Mark menatap kedalam ruang UGD yang sedang menangani Seohyun dengan panik
Sedangkan Jaemin sedang duduk sambil memijat pelipisnya
"Seharusnya gue nemenin dia tadi" monolog Jaemin menahan tangisan nya
"Jangan salahin diri lo, ini bukan salah lo" ucap Haechan menenangkan Jaemin
Yang ikut ke rumah sakit hanya Mark Jaemin, Haechan, dan Renjun. Sisanya masih disekolah
Bibir Jaemin sudah pucat apalagi saat mengingat darah yang terus menerus keluar dari kepala Seohyun tadi
Renjun menghela nafasnya, dia berdiri menyandar pada dinding lalu menundukkan kepala nya
Pandangan mereka kecuali Mark langsung teralihkan begitu melihat Mama dan Papa Mark yang berlari ke UGD
Mama Mark langsung terduduk dilantai rasa nya sudah terlalu lemas ketika mendengar Seohyun masuk rumah sakit
Haechan yang terkejut langsung membantu mama Mark untuk berdiri dan membawa nya duduk disamping Jaemin
Papa Mark menatap Mark dengan tatapan tajam nya lalu berjalan kearah Mark melemparkan satu pukulan
Bugh..
"Kenapa kamu gak bisa jagain tunangan kamu?" Tanya Papa Mark
"Seohyun tunangan kamu! Tanggung jawab kamu! Kamu udah dewasa Mark! Tapi sifat kamu masih kekanak - kanakan"
Jaemin menatap Mark yang hanya diam saat dipukuli oleh Papa nya
Lalu Jaemin beralih kepada Mama Mark yang masih menangis "Tante udah hubungi orang tua Seohyun?" Tanya Jaemin
Mama Mark menggeleng lalu mengelap air mata nya "Tante gak tahu mau ngomong apalagi sama mereka, tante merasa menjadi mertua yang gak berguna" lirih Mama Mark
"Biar aku yang hubungi tante" ucap Renjun mengambil handphone nya
Cukup terkejut saat mendengar Renjun berbicara karena Renjun merupakan orang yang sangat pendiam
Setelah Renjun menelpon orang tua Seohyun, Mama Mark langsung menatapnya penuh harap
"Gimana jun?" Tanya Mama Mark
"Mereka pesan tiket tercepat dan balik sekarang sampai nya mungkin saat malam" jawab Renjun
Mark menutup mata nya, apa yang harus dia katakan kepada orang tua Seohyun?
Semua perhatian langsung teralih kepada dokter yang barusan keluar dari ruang UGD
"Gimana Seohyun dok?" Tanya Mark dengan cepat menghampiri dokter tersebut
"Pasien Seohyun mengalami gegar otak karena benturan keras pada bagian belakang kepala nya"
Ada jeda sedikit sebelum dokter tersebut melanjutkan perkataan nya "Jika Seohyun tidak sadar sampai besok maka Seohyun dinyatakan koma dan kemungkinan Seohyun akan amnesia"
Tangisan yang dari tadi ditahan oleh Jaemin dan Mark langsung lolos begitu saja
"Pasien akan dipindahkan ke ruang inap, itu saja saya permisi" ucap dokter tersebut pergi meninggalkan mereka
👊
"Herin tunggu!" Teriak Hina menarik tangan Herin dengan paksa
"Apaan sih? Urusan kita udah selesai" ucap Herin membuat Hina menatap nya tidak percaya
"Lo bilang, lo cuman mau buat dia makan obat sakit perut kan? Kenapa dia sampai berdarah gitu? Jelasin Herin!" Bentak Hina
"Diam! Lo mau semua rencana kita terbongkar ha?! Sampai ada yang tau rencana kita gue gak bakalan diam Hina!" Ancam Herin lalu pergi dari sana
Hina mengerjapkan mata nya berkali -kali lalu menggigit kuku nya panik
"Argh!" Teriak Hina frustasi, dia benar -benar ditipu oleh wanita ular itu
🐍
Mark memegang tangan Seohyun lalu mengusap kepala Seohyun dengan lembut "Cepat bangun, aku harus meminta maaf" lirih Mark
Mama Mark menatap anaknya dengan tatapan sendu lalu Mama nya langsung mengambil handphone nya ketika berdering
"Apakah ini dengan keluarga bapak Park Seojoon dan ibu Park Minyoung?"
"Saya sahabat nya, ada apa?"
"Maaf saya ingin memberitahukan bahwa pesawat yang dinaiki oleh mereka jatuh dan saya ingin kalian segera datang untuk melihat apakah benar ini orang yang kalian maksud"
TBC
01.09.2020
Soo hyun and Ye ji
•Mark parents
KAMU SEDANG MEMBACA
Melancholy | Mark✔
FanfictionKata mereka yang tidak tau, hidup Seohyun itu menyenangkan dan selalu diberkati oleh teman-teman nya. Tidak, hidup Seohyun tidak seperti yang kalian pikirkan. Seohyun tidak baha-ah ralat, Seohyun tidak pernah bahagia. Seohyun ingin bahagia tapi seol...