14 ; ANOTHER PLACE

14.7K 4.4K 1.5K
                                    

"Huft, dasar anak bocah, gara-gara dia aku jadi jalan kaki ke Ice kan?"

Di sepanjang perjalanan melewati gurun, Taeyong terus menggerutu tanpa henti. Entah itu mengata-ngatai naga air yang tadi, ataupun mengeluh perkara perahunya.

Untungnya sekarang siang hari, jadinya tidak ada kadal gurun yang berkeliaran. Kalau ada, nanti dia dimakan. Kan seram :(

"Akhirnya sampai juga!"

Dinding perbatasan antara Ice dan Dewind sudah di depan mata. Melihat pintunya terbuka, tanpa babibu lagi dia berlari masuk ke dalam.

"Woohoooo! Akhirnya ngerasain dingin lagi!" Soraknya heboh, berputar-putar dengan tangan direntangkan.

"Ehm, Taeyong..."

"Loh, Yoonwon? Kamu ngapain disini?"

Yoonwon mengusap tengkuk lehernya kikuk, warga Fire yang satu ini menunjuk dua orang yang terduduk lemas dengan wajah babak belur.

Jaebeom dan Sungchul.

"Astaga, mereka kenapa?!"

"Entahlah, aku kesini karena disuruh anterin makanan untuk mereka. Eh pas aku sampai, mereka berdua udah begini," jawab Yoonwon menjelaskan.

"Hei kak, kalian berdua gak apa-apa, kan? Kok diem aja?" Tanya Taeyong khawatir.

Sungchul mendongakkan kepalanya. "Kamu bisa lihat kan? Kita gak baik-baik aja, Yong."

"Kalian kenapa? Habis berantem lawan orang yang mau nerobos dinding lagi?"

"Iya, tapi kali ini bukan orang biasa."

"Hah? Maksudnya?"

"Dia menyerap energi kita, kekuatan kita gak bisa digunakan sekarang." Jaebeom angkat bicara. "Badan jadi lemas, rasanya kayak mau meninggal."

"Hush, jangan gitu ah," tegur Yoonwon takut sendiri.

"Dia warga mana? Kalian kenal, gak?" Tanya Taeyong mengintrogasi.

"Entahlah, kita dapat info dari penjaga dinding Fire, katanya mereka juga dikalahin sama dia. Katanya, disana rambutnya cokelat, tapi di Ice rambutnya jadi biru. Aku curiga, dia bisa gonta-ganti warna rambut supaya susah dicari tahu," jelas Sungchul panjang lebar.

"Hmm, tapi kalian tahu wajahnya?"

Jaebeom mengangguk. "Jelas kita tahu, dia bukan orang asing. Gak cuma bagi kita, tapi bagi para penjaga dinding kayak kita."

"Hah? Kok bisa?"

"Gimana gak begitu?" Jaebeom mendengus geli. "Wajahnya selalu ada di daftar kematian, kita para penjaga tutup mulut karena ketua organisasi melarang kita untuk lapor ke pemerintah. Dan aku yakin kalian berdua pernah lihat juga."

"Waduh, berarti dia bangkit dari kematian, dong?" Duga Yoonwon merinding sendiri. "Namanya siapa?"

"Kita dilarang sebut namanya," jawab Sungchul. "Tapi, kita biasa menyebutnya N."































































"Ini beneran gak apa-apa tinggalin yang lain?" Tanya Sunoo merasa tidak enak.

Jadi, Sunghoon mengajak mereka pergi tanpa memberitahu anggota yang lain. Katanya itu membuang waktu, tentu saja Niki jadi marah karena terpisah lagi dari Jaeho.

"Ya," jawab Sunghoon cuek, dia fokus menjalankan perahu, mendorongnya dengan es.

Katanya buat apa mendayung kalau punya kekuatan? Buang-buang tenaga dan boros waktu.

IERE | I-LAND ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang