Limapuluh

3.5K 346 40
                                    





"Anjing!!"

Kacau.

Buru-buru Jungkook bangun, sambar jaketnya yang terlempar sembarang, lalu tepuk terburu Jimin yang masih tidur.

"Jim! Bangun anjing, gue kesiangan bangsat!"

Si Park cuma balas gumaman, masih dalam posisi semula. Jungkook usak kasar rambutnya, lirik jam dinding yang jarum pendeknya mengarah ke angka 8.

Alhasil Jungkook sambar sepatunya dan keluar apartemen tanpa bilang lebih dulu, biarkan Jimin dan Jaehyun yang mungkin masih hangover. Terburu ke lantai bawah dan menuju parkiran mobil, lalu melajukan mobil pada kecepatan di atas rata-rata ke apartemennya.

***

Jungkook tekan password dan buka pintu tergesa, lantas temukan Taehyung yang berdiri sedekap dada sambil tatap dia datar. Nafas Jungkook berat dan satu-satu sebab lari dari lantai bawah ke unitnya.

"Kak---"

"Kalau mau debat skip dulu. Aku buru-buru!"

Hela nafas, Taehyung lempar handuk ke pacarnya, lalu mendengus. "Mandi, bodoh!"

Jungkook balas cengiran sebelum melaju tergesa ke kamar mandi yang ada dikamarnya --- sempat senyum sumringah lihat pakaiannya yang udah siap dikasur.




***




Jungkook sedikit tarik dasinya biar agak melonggar dan gak terlalu cekik lehernya. Rambut yang tadinya tertata rapi kini teracak bebas karna pemiliknya yang ngusak beberapa kali. Juga lengan kemejanya yang sudah tergulung setengah, dan jasnya yang tersampir damai di kepala kursi.

Jam udah nunjukkin pukul dua belas siang, yang berarti jam istirahat. Dia udah beberapa jam duduk dikursi sampai bokongnya kram. Di meja depannya juga udah gak begitu rapi sebab banyak tumpukan berkas yang harus dia urus. Sialan. Sekretaris Ayahnya kasih tugas banyak, padahal baru pertama berurusan sama hal yang beginian.

Gak lama pintu terketuk, dan sedetik kemudian menampilkan seorang perempuan yang total cantik juga anggun --- menjabat sebagai sekretaris Ayahnya dan juga sekretarisnya.

"Udah selesai semuanya, Tuan?"

Si Jeon hampir putar bola matanya kalau aja dia gak ingat di sini statusnya udah beda. Bukan lagi berandalan kampus yang hobinya bolos dan merokok.

"Belum selesai, Mbak. Ini masih ada beberapa lagi."

Cewek itu beri anggukan, lalu jalan mendekat dan periksa berkas yang sebagian udah dikerjain Jungkook.

Gak bohong. Jungkook kagum sama kecantikan perempuan di depannya ini waktu pertama kali ketemu.

Namanya Bae Irene. Perempuan berkarir bagus yang berusia 28 tahun. Cantik, total. Bukan cuma cantik fisik, Irene juga cantik tingkah laku. Selalu berlaku sopan walau sama yang lebih muda, contohnya aja sama si Jeon.

"Kata Tuan besar, Tuan muda boleh pulang kalau pekerjaannya sudah benar." Irene tatap Jungkook, perlihatkan senyum sopannya. "Besok Tuan muda baru bisa bekerja produktif."

Akhirnya.

Jungkook senyum kecil. "Makasih udah mau ajarin saya, Mbak." Menyambar jasnya yang tersampir di kursi, si Jeon membungkuk sebentar sebelum beranjak pergi.

Menekan tombol lift menuju lantai bawah, dan menunggu beberapa menit kemudian sampe pintu terbuka. Si Jeon tersenyum ketika lihat handphone dan menemukan spam chat dari pacarnya.

Backstreet Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang