dimana kau Anna!!!"

***

"Ya, aku akan mencoba bicara padanya."

"..."

"Hmm, akan ku coba."

"..."

"Ya."

Elis mematikan teleponnya dan menghampiri Anna yang tengah berdiri di tepi balkon.

"Anna..."

Anna menoleh. "Ya, Mom ?"

"Kau tidak ingin berbicara dengannya ?"

Anna tertunduk lesu dan menggeleng, dia tau siapa yang dimaksud mommynya. "Aku masih belum bisa, Mom..."

"Tapi dia mengkhawatirkanmu, sayang."

"Apa dia menelponmu ?"

Elis mengangguk. "Ya, dia sangat menyesal, Ann. Jika kau tidak ingin bertemu dengannya paling tidak bicaralah dengannya." Anna masih diam membisu.

"Aku tau kau mungkin masih terkejut dan bekum bisa menerimanya, tapi bagaimana pun juga dia tetap ayahmu, Ann."

Air mata Anna perlahan nemetes membasahi pipinya. "A-aku..."

"Ku mohon, Ann."

"Baiklah, Mom. Aku akan menghubunginya."

Elis tersenyum, dia menepuk pelan pundak Anna lalu pergi meninggalkan Anna sendiri. Sepeninggal mommynya, Anna langsung mengeluarkan ponselnya yang sudah seminggu ini ia matikan, dia tatap dalam-dalam ponsel itu, dia menarik nafasnya dalam dan setelah itu dia menghidupkan ponselnya. 100 panggilan tak terjawab, 43 pesan dari daddynya dan 31 panggilan tak terjawab, 24 pesan dari Catherine.

Catherine

Anna, kau dimana ? Daddymu mencarimu dirimahku.

Anna.