Duapuluhsembilan

3.6K 388 98
                                    


Ps; penuh drama, siapkan kresek, dan minum antangin segera, wkwk.






Sejak kejadian itu, Taehyung gak nemuin pacarnya dimana pun. Di telfon, gak di angkat, di Line, gak di jawab. Waktu tanya ke Jimin, cowok Park bilang Jungkook jarang keliatan, sibuk sama skripsi katanya. Tapi, apa iya, sibuk sama skripsi sampe segitunya?

Sudah terhitung 2 hari Jungkook gak keliatan, dan 2 hari juga Taehyung diemin orangtuanya. Terkesan kekanak- kanakan, tapi Taehyung bodo amat.

"Taehyung, tumben ke kelas gak di anter pacar, lagi berantem, ya?"

Taehyung senyum kecil untuk tanggapi, gak jawab, dan langsung melenggang pergi. Dalam hati sebut sumpah serapah yang entah di tujukan untuk siapa.

Cowok Kim itu duduk di kantin sendiri, mau sarapan, sekalian tunggu Seongwoo yang katanya lagi di jalan. Dari rumah dia gak sarapan.

Taehyung buka ponselnya, lalu hela nafas kala Jungkook sampai saat ini belum balas telfon maupun Line. Khawatir? Jelas.

"Oi! Ngelamun aja, awas kesambet!"

Seongwoo datang, dan langsung duduk di depan Taehyung yang terbengong. "Kenapa? Lagi ada masalah, ya?"

"Sedikit," kata Taehyung sembari taro handphone-nya di kantong kemejanya.

"Jungkook?"

"Ya."

"Kenapa lagi?"

"...dia ngilang, sampe sekarang belum ada tanda-tanda batang hidungnya."

"Sibuk kali, jangan mikir macem-macem dulu. Nanti malah jatonya su'udzon, loh."

Taehyung senyum kecil, lalu ngendikin bahunya. "Iya kali."

"Kok iya kali, coba lo telfon lagi, siapa tau aja di angkat."

"Nggak mau ah, udah berapa kali aja gue nelfon, gak di angkat juga."

"Udah telfon temennya? Jaehyun? Jimin?"

Taehyung ngegeleng, "Kalo Jaehyun belum. Tapi kalo Jimin, katanya sibuk."

"Yaudah, nanti telfon Jaehyun."

"Hmm."

***

"Masih belum mau ketemu pacar, nih? Tadi gue liat di kanton lho, lagi makan."

Di apartemen Jaehyun, mereka bertiga ngumpul. Jungkook, Jimin, Jaehyun.

Itu tadi celetukan Jaehyun.

Jungkook ngendikin bajunya, hisap batang nikotin di tangannya — entah untuk yang ke berapa batang.

"Nanti aja," jawab Jungkook, singkat.

"Wah, berniat jadi brengsek, nih?" Jimin berceletuk, "Kalo ada masalah itu di selesain, bukan di hindari. Banci lo."

Tapi Jungkook terkesan gak perduli. Kacau; hatinya kacau, fikirannya pun kacau.

"Bro—"

"Diem, Jae, gue lagi pusing. Jangan nambah beban fikiran."

Tadinya Jaehyun mau marah, tapi begitu lihat Jungkook yang melas buat dia gak tega. Temennya kacau. Kantong mata yang menghitam, rambut yang acak- acakan, pipi yang keliatan makin nirus.

Ting!

Bunyi notifikasi ada pesan masuk, yang ternyata dari handphone Jaehyun. Cowok Jung ambil handphone-nya, lalu dilihat siapa yang kirim pesan. Dan ternyata, pacar temen.

Jaehyun lirik sebentar Jungkook yang masih merokok, lalu mengetik beberapa kata di handphone-nya. Setelahnya, di taruh lagi.

Beberapa menit kemudian, suara bel apartemennya bunyi. Jaehyun pamit sebentar untuk buka pintu.

Senyum kecil terbit waktu lihat siapa yang bertamu.

"Jungkook ada?" itu Taehyung.

Jaehyun ngangguk, "Ada—"

Taehyung langsung nerobos masuk, dan langsung lihat pacarnya yang asik hisap batang rokok, munggungin dia. Cowok Kim itu mendekat, lalu mukul kencang bahu pacarnya yang shirtless.

Jungkook langsung mutar kepala, siap beri umpatan, tapi seperkian detik kemudian langsung diam.

Jimin dan Jaehyun pamit pergi.

"Bagus, aku cariin dari kemaren, tapi kamu malah enak-enakan disini."

Jungkook berdiri, berhadapan dengan pacar. "Kamu ngapain kesini?"

"Ngapain?" Taehyung tanya, "Aku cariin kamu, bangsat! Aku telfon, Line, tapi sama sekali nggak ada balesan! Kamu marah sama aku? Bilang! Jangan kaya anak kecil, lari dari masalah."

Mata Taehyung merah, air matanya menggenang siap tumpah. Kesel, dia kalo kesel, pasti air matanya keluar.

"Udah marahnya?" Tatapan Jungkook datar, malah terkesan gak minat. "Udah 'kan? Kalo udah pulang, aku lagi gak minat berantem."

Taehyung diam untuk beberapa detik, gak nyangka kalo Jungkook bakal balas kaya gini. "Jangan jadi brengsek—"

"Emang kenapa kalo gue brengsek?! Iya, gue brengsek, kenapa?! Lo gak suka? Gak suka pacaran sama orang brengsek kaya gue?! Kalo gak suka, putus aja."

Jungkook nutup matanya waktu rasain pipinya panas, Taehyung nampar dia. Lalu buka mata lagi, dan lihat Taehyung yang udah ngeluarin air matanya.

"Oh, jadi kamu mau putus?" tanya Taehyung. Dia hembusin nafasnya pelan, "Oke kalo itu mau mu, kita putus."

Lalu setelahnya, Taehyung langsung melenggang pergi dari apartemen. Tinggalin Jungkook, dan ribuan kata yang gak tersampaikan dari bibir cowok Jeon itu. Hati bilang kejar, otak bilang minta maaf, tapi kaki gak bisa di ajak kerja sama.













Tibici.

Apa iniiiii..

Kenapa drama sekali, hikd

Lagi pengen melow2 aja, hehe

Update sekalian untuk habisin kuota yang tinggal beberapa mb, hehe.

Backstreet Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang