~CHRIS~
Aku menempelkan kartu kunci untuk membuka kamar hotel. Begitu pintu terbuka, aku langsung masuk ke dalam. Aku menoleh ke belakang untuk melihat Amelia. Dia masih berdiri di ambang pintu.
"Kenapa kau masih diam di sana? Masuklah, Amelia.", ujarku padanya.
Amelia masih tampak ragu.
"Apa kau yakin akan berbagi kamar denganku?", tanyanya.
"Tentu saja. Masuklah.", perintahku lagi.
Amelia masuk ke dalam kamar sambil menyeret koper kecilnya.
"Kau ingin mandi sekarang?", tanyaku padanya saat dia sudah berada di dalam kamar.
Amelia menggeleng.
"Aku ingin merapikan isi koperku dulu.", ucapnya.
"Baiklah. Kalau begitu aku yang akan mandi dulu. Kau bisa memasukkan baju-bajumu ke dalam lemari.", pesanku.
Amelia mengangguk.
***
Lima belas menit kemudian, aku sudah selesai mandi. Aku keluar dari kamar mandi hanya dengan mengenakan celana pendek selutut dan bertelanjang dada. Aku membawa handuk kecil yang kusampirkan di bahu kananku yang nanti akan kugunakan untuk mengeringkan rambutku.
Amelia menoleh ke arahku begitu aku berjalan ke arah ranjang. Dia terkesiap dan seketika wajahnya memerah. Ada apa dengan wanita ini? Apakah dia benar-benar belum pernah melihat pria bertelanjang dada sebelumnya? Kenapa wajahnya selalu merona setiap kali melihatku bertelanjang dada? Aku masih ingat bagaimana responnya ketika melihatku membuka baju beberapa yang waktu lalu. Wajahnya juga memerah seperti saat ini.
Aku tersenyum melihatnya. Amelia terlihat semakin salah tingkah.
"Aku sudah selesai. Kau bisa mandi sekarang.", kataku padanya.
"B..Baiklah.", Amelia buru-buru mengambil pakaian dan handuk dari dalam lemari dan berjalan cepat ke arah kamar mandi.
Aku tertawa melihat tingkahnya. Dia terlihat... menggemaskan.
Aku memutuskan berjalan ke arah sofa dan mengeluarkan laptop untuk memeriksa laporan sebentar. Beberapa menit kemudian, pintu kamar mandi terbuka dan Amelia keluar dengan piyama bercelana panjang sudah melekat di tubuhnya. Dia tampak segar. Wajahnya polos tanpa polesan make up tipis seperti yang biasa dia gunakan sehari-hari. Aku baru pertama kali melihat Amelia dengan penampilan natural seperti ini. Walau begitu, dia tetap terlihat cantik. Bibirnya berwarna merah alami serta saat ini pipinya masih tampak merona.
Amelia menggigit bibir bawahnya kecil, terlihat bingung hendak melakukan apa. Aku lagi-lagi tersenyum melihat tingkahnya.
"Kemarilah, Amelia. Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu.", ucapku padanya seraya menepuk-nepuk sofa di sebelahku.
Amelia berjalan pelan ke arahku lalu duduk di sampingku. Aku menunjukkan beberapa laporan terbaru perusahaan yang baru saja di kirim oleh Ben. Aku dan Amelia kembali memeriksa dan mempelajari laporan itu.
"Aku rasa kau perlu mengecek laporan pengeluaran dan transaksi beberapa karyawan ini, Mr. McKenna.", dia memberi saran.
"Kau benar. Besok aku akan ke kantor untuk mengeceknya secara langsung. Dan kau juga akan ikut bersamaku besok."
Amelia mengangguk.
"Aku rasa cukup untuk hari ini. Sekarang sudah jam sepuluh malam. Sebaiknya kita tidur karena kita akan ke kantor pagi-pagi besok.", aku menutup laptopku.
"Baiklah."
Aku berdiri hendak berjalan ke arah ranjang. Sedangkan Amelia masih tetap duduk di sofa.
"Kau tidak tidur?", tanyaku padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trust Me, My Husband! (Kim-McKenna SERIES #1)
RomanceChristopher McKenna, seorang pria tampan, sukses namun berhati dingin. Dia memiliki masalah kepercayaan terhadap wanita akibat masa lalu yang dialaminya. Dia menganggap semua wanita yang mendekatinya hanya berniat untuk memanfaatkan kekayaannya. Dia...