Kebahagian itu ada dan pasti.
Tantangan tentu saja menjadi alasan seseorang paham akan dunia.
Kesedihan pun ada dan pasti. Karena ini hidup. Ada saatnya di atas dan ada saatnya di bawah.
[23/06-2020 ~ 02-12/2020]
Annyeonghaseyo, yeorobunn🖑🖑 Cuma mau ingetin sebelum baca, VOMENT itu gratis😊
⭐Happy Reading⭐
Untungnya, dengan gesit, dirinya menangkap Jennie, "Jennie-yah, ireona!"
Jimin segera mengangkat tubuh Jennie setelah Jin membuka suara menyuruhnya untuk membaringkan Jennie ke atas sofa.
"Kkamjjagiya!" Pekik Jimin saat Jennie tiba-tiba membuka kedua matanya.
"It's a prankkkk!!! Hahahahhahahah"
Hahahhahahahahahah
"Igae mwoya?" Tanya Jimin yang masih tak mengerti sembari menurunkan Jennie yang saat ini masih tertawa bersama dengan yang lain, kecuali Jin, Namjoon, dan Suga yang tak tahu apa pun.
Akhirnya, Jennie menjelaskan kepada Jimin setelah tawanya reda bahwa Jimin dikerjai oleh dirinya, Seulgi, Lisa, Rosè, Jisoo, Jungkook, dan Taehyung dimulai dari permasalahannya dengan Lisa. Juga di mana mereka sengaja memancing emosi Jimin. Tak lupa Jennie mengambil kamera-kamera yang telah diaturnya terlebih dahulu di dalam ruangan Suho membuat Jimin memegang rambutnya tak percaya.
"Sakit anjirr pukulan lo sampe bibir gue robek."
"Pukulan lo juga sakit, monyet." Bukan Jimin yang merespon, melainkan Jungkook.
"Bener-bener lo semua.." ujar Jimin seraya menatap mereka satu per satu dan menggelengkan kepalanya, "Kampret banget jadi orang."
"Lagian.. ngapain gue yang di prank coba? Asw."
"Tanyain sama ibu negara, tuan Jimin terhormat." Ujar Jisoo sembari menunjuk Jennie yang sedang mengambil sesuatu dari dalam tasnya.
Setelah apa yang dicarinya di dalam tas ketemu, Jennie kembali melangkahkan kakinya menghampiri Jimin dan menyerahkan sebuah kotak yang diambilnya tadi membuat Jimin mengernyit bingung.
"Gelang itu dalamnya."
Jimin membuka kotak tersebut dan benar saja, isinya adalah gelang couple yang sama persis dengan gelang couple yang dibelinya, di mana gelang couple tersebut dirusak oleh Taehyung dan Jennie tadi.
Jimin menghembuskan nafas lega dan mengambil salah satu gelang couple tersebut, kemudian memasangkannya ke tangan Jennie. Begitu pun dengan Jennie yang membantu Jimin memasang gelang tersebut di lengannya.
"Kampret lo, cing. Kenapa gue lo jadiin korban?"
"Idih! Korban apaan coba? Kek gue bikin kejahatan aja sampe lo jadi korbannya." Ujar Jennie tak terima.
"Idih! Kagak nyadar diri jadi orang. Lo emang udah bikin kejahatan anjirr."
"Kejahatan apaan, sih babi?"
Nyuri hati gue, kampret -Jimin
"Malah diem, sih kampret! Yaaakkk!"
"Anjing lo, cing!"
"Bangsat lo malah ngatain. Siapa suruh malah ngelamun."
"Adu mulut aja sampe natalan lo berdua."
"Jennie mulutnya."
"Jimin yang duluan, oppa. Dia manggil gue anjing tadi."
"Biarin aja, hyeong. Lama-lama juga jadi chagi."
"Asw." Serempak Jimin dan Jennie membuat semua yang berada di dalam ruangan tersebut tertawa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.