-- Neo Boyfriend Technology --
Setelah kejadian tadi, tanpa pikir panjang lagi ia langsung pergi menuju ke toko milik perusahaan itu. Jujur, ia merinding setengah mati. Pesan-pesan yang ia pikir permintaan tolong itu masih terngiang-ngiang di pikirannya.
Akhirnya ia tiba di supermarket dan memarkirkan mobilnya. Segera setelah itu ia berjalan dengan cepat masuk ke dalam supermarket.
"Selamat datang di Imjenodam~"
Salah seorang pegawai menyambut kedatangannya di toko itu.
Tzuyu menatap pegawai itu, "Saya cari seseorang."
"Oh, Mbak cari siapa ya?"
"Pegawai yang waktu itu-"
Tzuyu menggantungkan ucapannya saat melihat sosok pegawai yang berlalu lalang di dekat ruang staff.
"Permisi." Tzuyu berpamitan dengan pegawai tadi.
Saat ia hampir sampai di dekat ruang staff, tiba-tiba seorang pegawai laki-laki menubruk bahunya hingga ia terjatuh.
"M-maaf, saya gak sengaja. Biar saya bantu." Ia mengulurkan tangannya untuk membantu Tzuyu berdiri.
Tzuyu menyambut uluran tangan dari laki-laki itu, lalu membenarkan kacamata yang tengah dipakainya.
"Ini ruang staff. Ada perlu apa kamu kesini?" Tanyanya pada Tzuyu.
"Saya mau bertemu dengan seorang pegawai wanita, tingginya lebih pendek dari saya, dan kulitnya putih susu." Jawab Tzuyu.
Laki-laki itu mengernyitkan alisnya, "Hm.. seluruh pegawai kami memiliki ciri-ciri yang kamu sebutkan."
Pegawai kami?
"Anda pemilik perusahaan ini?!" Tanya Tzuyu.
"Hah?!" Laki-laki itu tertawa, "Bukan, saya hanya CEOnya. Pemilik yang sebenarnya sedang tidak disini. Ia sedang ada di tempat lain."
"Oh gitu ya."
"Eum.. ngomong-ngomong kebetulan kamu disini, gimana kalo saya ajak kamu keliling? Toko kami memang kelihatan sederhana dari luar, tapi bagian dalamnya tidak seperti itu." Ucap laki-laki yang kira-kira lebih tua darinya.
Tzuyu mengangguk, "Boleh deh."
Ia menyetujui saran laki-laki itu dengan maksud kalau-kalau nanti ia bertemu dengan pegawai wanita itu.
"Kamu kerja dimana?" Tanya laki-laki itu sambil terus mengajaknya berkeliling untuk sekedar melihat-lihat.
"Saya masih mahasiswa."
"Oh? Jurusan apa?"
"Kedokteran, eum.. Kak, hehe."
Laki-laki itu tertawa, "It's okay, asal kamu nyaman panggil saya begitu."
"Hehe iya, Kak."
Lalu mereka melewati sebuah ruang dengan pintu berwarna merah.
"Ini ruang apa, Kak?" Tanya Tzuyu.
"Ini ruang untuk melakukan percobaan."
"Aku boleh lihat gak?"
Laki-laki itu menggeleng, "Gak sembarangan orang boleh masuk, saya aja harus perlu izin dari pemilik perusahaan."
"Oh.. sayang banget ya."
"Kita bisa lihat ke ruangan lain kok." Laki-laki itu kemudian mengajaknya ke ruangan dengan pintu berwarna kuning.
KAMU SEDANG MEMBACA
Neo Boyfriend Technology
Fanfiction[Selesai] Hey girl, use your card for a date! ©imjenodam, 2020.