15 ; HIDDEN POWER

14.4K 4.5K 1.2K
                                    

"Jungwon, jangan bikin masalah."

Sudah berkali-kali Euijoo mengingatkan, tapi ucapannya bagai angin lalu di telinga Jungwon. Pemuda yang kini rambutnya menjadi hitam- tidak alice blue lagi -tak henti-hentinya menantang Kyungmin untuk berkelahi.

Sudah berkali-kali pula Geonu menahan Jungwon agar tidak melakukan hal yang tidak diinginkan. Kalau Jaeho terus menenangkan Euijoo, membisikkan kata 'sabar' agar Euijoo tidak ikut marah juga.

Nicholas? Dia malah duduk santai sambil minum jus mangga menonton mereka, dasar.

"Kalian gak tau apa-apa! Dulu, dia ini bikin Kak Jake celaka sampai kehilangan kepercayaan dirinya!"

"Kamu salah orang, ya? Aku gak kenal siapa Jake..."

"Cuih, kamu pura-pura gak tau supaya mereka belain kamu, iya kan?! Aktingmu bagus banget, Min!"

Oh ya, Jungwon itu temannya Jake. Sudah dua tahun mereka berteman, tapi entah kenapa Jake lupa padanya.

"Jungwon, situasi disini lagi gak baik. Tolong tenang, jangan bikin warga Dewind semakin kesal."

"Kak Euijoo diem dulu, deh. Aku gak suka diceramahin."

"Ebuset, mulutnya kok sama kayak Niki sih," gumam Jaeho mengelus dada.

"Kyungmin, apa tujuan kamu? Kenapa kamu berani muncul lagi? Mau bikin Kak Jake celaka lagi?"

"Jungwon!" Bentak Euijoo, kesabarannya telah habis.

"Euijoo, jangan." Geonu menggelengkan kepalanya.

"Aku juga bisa marah ya, Won. Kamu pikir aku tahan sama kelakuan kamu? Kalau kamu ada masalah, selesaikan dengan cara baik-baik dan dengan kepala dingin, bukan marah-marah dan bikin warga sini jadi kesal!" Bentak Euijoo lagi, mengabaikan Geonu.

"Jadi, maksud Kak Euijoo aku yang salah? Kak Euijoo itu gak tau apa-apa!"

"Iya, aku memang gak tau apa-apa. Tapi seenggaknya kamu mikir, apa gunanya Tuhan kasih otak ke kamu kalau bukan untuk mikir."

"Euijoo!"

"Lebih baik kamu diam, Kak Geonu."

"KAMU ITU GAK TAU APA-APA!" Teriak Jungwon, wajahnya memerah. "KALAU KAMU TAU APA YANG DIA LAKUIN, AKU YAKIN KAMU PASTI MARAH, MARAH SAMPAI PINGIN BUNUH DIA!"

"Apa-apaan kamu! Jaga ucapanmu, Yang Jungwon!"

"Gak usah sebut-sebut marga ayahku, bangsat!"

Euijoo terdiam, Geonu juga diam, Jaeho pun ikut diam, Kyungmin semakin diam, dan Nicholas yang sedang tertawa langsung terdiam.

Barusan... Jungwon menggunakan kata itu kepada... Euijoo? Tidak salah dengar, kan?

Nafas Jungwon tak beraturan, sorot matanya begitu tajam, dia benar-benar marah. "Puas kamu, Min? PUAS HAH?!"




JDAR!





Tiba-tiba, langit berubah mendung. Petir menyambar, suaranya memekakkan telinga. Angin berhembus kencang, warga-warga pun panik dan berlarian masuk ke dalam rumah untuk berlindung.

Apa yang terjadi?

"J-Jungwon, tenangkan dirimu," bujuk Geonu terbata-bata. Dia mau mendekati pemuda itu, tapi Jaeho mencekal lengannya dan menariknya mundur.

Nicholas bangun dari duduknya, panik melandanya sekarang. "Hei kalian, cepat pergi dari sini! Disini bahaya, dia berbahaya!"

Kyungmin mengepalkan kedua tangannya, lalu berlari pergi begitu saja, membuat Jungwon semakin marah.

"Jungwon, berhenti!"

Seruan Geonu tak digubris, pandangan Jungwon terpusat pada Kyungmin yang berlari menjauh. Ingin mengejar, tapi ketika melihat Euijoo diam saja, dia pun terkikik.

"Kak Euijoo... takut?"




Glek!




Jantung Euijoo berdegup kencang, matanya tak berkedip sedetik pun. Dia tak percaya, sekaligus tak menyangka melihat apa yang ada di depan matanya.

Jungwon mengangkat kepalan tangan kanannya, dimana kepalan tangan kanannya tersebut dikelilingi air dan listrik, dan dia pun menyeringai.

"Kak Euijoo, sekarang kamu nyesel kan karena bikin aku marah? Nah sekarang, gimana kalau Kak Euijoo mati aja?"































































Al memandang langit mendung disertai petir yang menyambar, dia merasakan ada energi besar yang bisa menghancurkan kota bila tidak dihentikan.

"Hhh, ternyata benar ya... keturunan kekuatan air masih ada satu. Tapi tetep aja aku yang terakhir."

Al menghembuskan nafas panjang, meraih jaketnya dan berlari keluar rumah, meninggalkan Heeseung dan Jake yang tertidur pulas di sofa.

Dia memakai topengnya- biar kayak di film gitu -, lalu menaikkan tangannya, menciptakan naga air kemudian naik ke atasnya, lalu bergerak cepat menuju lokasi tujuannya.

"Hhh, terpaksa aku turun tangan, padahal aku gak mau berurusan lagi sama organisasi."

IERE | I-LAND ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang