Tzuyu panik bukan main saat tiba-tiba mendengar orang berteriak setan. Lantas ia menyingkirkan handuk yang semula menutupi wajahnya dan melihat sekeliling. Kemudian ia terkejut karena melihat seorang lelaki tengah duduk di kasurnya dengan ekspresi wajah ketakutan.
"Siapa lo?!" Tanyanya pada lelaki itu.
Bukannya menjawab, lelaki itu malah melempari Tzuyu dengan guling.
"Ngagetin aja lo, brengsek! Gue kira setan!" Serunya.
"Oh lo ngatain gue?!"
"Lalu siapa lagi jika bukan anda?"
Ia ingin marah, namun tiba-tiba ia teringat kalau ia lupa bertanya siapa sebenarnya laki-laki ini?
"Pertanyaan gue tadi belum lo jawab." Ucapnya.
"Gue gak buka sesi tanya-jawab."
"Ck, lo siapa sih? Kenapa lo ada di kamar gue?!" Tanyanya pada lelaki itu.
"Yee bangzul! Gue Haechan, sahabat lo paling ganteng satu-satunya!"
"Haechan?"
"Iya, ngapa? Lo gak setuju? Atau, nama gue kejelekan untuk orang seganteng gue?"
Tzuyu diam-diam berpikir. Mengingat kembali video yang sempat ia tonton. Perasaan, Haechan yang ada di dalam video itu auranya benar-benar luar biasa, lalu kenapa yang ini malah?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Nggak! Udah sana keluar, gue mau ganti baju." Suruhnya pada Haechan.
"Ganti tinggal ganti."
"Terus lo tinggal ngintip, gitu?"
"Cahh tau aja lo mah. Jimayu hihi.."
Tzuyu tertawa sarkas, lalu melangkah menghampiri Haechan dan menyeret laki-laki itu hingga keluar dari kamarnya. Haechan hendak melangkah masuk lagi, namun Tzuyu dengan cepat menutup pintu lalu menguncinya dua kali biar aman.
"DASAR ANAK DURHAKA! GUE SUMPAHIN KETIBAN GAJAH KAMU BARU TAU!"
"GAK USAH BANYAK NANYA. BURU DAH GANTI BAJU, GUE LAPER!"
Tzuyu hanya mengabaikan Haechan yang setelahnya masih ribut-ribut tidak jelas di luar kamarnya. Ia mempercepat kegiatannya lalu segera keluar untuk menghampiri Haechan yang saat itu tidak lagi berada di depan kamarnya.
