Semua kejadian ini membuat ryker merenungkan dirinya sendiri, memikirkan kembali, kenapa akhirnya bisa seperti ini?
dan kenapa semuanya tak ada yang berpihak padanya?
Kenapa ryker tidak bisa memaafkan rose? Padahal jujur ia masih sangat mencintaimu istrinya itu , tapi rasa benci dan sakit hatinya benar-benar mengalahkan semuanya
Sekarang ryker merasa kehilangan, entah perasaan kehilangan apa itu, rasa dimana sesuatu yang sudah lama ada dihati dan rumahnya lenyap begitu saja.
Bukannya ini yang ryker inginkan?
Tapi kenapa ia tak rela, dan belum bisa mencerna kejadian" ini."Rose kenapa lo dulu gitu? Kalo dulu lo enggak macem-macem ini semua tidak akan terjadi" ia memijit kepalanya dengan keadaan mabuk
"Sekarang lo penyebab semua ini , dan lo harus tanggung akibatnya!" rancaunya sendiri
**
Rose pov
Diruangan itu sudah ada 4 orang yang saling berdiam diri, mulai dari rose dan shiren saling menahan air mata yang siap untuk jatuh. Rony dengan ekspresi yang sulit ditebak dan gamell yang seakan canggung berada disela-sela keluarga ini.
"Gamell keluarlah" suara berat itu menghentakkan lamunan semua orang
Gamell menurut lalu pamit keluar dan memberi mereka ruang untuk berbicara saat ini.
"D-dad" gugup rose , rony tak menoleh sedikitpun , ia mengepalkan tanganya kuat dan memejam matanya.
"Kamu masih menganggap saya sebagai ayahmu rose?" tersontak kaget rose dan shiren menatap rony
Shiren sudah sangat mengenal dadnya selama ini, rony tidak pernah berbicara seformal ini dan sedingin ini, mau apapun kesalahan rose, rony tidak akan marah. Tapi kali ini sepertinya akan berbeda.
"A-apa maksudmu dad hiks.." rose tak percaya dengan apa yang barusan keluar dari mulut dadnya sendiri
"Jangan menangis, saya kesini bukan untuk melihat tangisanmu ini" ucap dadnya dingin
Tidak.. Ini bukan dad.. Benaknya , sosok pria didepannya sungguh berbeda dengan dad yang rose kenal, sikap manisnya seakan berubah dalam hitungan detik.
"Ron.. Ada apa denganmu?" shiren bersuara dan ikut bingung
"Apa? Kamu bertanya ada apa denganku? Aku kecewa karena aku gagal menjadi seorang ayah untuk anakmu shiren sampai anakmu tak menganggapku lagi" balas rony murka
"D-dad tidak hiks.. Ada apa denganmu dad hiks.. Rose takut"
"Mom.." ia menatap kedua mata sendu ibunya sambil menggelengkan kepalanya
"Saya tanya rose , jika kau masih menganggap saya sebagai ayahmu bagaimana bisa kau meyembunyikan ini?"
"Tidak dad hiks.. Ini tidak seperti yang dad pikirkan aku hanya tidak mau dad dan mom khwatir padaku hiks.. Kumohon maafkan rose" tangisnya
"Apa? Khawatir? Sejak saya tau tentang masalah itu , tidak ada sedetikpun saya tidak menghawatirkanmu , karna saya ayahmu!" suaranya mulai meninggi
"Tapi? Hanya karna pria brengsek itu kau bahkan melupakan orangtuamu , bagaimana mommu dirumah setiap hari menunggu kabar darimu, bagaimana aku harus menahan diri untuk tidak membunuh ryker rose!!!" bentaknya keras , wajahnya memerah
"Ron.. Sudah.. Jangan menakuti anakmu" shiren menengkan rony
"Tidak sayang, dia harus tau bagaimana rasanya kita selalu menanti kabarnya tapi dia malah susah payah menyuruh gamell menutupi hal ini, apa kau sudah tidak punya orang tua rose?" pertanyaan itu sungguh menusuk ditelinga rose
"RONY!!" teriak shiren
"Hikss.. Sudah.. Kumohon sudah hiks.. Rose salah.. Hiks rose salah dad hikss maafkan aku.." ia menutup telinganya sendiri dan histeris
"Pikirkan rose , apa dengan mempertahankan suamimu itu bisa membuat kau lebih baik atau bahkan membuatmu lebih mengenaskan dari ini , renungkan dirimu baru kau temuin saya" ia mengambil jasnya lalu bergegas pergi dari sana meinggalkan rose
"Ron.. Ronn.." panggil shiren
"Jaga kesehatanmu sayang.. Mom akan bicara dengan dadmu" ucap shiren lalu memgecup puncak kepalanya
"Hikss.. Maafkan aku.. Hikss.. Dad.."
