Dentuman musik keras terdengar masuk ke dalam indera pendengaran seorang pria yang baru memasuki Club tersebut. Dia berjalan menghampiri kedua temannya yang duduk di salah satu kursi ditemani dua wanita berpakaian minim.
"Hei Rein." Sapa Mark. "Akhirnya kau datang juga."
"Aku sedang suntuk dirumah." Keluh Rein.
"Kenapa ? Apa karena sudah lama tidak mencicipi tubuh seorang wanita ?" goda Joe.
"Bukan, pekerjaan ku akhir-akhir ini sungguh banyak." Jawab Rein jujur.
Mereka tak lagi bicara, hanya menikmati sebotol wine yang telah tersedia. Tiba-tiba seorang gadis cantik berpakaian seksi duduk di samping Rein.
"Mau aku temani ?" tanya gadis itu sensual.
"Siapa namamu ?" tanya Rein.
Tangan gadis itu bergerak nakal menyusuri dada bidang Rein, bibirnya pun mulai menciumi rahang tegas Rein, berusaha menaikan libidonya.
"Namaku Katty." Bisiknya tepat di telinga Rein. "Aku bisa melakukan apa pun yang kau suruh."
Rein masih setia mendengar Katty berbicara.
"Aku jago dalam hal blow job. Apa kau mau mencobanya ?"
"Berapa usiamu Katt ?"
"19 tahun. Kenapa ?"
Rein mencekal tangan Katty yang mencoba meraih kejantanannya. "Maafkan aku Katty, aku tidak tertarik dengan anak kecil sepertimu."
Katty langsung menarik tangannya dari genggaman Rein. "APA ?!"
"Lebih baik kau cari lelaki lain saja."
Amarah Katty sudah berada di ubun-ubun, matanya melirik ke empat orang yang ada di depannya tertawa mengejeknya terutama dua wanita berpakaian minim itu. Dengan hati yang dongkol Katty langsung meninggalkan tempat tersebut.
"Hei Rein, kau tidak lihat perjuangan gadis itu untuk merayumu. Ha ?" ucap Mark.
"Aku tidak sedang ingin bermain."
Teman-temannya hanya bisa berdecak, selalu seperti itu. Rein adalah tipe pria pemilih, dia hanya ingin tidur dengan wanita berambut sebahu dan tidak terlalu tebal jika menggunakan make up.
"Apa tipemu memang seperti itu ?" tanya Joe.
Sebelah alis Rein terangkat. "Tipe apa ?"
"Berambut pendek, tubuh kurus ramping dan tidak menor dalam bermake up."
"Ya, sebut saja begitu."
"Kau ini sebenarnya mencari apa Rein-Rein, semua wanita itu sama saja." Ucap Mark.
"Tidak, berbeda."
"Sebenarnya kau ini terobsesi dengan siapa ?"
Rein tidak menjawab, dia hanya meneguk winenya dan tersenyum.
***
Katty menghentak-hentakkan kakinya dan duduk dengan kasar kembali ke kursinya.
"Ada apa Katt ? Ku tebak kau tidak berhasil menggoda pria tampan itu kan ?" tebak Messi temannya.
"SHUT UP!" Temannya itu tak lahi bicara dan hanya menikmati tequilanya.
Mata Katty perlahan menyipit ketika netranya menangkap seseorang yang dia kenal, bibirnya menyunggingkan senyum licik. Dia langsung bangkit dari duduknya untuk menghampiri lelaki tersebut.
"Kau mau kemana Katt ?" tanya Messi. Messi hanya berdecak sebal karena Katty tak menjawab pertanyaannya.
"Kevin."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FRIEND'S FATHER
RomansaPerceraian kedua orang tuanya membuat hidup Anastasia Wellez (19) hancur. Belum kering luka dari perceraian kedua orang tuanya kini ditambah lagi kenyataan bahwa kekasihnya Kevin Gross (20) berselingkuh dengan musuh bebuyutan sahabatnya yaitu Katty...