Kemaren itu salah, seharusnya rover Jk itu warna hitam - bukan putih, maafkan typo ku ya.
Parkir rover hitamnya depan rumah yang terlampau familiar di mata, Jungkkook lepas seatbeltnya, tapi belum keluar dari mobil.
Pemuda Jeon itu tatap rumah di depan- nya, basahi bibir yang tiba-tiba kering karna gugup yang tiba-tiba meluap ke permukaan. Mendadak kepercayaan diri di apartemen meluap.
Jungkook akhirnya turun dari mobil, berdiri di depan gerbang, lalu pencet bel. Beberapa saat kemudian, gerbang di buka. Jungkook senyum sopan waktu Mamanya Taehyung yang buka.
"Selamat pagi, tante."
Nyonya Kim tatap Jungkook penuh selidik, "Pagi. Mau apa kesini?"
Jungkook berdehem sejenak, "Saya mau —"
***
Disinilah Jungkook, duduk berhadapan dengan orangtua Taehyung. Tuan dan Nyonya Kim tatap dia dengan penuh selidik, jantung Jungkook mendadak bertalu kencang.
Taehyung juga ada disana, duduk di samping Jungkook yang tampak gugup sekali. Tadinya, Taehyung kaget waktu dia ke bawah, dan lihat Jungkook yang dateng. Taehyung gak nyangka kalau pacarnya bakal secepat ini datang, dia kira beberapa hari lagi.
"Jadi.. kedatangan kamu kemari itu untuk apa?" tanya Tuan Kim, matanya tatap Jungkook datar.
Jungkook hela nafas sejenak, beranikan diri untuk tatap papa Kim. "Saya mau izin sama om, sama tante, untuk ajak Taehyung ke Busan. Saya janji, saya bakal jagain Taehyung selama disana."
"Nggak boleh," tolak papa Kim. "Anak saya nggak boleh ikut kamu ke Busan."
"Tapi om — saya janji bakal jagain anak om, saya bakal jamin keperluannya selama disana."
"Tetep nggak boleh. Kamu tau, saya kurang suka anak saya bergaul sama kamu," terang Tuan Kim. "Taehyung gak boleh bergaul sama kamu."
"Pa.." Taehyung panggil papanya, "Jangan gitu.. Jungkook gak bawa pengaruh buruk untuk aku, Jungkook jagain aku, Pa."
Papa Kim tatap anaknya datar, "Diam dek, Papa gak suruh kamu ngomong."
Taehyung langsung merengut di tempat.
"Om, please? Kasih izin Taehyung untuk ikut saya ke Busan, untuk beberapa hari aja om."
"Nggak. Kamu ngerti bahasa manusia, 'kan? Kalau saya bilang nggak, ya nggak bisa." Lalu Papa Kim kembali tatap anak nya, "Masuk kamar, dek."
Taehyung ngegeleng, nolak. "Nggak mau!" mukanya merengut, "Nggak mau ke kamar, nanti papa ngomong aneh- aneh ke Jungkook."
"Dek, masuk papa bilang. Jangan ngelawan sama orangtua!" Papa Kim hampir emosi, mama Kim di samping usap pundak suaminya supaya tenang.
"Taehyung, masuk kamar." Beralih mama Kim yang ngomong secara halus.
Taehyung merengut sebel, tatap pacar nya sebentar, dan Jungkook ngangguk. Dengan kesel, Taehyung masuk kamar dengan jalan yang di hentak. Tutup pintu kamar keras.
Setelah itu, Papa Kim tatap Jungkook yang masih bergeming. "Udah, 'kan? Gak ada yang perlu di omongin lagi, kamu bisa pulang."
Jungkook itu tipe orang yang keras kepala. Apa yang dia mau, harus dia dapat. Ciri khas anak orang kaya, semua harus di dapat tanpa pikir panjang.
"Om, alasan om benci saya itu kenapa?" Maka yang Jungkook lakukan adalah, tanya sebab orangtua Taehyung benci dia.
Papa Kim diam sebentar, lalu jawab. "Saya takut kamu bawa pengaruh buruk untuk anak saya. Dengan kelakuan kamu yang begajulan juga berandal, memungkinkan kalau anak saya bakal ikut-ikut kelakuannya kaya kamu."
Jungkook sakit hati? Jelas. Bahkan dia emosi, hampir gak ketahan kalau dia gak inget orang di depannya adalah orang yang disayang Taehyung.
"Om tau darimana kalau saya berandal? Kita bahkan baru 2 kali ketemu."
"Dengan penampilan kamu yang kaya orang gak di urus, saya bisa tau kalo kamu itu pemberontak. Besok-besok, jauhin anak saya, saya gak mau kalo anak saya jadi kaya kamu."
Jungkook hela nafas untuk redain emosi, senyum miring tercipta di bibirnya. "Kay, kalo itu mau om. Saya permisi."
Setelahnya, Jungkook langsung melenggang pergi dengan tangan yang terkepal emosi. Satu orang pandangi punggung pemuda Jeon dengan pandangan yang sulit di artikan — tentu aja itu Nyonya Jeon.
***
Jungkook berhentiin mobilnya di toko penjual minuman. Beli beberapa, lalu langsung melesat kembali ke apartemen nya.
Di mobil, diisi dengan segala umpatan dan caci maki. Segala nama hewan di kebun binatang di keluarkan.
Beberapa menit kemudian, sampe di apartemen. Jungkook langsung melesat menuju unitnya, tutup pintu apartemen terlampau keras.
Siang menjelang sore itu, Jungkook di temani dengan beberapa minuman dan juga rokok 2 kotak. Melakukan kegiatan yang sama sampe malam. Jungkook sukses down saat itu.
Tibici.
Pendek dulu
Kembali lagi dengan restu yang belum di tangan, hehe.
Jadi, rencananya gagal gaes. Aku tadi nya mau buat Tuan Kim setuju, tapi aku mikir lagi, kayanya terlampau mudah gak sih?
Kan Tuan Kim kurang suka sama Jk, jadi tuan Kim gak bakal lepasin anaknya gitu aja sama Jk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet
Fanfiction[KookV Fanfiction] [Finish] Mereka berdua backstreet; pacaran diem-diem. Keduanya terhalang restu orang tua. KookV Pict from pinterest.