"RONN!" teriak shiren disenjang koridor akhirnya rony berhenti
"Apa yang kamu lakukan? Ini tidak tampak sepertimu ron!" marahnya , rony membalikkan tubuhnya
"Hanya ini jalan satu-satunya membuat rose sadar , dan terbebas dari pria itu"
"Mak-maksudmu?"
"Percayalah padaku, jika rose masih bersihkeras membela ryker , aku susah untuk melakuka apapun" shiren tampak mengerti lalu mengangguk kepalanya
**
"Apa mom dan dad sudah tidak mau bicara denganku mell?" tanya rose dengan mata lembamnya
Gamell menggelengkan kepalaya
"Tidak rose.. Beri mereka waktu untuk menengkan diri""Ta-tap hiks.. Dad marah besar denganku hikss.. Bagaimana ini?" ia kembali menangis
"Hiks... Gamell.." gamell memeluknya
"Aku harus kemana mell.. Aku diusir mom dan dad hiks.. Aku.." paniknya
"Ssstt.. Sudah" Ucap gamell dan tersenyum
"Kamu masih punya aku rose"
"Kamu boleh tinggal dirumahku untuk beberapa hari kedepan" tawar gamell
"Benarkah?"
"Iya rose, cepat siapkan dirimu"
Beberapa jam menempuh jarak yang lumayan jauh mereka sampai juga diapartemen mewah Gamell .
Sebelum mereka masuk ke kamarnya masing-masing , gamell terhenti lalu memanggil rose
"rose ingatlah, gimanapun keadaanya aku aka selalu ada untuk kamu, jadi jangan takut" ucapnya dan rose hanya mengangguk sekaligus sangat bersyukur ada sahabat yang selalu disisinya
Gamell tersenyum
"Dan.."
"Bercerailah dengan suamimu rose"
"Tidak! Ka-u tidak mengerti, ini rumah tanggaku dan jangan ikut campur"
"Aku mendengar percakapanmu dengan dadmu rose" rose tersontak , ia malu
"Da-"
"Aku ada caraku sendiriku sendiri untuk menyelesaikan ini" elak rose
"rose"
"Kumohon mengertilah mell, aku bisa urus ini sendiri" yakinnya
Gamell akhirnya pasrah , gadis ini sangat keras kepala dan ngeyel.
Entah apa yang ada dibenaknya sekarang , entah apa rencananya Gamell akan ikuti aja.
Tapi siapa sangka , rencana rose benar ia laksanakan tepat saat hari mulai menjelang tengah malam. Dimana ia pergi atau bisa dibilang kabur dari apartemen gamell tepat dipukul jam 11 malam.
"R-rose?"
**
Ada yang tau kemana rose pergiii?!!
Jangan lupa VOTE dan KOMENNYA! ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone You Loved [END]
RomantikWARNING!🔞 ADULT CONTENT (21+) UNDER AGE? PLEASE GO AWAY! BANYAK MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN, ADEGAN VULGAR, KATA -KATA KASAR DAN SADISME. ** Sequel love but psycho. (Bisa dibaca terpisah) Pernikahan mereka terguncang saat terjadi kesalahpahaman...