MFF 30

4.6K 248 22
                                        

Sejak hari dimana Catherine mengetahui tentang hubungan daddynya dan juga Anna, sejak hari itu juga hubungan mereka mulai merenggang. Ah ralat. Sejak hari itu juga hubungan mereka merenggang. Catherine masih belum bisa menerima hubungan itu juga dia belum bisa menerima Anna sebagai calon ibunya. Yang benar saja, calon ibunya adalah gadis seusianya!

Seperti saat ini, saat mereka tengah berpapasan dikoridor Anna hendak menyapa Catherine tapi gadis itu cepat-cepat menghindar dan hal itu membuat Anna sedih.

"An."

Anna menoleh dan melihat Kevin tengah berjalan menghampirinya. "Bukankah itu Catherine."

"Ya..." jawab Anna sendu.

Melihat wajah sendu Anna membuat Kevin mengernyitkan dahinya. "Ada apa ? Apa kalian sedang bertengkar ?" keterdiaman Anna membuat Kevin yakin.

"Sudahlah, An, jangan bersedih. Setiap hubungan pasti ada keretakannya tak terkecuali persahabatan sekali pun." Tutur Kevin.

Anna masih menunduk sedih.

"Sudahlah. Bagaiaman kalau kita ke kantin, aku akan mentraktirmu makan siang."

"Tidak usah, aku hanya ingin pulang."

"Mau ku antar ?" Anna mengangguk.
Kevin sedikit terkejut ketika mereka telah sampai di sebuah gedung apartemen.

"Kau tinggal disini ?" tanya Kevin.

"Ya."

"Sejak kapan ?"

Anna mengendikkan bahunya. "Entahlah, yang pasti beberapa bulan sejak orang tuaku bercerai."

"Banyak sekali hal yang aku lewatkan setelah kita berpisah..."

Anna segera mengalihkan topik pembicaraan. "Kau mau mampir ?"

Kevin mengangguk. "Jika kau yang nenawari aku tidak bisa menolak."

Setelah memarkirkan mobilnya di basement, mereka berdua segera menaiki lift menuju unit apartemen Anna.

"Wah, apartemenmu terlihat sangat nyaman." Puji Kevin.

"Terima kasih."

Anna menyuguhkan segelas jus pada Kevin yang sedang berdiri di dekat jendela sambil memandang pemandangan di luar.

Kevin menerima gelas tersebut. "Terima kasih."

"Apa Daddymu sering kesini ?"

"Mmm... jarang, mungkin hanya beberapa kali dalam sebulan."

"Kalau kau ? Kau masih sering mengunjungi Daddymu ?"

"Hanya beberapa kali."

"Oh iya, bagaimana kabar aunty Elis ?"

"Dia baik."

Kevin menatap Anna. "Jadi bagaimana hubunganmu dengan Mommymu ? Apa kau masih membencinya ?"

Anna menggeleng. "Aku sudah menerima semuanya." Kevin tersenyum.

Mereka berdua menoleh kala melihat pintu terbuka. Mata Anna langsung membulat ketika melihat Rein sudah berdiri diambang pintu, menatapnya dan juga Kevin bergantian.

"Re-rein."

Rein melangkah mendekat. "Apa yang dia lakukan disini, An ?" tanyanya penuh penekanan.

"Mmm, dia-"

"An," Kevin meletakkan gelasnya di meja. "sepertinya aku harus pergi."

"Ah, iya. Terima kasih sudah mengantarku." Kevin hanya mengangguk. Dia menatap tajam Rein yang juga menatapnya dan setelah itu dia pun pergi.

MY FRIEND'S FATHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang