Neo Boyfriend Technology

12. Afternoon View

-- Neo Boyfriend Technology --

Prangg

Tzuyu tengah berada di dalam kamar mandi terkejut bukan main ketika mendengar suara seperti pecahan kaca. Sontak ia langsung keluar saat itu juga.

"Eitt.. stop it, stop it!"

Baru saja beberapa langkah dari kamar mandi, tiba-tiba seorang lelaki berteriak untuk menghentikannya.

Ia menatap laki-laki itu kebingungan, "Siapa?"

"Tunggu, tunggu. Aku beresin dulu bentar." Kata laki-laki itu seraya beralih mengambil sapu dan serukan untuk membereskan kekacauan yang dibuat olehnya.

Ternyata tadi ia tak sengaja memecahkan vas bunga yang terletak di samping pintu kamar mandi Tzuyu.

"Oke, kamu boleh lewat sekarang." Suruhnya pada Tzuyu.

Tzuyu mengangguk lalu melangkah sambil terus menatapi wajah laki-laki itu.

"Kenapa liatin aku kayak gitu? Ganteng? Udah dari lahir." Ucapnya.

"Di.. Dilan?"

"Hoho.. sayang, kamu jangan ikut-ikutan ngatain aku Dilan juga dong!"

"Hah?"

"Aku Jaemin, bukan Dilan."

"Jae.. hyun?"

Laki-laki itu menghela napasnya, "Jaehyun siapa lagi si anjir?! Aku Jaemin, bukan Dilan atau Jaehyun apalagi Jaenal!"

Kemudian Tzuyu mengangguk setelah berhasil mengingat wajah laki-laki itu, "Iya, Jaemin. Hehe.."

"Haha-hehe! Buruan dah, lama banget ganti bajunya."

"Bentar, itu vasnya kenapa kok bisa pecah?" Tanya Tzuyu.

Jaemin tertawa canggung, "Hehe maaf, tadi aku gak sengaja kesenggol." Jawabnya.

Ia sendiri juga tidak tahu. Tapi kalaupun ia tahu, ia akan menyalahkan produk kartu kencan itu karena sebab itulah ia muncul di dekat vas bunga dan berakhir memecahkannya dengan tidak sengaja.

Hm, kasihan Jaemin.

Tzuyu mengangguk, "Oh yaudah gak papa. Santai aja."

"Maaf ya? Nanti aku beliin yang baru deh."

"Udah gak usah repot-repot. Tapi kalo maksa pasti aku terima sih."

"Hilih malu-malu tapi mau. Gemes banget!" Jaemin mencubiti kedua pipi Tzuyu.

"Ih! Kan aku udah pernah bilang jangan tarik-tarik pipi aku mulu!"

"Hah? Kapan?"

"Eh?" Ups, sepertinya Tzuyu salah bicara, "Kapan ya? Hehe."

"Dih? Malah balik nanya." Kata Jaemin, lalu mendudukkan diri di sebelah Tzuyu, "Kamu mau jalan-jalan kemana?"

"Enaknya kemana?"

"Kemana-mana juga enak."

Bugh

"Serius, Jaemin!"

Jaemin meringis, "Loh? Kapan aku bercanda sih?"

"Kapan-kapan!" Seru Tzuyu, "Kemana aja kek terserah, yang penting jalan-jalan."

"Yaudah kalo gitu kita jalan-jalan keliling rumah aja."

Bugh

"APALAGI SIH, SAYANG?!"