Setelah beberapa saat menunggu, Tzuyu membuka sedikit matanya berniat mengintip. Ia penasaran dari mana sebenarnya mereka muncul. Namun walaupun matanya telah terbuka sempurna, sama saja seperti biasa alias tidak terjadi apa-apa.
"Aishh!" Ia melempar gulingnya karena kesal.
Ia beranjak dari tempat tidurnya lalu pergi ke dapur untuk meminum segelas air. Saat kembali ke kamarnya, ia mendapatkan sosok laki-laki duduk di atas sofa sambil memetik gitar miliknya.
Ia membulatkan matanya lalu terbatuk-batuk saking kagetnya.
Laki-laki itu menoleh menatapnya, "Kenapa lo? Batuk? Minum-"
"LO SIAPA?!"
Laki-laki itu mengernyit heran, lalu tertawa. "Gue? Aliando."
"Jawab yang bener!"
"Emangnya gak mirip?"
Tzuyu menghela napasnya, lalu melangkah menghampiri laki-laki itu.
"Sebut nama dan pekerjaan." Suruhnya seraya berkacak pinggang.
"Kayak mau lamar kerja aja. Gue Kun, bukan kun anta tapi just Kun." Jawabnya, "Terus pekerjaan gue? Eum.. pengangguran."
"Kun?" Tzuyu diam sejenak untuk mengingat apakah laki-laki ini benar ada di dalam CD video.
"Oh.. Kun. Iya-iya, Kun. Lo ngapain kesini?" Tanyanya, berbasa-basi.
"Kakak. Jangan kurang ajar."
Tzuyu yang tadi memamerkan giginya, sontak langsung menutup mulutnya rapat-rapat.
"Iya, Kakak. Hehe." Ucapnya.
Kun mendecih, "Ho? Belum ganti baju juga lo?"
"Be-belum. Kenapa emangnya?"
"Buru ganti baju. Terus dandannya jangan lama-lama ya. Gue tunggu di luar." Ucap Kun lalu melangkah keluar dari kamarnya.
Seperginya Kun, dengan cepat ia memilih baju di lemarinya lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk mengganti pakaian. Setelah selesai ia mengambil tas serta sepatunya lalu keluar untuk menghampiri Kun.
Ternyata Kun telah menunggu di dalam mobilnya. Lantas setelah mengunci pintu rumahnya, ia masuk ke dalam mobil Kun.
"Gue lama ya?" Tanyanya pada Kun.
Kun menggeleng, "Nggak. Yaudah ini lo mau kemana?"
"Kemana ya?"
"Ke neraka."
"Heh! Jangan ngomong sembarangan!" Ia memukul pelan lengan Kun.
Kun terkekeh, "Bercanda. Kita ke taman aja deh daripada lo bingung."
"Ada penglihatan gak? Yang sekiranya bisa bikin gue seger lagi."
"Banyak. Kebetulan disana lagi ada event jajanan kekinian."
Tzuyu melotot, "Serius?!"
"Serius. Mau gak?"
Tzuyu mengangguk dengan cepat, membuat Kun gemas lalu mengacak-acak rambut gadis itu.
Karena Tzuyu setuju dengan ajakannya, ia langsung melajukan mobilnya menuju ke sebuah taman yang tadi ia bicarakan. Tak butuh berlama-lama dalam perjalanan, mereka sampai dengan cepat di taman itu. Kun memarkirkan mobilnya, lalu menuntun Tzuyu untuk turun.
"Kakak tau dari mana tempat ini?" Tanya Tzuyu seraya melihat Kun yang berdiri dengan estetik.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
