MFF 17

5.2K 255 4
                                    

Natal tahun ini menjadi natal terbaik bagi Rein karena natal tahun ini dia tak lagi sendiri melainkan kini dia bersama Anna. Ah... mengingat gadis itu membuat hatinya kembali berbunga-bunga.

"Dad," Rein tersentak dadi lamunannya.

"Ya ?"

Dahi Catherine berkerut. "Kenapa kau senyum-senyum sendiri ?"

"Benarkah ?" tanya Rein panik.

Catherine mengangguk. "Pasti ada sesuatu..." Catherine mendekat pada Daddynya. "Kau jatuh cinta ya ?"

Wajah Rein langsung memucat. "Ti-tidak!"

Catherine menyeringai nakal. "Aku tau kau jatuh cinta, Dad."

"Kau ini sok tau." Rein bangkit dari duduknya dan meninggalkan Catherine yang masih tertawa di ruang keluarga.

Dia pun naik ke lantai dua dan masuk ke dalam ruang kerjanya, lalu duduk di kursi kebesarannya. Dering ponsel di atas meja membuyarkan lamumannya tentang Anna, bibirnga membentuk sebuah senyuman ketika layar ponselnya menampakkan nama Anna.

"Halo."

"Merry Christmas..."

Kedua sudut bibir Rein tertarik. "Merry Christmas too."

"Apa yang sedang kau lakukan ?"

"Aku hanya sedang duduk di ruang kerjaku, kau ?"

"Aku baru makan bersama Daddy dan Jason."

"Ahhh... Aku ingin diposisi mereka."

"Datanglah ke apartemenku besok, kita makan malam bersama."

"Baiklah, mau ku bawakan apa besok ?"

"Cukup bawa dirimu saja."

"Baiklah, baby."

"Ya sudah, ku tutup dulu telponnya."

"Ya, I love you." Rein yakin di seberang sana Anna sedang mengulum senyum.

"Kenapa kau senyum-senyum sendiri, An ?"

Benarkan dugaannya.

"Ah, tidak Dad, tidak. Sudah dulu, ku tutup. I love you too."

Tut

Ah... Dia tidak sabar menunggu besok malam.

***

Malam ini Rein sudah bersiap-siap untuk ke apartemen Anna. Dia pandangai penampilannya dicermin malam ini, dirinya sudah tampan dengan kaos yang berlapis sweater  berwarna cream dengan bawahan jeans dan juga sepatu, tak lupa dia juga menggunakan mantel berwarna maroon agar tubuhnya tetap hangat. Ah ya tak lupa dia mengoleskan pomade pada rambutnya agar terlihat klimis serta memakai parfum agar tubuhnya harum.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MY FRIEND'S FATHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang