Empatpuluhdelapan

3.1K 369 39
                                    

Typo (s)






Kembali ke kehidupan sebelumnya --- di mana Jungkook yang sibuk dengan skripsi dan pekerjaannya, dan Taehyung yang sibuk sama kuliah, ngerjain tugas sana sini.

Terhitung udah dua hari mereka balik ke Seoul, dan dua hari pula mereka jarang interaksi. Dua-duanya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Di tambah, si Jeon belajar buat mengelola cabang perusahaan punya keluarganya.

Fyi, pusat perusahaan keluarga Jeon ada di Busan. Jeon Corp punya beberapa cabang di Korea; seperti di Daegu, Seoul, Jeju dan sebagainya. Perusahaan Jeon itu turun temurun, dari kakek Jeon sampe ke Ayah Jeon --- dan diharapkan ke Jungkook.

***

"Jadi lo mau berhenti kerja nih ceritanya?"

Jungkook ngangguk, "Iya. Gue mau fokus dulu belajar ngelola perusahaan sama urus skripsi. Kalo gue sambilin kerja gini, mana bisa."

"Wih, udah mau jadi calon CEO, dong."

Ketawa, Jungkook tinju baju Jaehyun main-main. Agak ngerasa malu dengan panggilan itu, "Belum lah. Itu mah masih lama."

"Ya, kan, kata gue juga masih calon."

Kali ini giliran Jimin dan Jaehyun yang ketawa, sedang Jungkook mendengus.

Omong-omong, sekarang mereka bertiga lagi di depan supermarket 24 jam. Dengan tiga bungkus rokok juga beberapa cola, temankan mereka untuk sekadar ngobrol hal yang ringan. Udah lumayan lama gak ketemu --- apalagi sama Jaehyun. Cowok Jung itu kelihatan sibuk banget belakangan ini; urus pacar juga urus skripsi.

Sekarang waktunya bukan untuk main -main lagi. Udah besar; udah tahu mana yang baik mana yang buruk, udah tahu kapan harus main-main kapan harus serius. Walau kelihatan berandal dan susah untuk di atur, tapi dalam kepala mereka mikirin hal yang harus dilakuin untuk masa depan. Di rencanain matang-matang. Sudah dewasa, bukan masanya lagi untuk main sana-sini.

"Wah, udah nggak kerasa, ya, waktu berjalan cepat." Jaehyun berceletuk, tatap dua sohibnya lalu hembuskan asap rokok. "Dulu kita masih tawuran, berantem sana sini. Eh, sekarang malah mikirin masa depan."

"Masa depan jangan terlaku dipikir. Nanti malah stress sendiri," jawab Jungkook. "Masa depan itu di susun, bukan di pikirin aja. Lo mikirin masa depan yang belum pasti, tapi lo gak lakuin apa-apa."

Jimin ketawa, lempar abu rokok pada Jeon santai. "Sejak kapan lo jadi bijak begitu?"

Jungkook ngumpat, bersihin jaketnya yang kena abu rokok. "Bangsat, Jim, jaket gue kotor."

"Kan, tadi bijak, sekarang kasar. Kaya bunglon lo berubah-ubah."

Lalu, ponsel Jungkook berbunyi tanda ada pesan masuk. Pas dibuka, Taehyung yang kirim pesan.

Taebii🐯

Kak

Jung

Kook

Dimana?

Di minimarket ama Jimin
sama Jaehyun

Kenapa?

Lapar

Mama Papa pergi dinas

Di rumah gaada sapa2

Mau ku pesenin makan?

Backstreet Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang