"Hosh... hosh... hosh... mau sampai kapan kita lari begini?" Tanya Niki dengan nafas tersengal-sengal.
Heeseung mengangkat tangan kanannya, memberi kode untuk berhenti berlari. Kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri, memastikan situasi sudah aman atau belum.
"Jake mana?!" Tanya Sunoo panik. "Masa dia dimakan harimau? Ki-kita tinggalin dia disana, terus nanti di-dia jadi arwah gentayangan... serem banget!"
"Gak mungkin," sergah Jay. "Dia pasti selamat, aku bisa denger pikiran dia."
"Jay, kok kamu kasih tau kemampuan kamu, sih?!" Pekik Heeseung dengan pupil mata membulat, Jay pun tersadar dan reflek menutup mulutnya.
"Ohh, jadi kamu itu mind reader, ya?" Niki mangut-mangut mengerti. "Pantes aja Kak Sunghoon paksa kamu untuk ikut, kemampuan kamu gak ada yang punya."
"Eng-enggak kok! Ta-tadi cuma bercanda!"
Heeseung langsung nabok Jay. "Ish, kamu sih pake keceplosan segala! Udahlah, percuma mau ngelak, mereka terlanjur tau."
"Bisa baca pikiran itu keren tau, kak. Apalagi kalau bisa denger juga," puji Sunoo sambil mengacungkan dua jempolnya.
Niki mengangguk setuju. "Dari dulu aku pingin punya kemampuan kayak gitu, tapi mana bisa."
"Hei, kalian ngobrol gak ajak aku?" Sahut Jake dari atas kuda esnya, baru datang.
"Ah, kamu terlambat dateng sih," celetuk Sunoo. "Sini duduk dulu, nanti kita lanjut jalan lagi."
"Ngapain duduk?" Sinis Jake lalu turun dari kudanya, dan dalam dua detik kuda es tersebut berubah menjadi salju, jatuh ke tanah.
"Aku mau bahas tentang The Myth of IERE, dari dulu mau bahas ini tapi gak ada yang mau."
Wah, topik menarik, anak-anak itu langsung duduk melingkar di atas salju, bersiap mendengarkan cerita Sunoo.
"Nih ya, katanya wilayah itu punya empat musim, keren banget. Di wilayah itu tanah dan salju gabung jadi satu. Gak kayak Ice yang salju semua, gak kayak Fire yang tanah semua, walaupun ada tumbuhan tapi jarang.
"Terus, aku sempet nguping pembicaraan Kak Sunghoon sama ketuanya, katanya wilayah IERE dulu memang ada. Tapi, semua warganya menghilang secara misterius. Karena itu gak ada yang tau dimana wilayah itu sekarang."
"Kapan hilangnya?" Tanya Jay penasaran.
"Sekitar 90 tahun yang lalu, setelah tewasnya raja Fire dan raja Ice."
"Tapi, kamu percaya gak kalau di zaman sekarang masih ada warga IERE?"
Sunoo mengetuk-ngetuk dagunya sembari berpikir. "Mungkin ada, mungkin enggak. Kalau boleh jujur, aku curiga sama kamu dan kak Heeseung. Kenapa? Rambut kalian hitam, gak ada yang punya rambut hitam di Fire maupun Ice."
"Selain hitam, aku juga lihat ada yang blonde, kuning keemasan," tukas Jake memberi tahu. "Aku gak tau dia berasal darimana, yang pasti dia aneh."
"E-ehhh tasku gerak sendiri!" Pekik Sunoo tiba-tiba. Tasnya bergerak sendiri ke kanan dan ke kiri, seperti ada yang mengendalikannya.
"Huwaaa tolong!"
"Sunoo!"
Jay dan Heeseung selaku yang paling dekat dengan Sunoo langsung menarik tangan pemuda itu dan mengenggamnya dengan erat.
Mengapa? Tas Sunoo bergerak menarik Sunoo ke belakang!
"Lepasin tasnya!'
Perintah Heeseung dilakukan, Jake bergerak cepat ke belakang Sunoo dan memotong tali tasnya dengan pisau esnya, tak peduli apa isi tasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IERE | I-LAND ✓
Fantasy❝ Wilayah perbatasan? Wilayah yang memiliki keduanya? Memangnya ada? ❞