Kalau cerita fantasi enaknya pakai aku/kamu, gue/lo, gua/lu, atau aku/kau?
Wilayah Ice adalah wilayah terdingin di dunia. Tak hanya musim dan suhu, sifat warganya pun sama dinginnya dengan es dan salju. Tidak ada keramahan dalam kamus mereka sejak 100 tahun yang lalu.
Tapi itu hanya berlaku kepada wilayah Fire, kalau sesama sih tidak, sama seperti manusia normal.
Ciri-ciri warga Ice yang paling mudah dikenali, karena kulitnya agak pucat. Ciri-ciri lainnya adalah warna surai mereka, ada yang biru ada yang putih. Berbeda dengan Fire, ada yang berwarna cokelat atau merah.
Warga Ice suka berkendara dengan rusa kutub atau kuda. Mereka jarang menggunakan angkutan umum seperti delman karena mereka lebih suka berkendara sendiri.
Ya, itu tidak berlaku untuk dua manusia ini sih...
"Pak, masih lama sampainya?"
"Tidak kok, sekitar sepuluh menit lagi kita sampai di Icy Town."
"Jangan lama-lama ya, pak. Nanti kita terlambat, acaranya jadi gak seru."
"Iya nak, kamu cukup duduk diam dan nikmati perjalanan, saya pusing."
Pemuda bersurai biru ini tersenyum menunjukkan deretan gigi putihnya. Badannya ia hempaskan ke belakang, ke tumpukan jerami yang hangat. Temannya diam mengamatinya, lalu mendengus dan geleng-geleng kepala.
"Hei Kak Heeseung, udah siapin alatnya belum?"
"Udah."
"Tasnya bawa, kan?"
"Iya."
"Maskernya?"
"Udah."
"Topengnya?"
"Udah, Jay. Sekarang tolong diam dan jangan berisik, nanti ketahuan."
Jay nyengir saja, lalu merogoh-rogoh tas kecil miliknya. Ia ambil benda berbentuk persegi panjang diam-diam ketika Icy Town terlihat di depan mata.
Matanya memberi kode pada Heeseung, Heeseung pun mengangguk dan berdeham.
"Pak, turun disini saja."
"Eh? Tidak di depan saja?"
Heeseung menggeleng, kusir delman tersebut pun menghentikan kudanya dengan segera. Jay turun pertama, kemudian Heeseung. Tiga koin emas Heeseung keluarkan sebagai ongkos, lalu pak kusir pun meninggalkan mereka.
Keduanya mendongak, menatap lantai gedung yang paling atas. Heeseung dan Jay menunjukkan smirknya, lalu mengeluarkan kacamata hitam dan memakainya.
"Kak Heeseung, udah siap, kan?"
"Ya, ayo maju sekarang."
Hmm, kira-kira apa yang akan mereka lakukan, ya?
"Selamat datang di Icy Town, apakah kalian adalah tamu undangan Ketua Kim?"
Jay mengangguk mantap. "Ya."
"Baiklah, tuan-tuan silahkan masuk. Nikmati hidangan dan pertunjukan, terima kasih sudah datang."
Dengan kepala tertunduk, Heeseung berusaha mati-matian menahan senyumnya. Jay memang pandai membual, bahkan pandai membuat surat undangan dan identitas palsu di setiap kegiatan mereka.
"Ayo, kak."
Pintu terbuka, keduanya melangkah masuk ke dalam. Wah, banyak sekali tamu undangan yang datang. Pakaian mereka juga terlihat mewah, tentu saja mereka juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
IERE | I-LAND ✓
Fantasy❝ Wilayah perbatasan? Wilayah yang memiliki keduanya? Memangnya ada? ❞