"Hei, kamu."
Yang dipanggil menoleh takut-takut, kenapa dia harus bertemu Sunghoon sih?
"Y-ya?"
Sunghoon menjentikkan jarinya, menyuruhnya menghampirinya. "Sini, saya mau ngomong sesuatu sama kamu."
Baru selangkah dia maju, Sunghoon mengangkat tangan ke depan. "Berhenti, panggil anggota tim yang lain. Tiga menit, kalau terlambat saya bekukan kalian."
"S-siap!"
Dia pun berlarian di koridor menuju kamar tempat ia dan rekan setimnya istirahat sebelum perjalanan panjang besok.
Brak!
"Aduh Geonu, pelan-pelan buka pintunya," tegur Jimin, kalau pintunya rusak dia kan tidak bisa ganti. Memangnya dia bisa membuat es?
"Ada apa nih?" Tanya Jungwon penasaran, tapi matanya fokus ke benda-benda yang berpindah tempat dari atas meja ke meja lainnya.
"Sunghoon suruh kita kumpul, cepetan!"
Mendengar nama 'Sunghoon', orang-orang yang awalnya cuek dan sibuk langsung lari keluar kamar, berbondong-bondong menuju tempat Sunghoon berada.
Sunghoon itu punya jabatan yang tinggi, kekuatannya juga tidak bisa dianggap remeh. Walaupun jarang digunakan, semua orang tahu kalau Sunghoon adalah pemilik kekuatan es terbaik, masuk sepuluh besar di Ice
"Tiga menit lewat satu detik, terlambat," datar Sunghoon begitu mereka tiba disana.
"Hei kak, cuma terlambat satu detik doang loh," protes Jungwon tak terima.
"Karena ada hal penting yang akan saya sampaikan, hukuman untuk kalian saya tunda," kata Sunghoon mengabaikan Jungwon. "Ada misi lagi untuk kalian, kalian harus jalanin misi ini sebaik-baiknya kalau kalian mau dapat bantuan di perjalanan."
"Misi apa lagi, sih?" Kesal Jimin. "Oh ya, aku mau minta tolong. Ada jaket yang tebal, gak? Aku dan Geonu yang merupakan warga Fire kedinginan nih."
"Diam."
"O-oke."
Sembari membenarkan kerah pakaiannya, Sunghoon mulai menyampaikan apa yang ingin ia sampaikan.
"Kalian dapat misi lagi dari ketua, kalian harus cari anggota organisasi kami yang terpencar di tempat lain. Ada empat orang, mereka berempat bisa membantu kalian melawan musuh di perjalanan. Tapi..."
"Tapi apa?"
"Kami semua gak ada yang tau mereka ada dimana, karena itu kami ingin kalian yang-"
"Kita bukan budak yang bakal segampang itu terima misi gak jelas dari kalian," potong Jungwon emosi. Jelas lah, dia dibawa paksa dengan cara diseret-seret lalu diberi misi dan mengancam nyawanya, siapa sih yang tidak marah.
"Kamu tau apa yang bakal kamu dapat kalau kamu bantah omongan saya?"
"Sunghoon, Jungwon masih remaja, wajar kalau dia marah," ucap Geonu sebelum Sunghoon mengeluarkan kekuatan esnya.
"Ck, dasar bocah," decak Sunghoon malas. "Istirahat yang cukup, kalian harus cari wilayah IERE dan cari anggota organisasi kami. Saya pamit."
"Hei, jangan pikir karena kamu anak angkat aku bakal turutin semua mau kamu."
Swoshhh~
"Dan jangan pikir karena kamu lebih muda dariku, aku bakal diam aja. Tutup mulutmu atau kupenggal kepalamu," ancam Sunghoon tak main-main, dengan pedang esnya yang menempel di leher Jungwon entah sejak kapan munculnya.
Keesokan harinya, semua orang yang terpilih (secara paksa) berkumpul di aula. Heeseung dan Jay tidak berjauhan satu meter pun, keduanya berdempetan karena takut dipisahkan.
Memang lucu dua kakak adik beradik ini, sayangnya mereka harus menjaga jarak karena Sunghoon memberi aba-aba untuk berbaris dengan rapi.
"Ya, karena ini misi pertama kalian, saya minta kalian sungguh-sungguh melaksanakannya!" Teriak Sunghoon lantang dan tegas.
"Hoam, ngantuk banget." Niki menguap. "Mana dingin banget, kan bikin ngantuk."
"Hush, jangan ngomong keras-keras," bisik Jaeho menyikut temannya itu. Jangan sampai Sunghoon melihat, nanti mereka disiram air lagi seperti tadi pagi.
"Karena perintah ketua, kedua tim yang ada di depan saya disatukan! Dan saya akan pimpin kalian."
"Hoi, enak banget buat keputusan seenak jidat begitu!" Protes Niki. "Harus musyawarah dulu dong, ikutin sila keempat."
Sunghoon mendengus geli. "Peduli apa saya sama musyawarah? Gak ada diskusi, semua harus setuju sama saya."
"Udah dong, Hoon. Kasian mereka ketakutan begitu," sahut pemuda bersurai midnight blue yang sejak tadi berdiri di sampingnya.
"Gak bisa gitu, Je. Kamu tau kan kalau mereka dibaik-baikin? Mereka bakal ngelawan."
Byun Euijoo atau yang biasa dipanggil Eje (hanya oleh Sunghoon) geleng-geleng kepala. Teman baiknya itu memang keras, wajar saja jika banyak anak buah yang takut padanya, kecuali dirinya sih...
"Saya dan Euijoo akan menemani perjalanan kalian. Kalau begitu, ayo jalan sekarang!"
"Njir, ini masih jam empat pagi, Park Sunghoon!" Protes Jay tak terima. "Masih gelap di luar sana, kita kan gak tau ada bahaya apa di luar."
"Buat apa takut? Kamu kan bisa membantu kita melihat semuanya."
"Li-lihat apa?"
Sunghoon tersenyum miring. "Kamu pikir saya gak tau kalau kamu punya kemampuan? Kamu bisa melihat dalam gelap, kan sayang kalau gak dimanfaatkan. Kamu harus jadi orang yang berguna, kamu masih mau hidup, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
IERE | I-LAND ✓
Fantasy❝ Wilayah perbatasan? Wilayah yang memiliki keduanya? Memangnya ada? ❞