~AMELIA~
Aku dan Chris sedang dalam perjalanan pulang ke rumah. Aku tersenyum mengingat apa yang telah dia katakan padaku saat kami selesai makan malam tadi. Aku masih tidak percaya bahwa Chris mencintaiku. Dia mengungkapkan perasaannya dengan cara yang begitu romantis. Bahkan, dia juga memberikanku kalung yang bertuliskan namaku. Aku merasa sangat bahagia saat ini.
Tidak terasa, mobil yang kami tumpangi sudah sampai di depan rumah. Aku hendak membuka pintu mobil untuk keluar, tapi Chris menahanku.
"Biarkan aku yang membukanya untukmu.", Chris berkata padaku.
Aku mengangguk seraya tersenyum padanya.
Chris keluar dari mobil dan berjalan ke sisi mobil yang lain untuk membuka pintu mobil untukku. Aku keluar dari mobil dan Chris menggenggam sebelah tanganku. Setelah itu, kami berdua masuk ke dalam rumah.
"Apa yang akan kau lakukan setelah ini?", tanya Chris ketika kami sudah berada di dalam rumah.
"Hmm.. mungkin setelah ini aku langsung mandi dan tidur.", jawabku.
"Jangan tidur dulu. Setelah membersihkan diri, aku akan ke kamarmu.", Chris berkata padaku.
"Baiklah. Aku akan menunggumu di kamar."
Chris mencium bibirku sekilas dan setelah itu, dia naik ke atas menuju ke kamarnya. Sedangkan aku berjalan ke arah kamarku.
Aku masuk ke dalam kamar dan melemparkan tas tanganku ke atas ranjang. Aku berjalan ke arah cermin di meja rias. Aku menatap pantulan diriku di cermin itu dan pandanganku terfokus pada kalung berliontin biru yang saat ini melingkar di leherku. Aku menyentuh liontin berbentuk dua hati itu dan tersenyum bahagia. Aku tidak menyangka bahwa Chris sengaja membeli kalung ini untukku. Hatiku terasa menghangat ketika mengingat kembali bagaimana cara Chris memberikan kalung ini untukku lalu diikuti oleh ungkapan cintanya padaku. Aku sangat bahagia.
Setelah cukup lama memandangi diriku sendiri di depan cermin, aku teringat bahwa Chris akan datang ke kamarku sebentar lagi.
"Sebaiknya aku segera mandi sebelum Chris datang ke sini.", aku berkata pada diriku sendiri lalu bergegas masuk ke dalam kamar mandi.
Sepuluh menit kemudian, aku sudah selesai mandi dan mengeringkan rambutku. Aku keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju meja rias. Aku mengenakan gaun tidur selutut berlengan pendek berwarna pink. Aku menyisir rambutku di depan cermin di meja rias. Tepat setelah aku selesai menyisir rambut, aku mendengar suara ketukan pintu.
"Amelia, apa aku boleh masuk?", suara Chris terdengar dari balik pintu.
"Ya, masuklah, Chris.", aku menjawab dengan sedikit keras agar Chris bisa mendengarku.
Pintu kamar terbuka. Chris masuk ke dalam kamarku dan menutup kembali pintu di belakangnya. Saat ini, Chris hanya mengenakan celana rumahan longgar sepanjang lutut dan kaos polos berwarna putih ketat yang memamerkan lekukan otot di tubuhnya. Rambutnya tersisir rapi dan sedikit basah. Aku menelan ludahku melihat pemandangan yang ada di depanku saat ini. Chris terlihat sangat tampan dan... seksi.
Chris tersenyum padaku lalu duduk di ranjangku.
"Hai...", hanya kata itu yang terucap dari bibirku.
Tiba-tiba aku merasa canggung saat hanya berdua dengan Chris di dalam kamar ini. Aku tidak tahu harus berbuat apa.
Chris tertawa melihatku yang salah tingkah.
"Kau terlihat gugup. Ada apa, Amelia?", terselip nada humor pada pertanyaannya.
"T..tidak. Siapa yang gugup?", aku mengelak.
Seketika aku merasa malu karena Chris menyadari kegugupanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trust Me, My Husband! (Kim-McKenna SERIES #1)
RomanceChristopher McKenna, seorang pria tampan, sukses namun berhati dingin. Dia memiliki masalah kepercayaan terhadap wanita akibat masa lalu yang dialaminya. Dia menganggap semua wanita yang mendekatinya hanya berniat untuk memanfaatkan kekayaannya. Dia...