Bab 25

25.8K 967 26
                                    

~CHRIS~

Aku terbangun dari tidurku dan hal pertama yang kulihat adalah wajah Amelia yang sedang tertidur pulas dalam pelukanku. Aku tersenyum melihatnya. Aku merasa sangat bahagia pagi ini. Belum pernah aku merasa sebahagia ini ketika bangun tidur dengan seorang wanita berada di dalam pelukanku.

Aku menyingkirkan rambut-rambut nakal yang menutupi wajah Amelia yang cantik. Aku memperhatikan wajahnya yang tengah tertidur. Bahkan, saat tertidur pun dia tetap terlihat cantik. Bibirnya berwarna merah alami. Dan pipinya samar-samar memancarkan warna merah dan semakin terlihat jelas ketika dia merasa tersipu. Aku mengecup bibirnya pelan dan hati-hati agar dia tidak terbangun dari tidurnya. Aku terus mengamati wajahnya hingga beberapa saat kemudian tubuhnya menggeliat dalam pelukanku. Sepertinya, dia mulai bangun. Secara perlahan, Amelia membuka kelopak matanya hingga menampilkan kedua mata coklatnya yang indah.

"Selamat pagi, Sayang.", sapaku padanya.

"Selamat pagi, Chris.", dia tersenyum manis padaku.

Aku mencium bibirnya.

"Morning kiss.", ucapku.

Amelia tertawa kecil.

"Jam berapa ini?", dia bertanya sambil menolehkan kepalanya ke samping kanan tempat tidurnya untuk melihat jam di atas nakas.

"Baru jam enam. Kita bisa melanjutkan tidur lagi.", aku mengeratkan pelukanku padanya.

Amelia tertawa.

"Tidak bisa. Aku harus bangun untuk memasak. Kau berangkat ke kantor hari ini.", Amelia berusaha melepaskan dirinya dari pelukanku.

"Aku bisa bolos kerja hari ini. Lagipula aku bosnya."

"Kau tidak boleh bolos kerja, Chris."

"Baiklah, Mrs. McKenna. Aku akan berkerja hari ini. Tapi biarkan aku memelukmu lima menit lagi.", pintaku manja.

"Hanya lima menit.", ucapnya.

Amelia membiarkanku memeluknya selama lima menit.

"Sudah lima menit. Sekarang waktunya bangun.", Amelia melepaskan tanganku dari tubuhnya kemudian bangun dari tempat tidur.

Aku mengerucutkan bibirku karena merasa belum cukup puas memeluknya. Amelia tertawa kecil melihatku.

"Jangan cemberut seperti itu. Cepatlah bangun, Chris. Kau bisa terlambat jika tidak secepatnya bangun.", ucap Amelia yang sudah berdiri di dekat ranjang sambil berkacak pinggang.

"Baiklah... baiklah. Aku bangun.", aku bangun dari tidurku dan berjalan ke arahnya. "Aku akan ke atas dulu untuk mandi.", aku mengecup bibirnya sekilas baru setelah itu keluar dari kamarnya menuju ke lantai atas.

Aku merasa sangat bahagia saat ini. Aku sudah tidak sabar ingin segera tidur sekamar dengan Amelia.

***

Setengah jam kemudian, aku sudah selesai mandi dan berpakaian. Tiba-tiba ponselku berdering. Aku meraih ponselku yang berada di atas nakas di kamarku. Ternyata itu panggilan dari Ben.

"Halo..."

"Selamat pagi, Sir. Maaf mengganggu waktu Anda di pagi hari ini.", suara Ben terdengar di ujung telepon sana.

"Tidak apa-apa, Ben. Ada masalah apa?"

"Saya baru saja mendapat kabar dari tim hukum yang menangani kasus penggelapan uang perusahaan di New York. Mereka mengabarkan bahwa besok adalah pembacaan hasil keputusan sidang dan Anda diminta hadir di sana saat sidang berlangsung."

"Kapan?"

"Besok, Sir. Jam delapan pagi."

"Baiklah. Aku akan datang ke sana. Kau urus keberangkatanku ke New York siang nanti."

Trust Me, My Husband! (Kim-McKenna SERIES #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang