-- Neo Boyfriend Technology --
"I don't need your love, oh~"
Seorang gadis cantik tengah asik belajar sambil mendengarkan musik melalui airpodnya.
"Tzuyu, makan dulu!"
Ia sempat melepaskan airpodnya sejenak, lalu kembali memasangkannya di telinga.
Ya, gadis ini bernama Chou Tzuyu. Ia merupakan mahasiswi jurusan Pendidikan Dokter di sebuah universitas ternama di Indonesia. Ia sangat terkenal dengan prestasinya, makanya setiap harinya hanya diisi dengan belajar, belajar dan belajar.
Tok.. tok.. tok..
Suara ketukan pintu itu membuatnya terusik. Ia mendengus lalu beranjak untuk membukakan pintu.
"Mama panggil gak denger ya?" Ucap seorang wanita paruh baya alias Ibu Chou Tzuyu.
"Aku lagi belajar, Ma." Balasnya.
"Iya-iya Mama tau. Belajarnya disambung nanti ya, kita makan malem dulu. Udah ditunggu sama Papa."
Mendengar itu, Tzuyu melengos malas. "Yaudah."
Ia melepaskan airpod dari telinganya lalu melemparkannya ke sembarang arah. Setelah menutup pintu, ia melangkah mengikuti Ibunya.
"Alhamdulillah, masih bernyawa ternyata." Ucap seorang lelaki paruh baya.
"Omongan adalah doa, Pa." Balasnya.
Sang Ayah hanya terkekeh mendengar putrinya berucap demikian. Kemudian keluarga kecil itu memulai acara makan malam mereka dengan tenang.
"Kamu udah punya pacar?" Tanya sang Ayah tiba-tiba.
Tzuyu yang tengah meminum segelas air pun sontak terbatuk-batuk.
"Apaan sih, Pa?"
"Apa? Papa cuma nanya. Soalnya anaknya temen-temen Papa yang seusia kamu, udah pada punya pacar."
"Yaudah, takdir."
"Kamu gak ada niat gitu?"
Tzuyu mengernyit, "Niat apaan?"
"Cari jodoh."
"Papa apaan sih? Jangan ngaco deh." Kesalnya.
Sungguh, sebenarnya ini salah satu alasan ia selalu melewati makan malam bersama orang tuanya. Ia muak karena mereka selalu mendesaknya untuk berpacaran.
"Sana gih cari pacar. Jangan belajar mulu dipikiran kamu." Ucap sang Ayah.
"Ogah."
"Heh!"
"Ck, lagian buat apa sih, Pa? Belajar tuh lebih penting tau, demi masa depan!"
Mendengar itu, Ayahnya mengernyit. "Hm? Bukannya pacaran juga penting untuk masa depan?"
"Apanya yang bikin penting?"
"Sebagai media untuk melanjutkan keturunan."
Lagi-lagi ia terbatuk-batuk akibat perkataan Sang Ayah.
"Kok udah mikir kesana aja sih, Pa? Aku masih semester 4 loh.."
"Terus?"
Karena Sang Ayah udah bersikeras, ia hanya menghembuskan napas pasrah lalu berdiri dari kursinya.
"Aku udah selesai ya, Pa.. Ma.." Ucapnya pada kedua orang tuanya.
"Eh, tapi belum habis-"
"Udah kenyang, Ma. Aku izin ke toko buku sebentar, boleh ya?" Tanyanya seraya memelas pada orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Neo Boyfriend Technology
Fiksi Penggemar[Selesai] Hey girl, use your card for a date! ©imjenodam, 2020.