Annyeonghaseyo, yeorobunn🖐🖐 Cuma mau ingetin, VOMENT itu gratis😊
⭐Happy Reading⭐
"Enak banget lo bertiga adem di sini." Ujar Jimin saat membuka pintu ruangan OSIS dan berjalan ke kursi yang biasanya di tempati olehnya sebagai wakil yang tak lain berada tepat di samping kiri Jennie.
Jimin meletakkan belanjaan yang dibawanya ke atas meja dan menyandarkan kepalanya ke kursi sembari memejamkan kedua matanya karena capek yang dirasakan olehnya. Sebenarnya bukan hanya dirinya yang capek, tapi ketiga yeoja yang bersamanya juga capek mengurus hal-hal yang diperlukan.
Lisa mengambil belanjaan Jimin dan mengobrak-abriknya mencari sesuatu. Saat mendapati apa yang dicarinya, Lisa segera memberikannya kepada Seulgi yang langsung di simpan oleh Seulgi.
"Woy namja!" Seru Lisa membuat Jimin membalasanya dengan deheman, "Struknya mana, pabo?"
"Di dalam. Gue taruh di dalam."
"Kagak ada njirr udah gue cari."
"Masa, sih?" Tanya Jimin yang dibalas anggukkan kepala oleh Lisa membuat Jimin merampas kresek belanjaannya tadi dan mengeluarkannya satu per satu, "Lah? Gue yakin, kok gue taruh di sini struknya."
"Buktinya struknya gak ada. Sekarang gimana?"
"Lo gak mainin gue, kan?"
"Mainin apaan, sih?"
"Lo udah ambil struknya duluan, kan? Trus nanya ke gue biar bikin gue panik."
"Buat apaan coba?"
"Buat ngerjain gue, lah."
"Gila amat. Ngapain gue repot-repot ngerjain lo? Lo pikir lo doang yang capek apa?"
"Lagian gue gak lihat Lisa ambil struknya tadi." Sambung Seulgi, "Dia cuma ambil pesanan gue doang tadi."
"Lo denger, kan? Makanya jangan asal mulut lo."
"Santai dong, yeoja."
"Yah lagian lo bikin emosi gue naik aja. Udah tahu lagi capek, malah nuduh gue gak-gak."
"Udah-udah." Leraih Jennie sembari menatap Lisa dan Jimin bergantian, "Apaan, sih lo berdua?"
"Sekarang gini. Struknya mana, ci? Kalau gak ada struknya bisa kacau pembukuan Lisa. Dan bukan Lisa yang bakal kena, tapi lo juga bakal kena karena lo yang beli." Lanjut Jennie dan memfokuskan perhatiannya ke arah Jimin.
"Sumpah, cing gue inget gue naruh di dalam struknya."
"Tapi, gak ada, ci. Coba lo inget-inget lagi, mungkin lo salah."
"Beneran gue naruh di dalam struknya." Ujar Jimin yakin setelah berdiam diri mencoba mengingat di mana dirinya menyimpan struk belanjaan tersebut.
"Yakin banget bilang kek gitu."
Jimin menatap ke arah Lisa dengan tatapan tajamnya membuat Jennie dan Seulgi yang melihatnya saling bertatapan, "Maksud lo ngomong kek gitu apa!?"
"Biasa aja dong!" Balas Lisa dengan gak santainya, "Lagian emang yang gue omongin salah? Lo yakin banget struknya ada di dalam, buktinya?"
"Lo bener-bener!" Seru Jimin dan menggebrak meja membuat ketiganya terlonjak kaget. Kemudian, beranjak dari duduknya dan menunjuk Lisa dengan wajahnya yang sudah memerah.
"Bener-bener apa, hah!?" Balas Lisa sembari beranjak dari duduknya dan ikut menggebrak meja, "Ngapain lo nunjuk-nunjuk gue, bangsat?"
"Asw! Untung lo yeoja!"
KAMU SEDANG MEMBACA
GAME OVER | PART I✔
FanfictionKebahagian itu ada dan pasti. Tantangan tentu saja menjadi alasan seseorang paham akan dunia. Kesedihan pun ada dan pasti. Karena ini hidup. Ada saatnya di atas dan ada saatnya di bawah. [23/06-2020 ~ 02-12/2020]
