Mulai saat itu hubungan Anna dan Kevin menjadi dekat kembali, banyak gosip yang beredar bahwa sekarang mereka berdua tengah menjalin hubungan lagi tapi dengan tegas Anna mengatakan bahwa sekarang mereka berdua hanya berteman. Mereka berdua kembali melanjutkan aktivitas yang sering mereka lakukan dulu saat mereka tengah berstatus pacaran, yaitu belajar bersama di perpustakaan. Seperti saat ini, mereka berdua tengah mendiskusikan sebuah buku.
"Apa aku mengganggu ?" Anna dan Kevin langsung mendongak.
"Cath, kemarilah duduk di sebelahku." Kata Anna seraya menepuk-nepeuk kursi kosong di sebelah kirinya.
Catherine menatap Kevin sinis. Sampai saat ini Catherine masih membenci Kevin atas tindakan yang pernah dia lakukan pada sahabatnya itu. Kevin yang sadar akan hal itu langsung berpamitan pada Anna.
"Anna, aku pergi dulu."
Dahi Anna berkerut. "Kenapa ? Bukankah diskusi kita belum selesai."
"Sebentar lagi aku ada kelas." Dustanya.
Anna mengangguk. "Baiklah." Kevin pun pergi meninggalkan Anna dan Catherine.
"Sepertinya kalian mulai akrab lagi." Sindir Catherine.
"Aku hanya mencoba melupakan masa lalu."
"Anna, are you seriously ? Apa kau tidak ingat bagaimana cara dia memperlakukanmu ? Bahkan aku saja sangat marah sampai saat ini jika mengingatnya!" ujar Catherine dengan amarah.
Anna menyentuh pundak Catherine. "Tidak baik jika kita terus mendendam, Cath..."
"Kau terlalu polos, An. Bisa saja dia merayumu lagi dan mencampakkanmu lagi. Apa pun bisa terjadi!"
"Tidak, Kevin-"
"Kau membelanya ?!" sela Catherine tak suka.
"Bukan begitu, Cath-"
Catherine mengibaskan tangannya ke udara. "Sudahlah, percuma bicara denganmu, kau terlalu keras kepala!" Catherine pun pergi meninggalkan Anna.
"Cath!" teriaknya tapi Catherine tak menggubrisnya. Dia segera membereskan buku-bukunya dan menyusul Catherine.
"Cath, tunggu!" Anna langsung mengapit lengan Catherin. "Kau marah ?"
Langkah Catherine terhenti, dia menatap Anna tak suka. "Ya, aku marah!"
Mimik wajah Anna berubah sendu. "Maaf. Aku tau kau hanya mengkhawatirkanku, tapi cobalah menerima Kevin, dia tidak seperti yang kau pikirkan..."
Catherine berdecak pinggang. "Kau membelanya lagi, An!"
"Tidak, Cath, tidak. Aku hanya bicara apa adanya, cobalah untuk memaafkan Kevin. Aku saja yang disakiti bisa memaafkannya masak kau tidak ?"
Catherine memutar bola matanya malas. "Baikalh, baiklah."
Anna tersenyum, dia kembali mengapit lengan Catherine. "Bagaiaman kalau sekarang kita ke runahmu ? Kita buat coocies ?" Catherine hanya menjawab dengan deheman.
Sebelum pulang ke rumah mereka pergi ke toko bahan kue membeli bahan untuk membuat cookies. Sesampainya di rumah mereka langsung berkutat di dapur dengan di bantu Mia seorang maid yang ahli membuat kue.
"Anna tolong ambilkan aku air di kulkas." Suruh Catherine.
"Ya."
Anna mengambil pitcher dari dalam kulkas, tapi tiba-tiba kepalanya mendadak pusing dan dia tak sengaja menjatuhkan pitcher yang dia pegang dan akhirnya benda tersebut pecah menjadi kepingan-kepingan kecil.

KAMU SEDANG MEMBACA
MY FRIEND'S FATHER
Roman d'amourPerceraian kedua orang tuanya membuat hidup Anastasia Wellez (19) hancur. Belum kering luka dari perceraian kedua orang tuanya kini ditambah lagi kenyataan bahwa kekasihnya Kevin Gross (20) berselingkuh dengan musuh bebuyutan sahabatnya yaitu Katty...