Lima hari dijalankan Seohyun untuk terapi jalan di rumah sakit dan kabar baik nya hari ini dia sudah boleh pulang
Seohyun menatap kearah jendela karena menurut nya sangat canggung untuk berduaan di mobil dengan Mark
"Kok kesini?" Tanya Seohyun menatap kedepan. Pemakaman, tempat Mark berhenti
"Keluar ya" ucap Mark mengambil bunga di jok mobil belakang nya
Mark menggengam tangan Seohyun untuk memasuki pemakaman yang cukup sepi
Hari masih cerah, tapi tetap saja pemakaman itu mengerikan
Seohyun menatap nama di papan pemakaman saat Mark menaruh bunga tersebut
Seohyun mengerutkan kening nya berusaha mengerti kenapa nama papa dan mama nya ada disana
"Maaf, papa sama mama kamu kecelakaan waktu mau jenguk kamu" ucap Mark menundukkan kepala nya
Seohyun menggelengkan kepala nya "gak mungkin, mama sama papa gak mungkin ninggalin aku" ucap Seohyun menahan air mata nya
"Tapi ini yang terjadi Seohyun"
"Mark! Jangan pikir gara - gara kamu tunangan aku, kamu bisa ngomong sembarangan gitu ya!" Bentak Seohyun tidak terima
"Seohyun, aku gak bohong. Kalau kamu gak percaya sama aku kamu boleh nanya sama Jaemin. Kamu lebih percaya Jaemin kan?"
Seohyun langsung mengambil handphone nya untuk menelpon Jaemin
Seohyun berharap bahwa Jaemin mengatakan tidak, tapi semua nya hancur saat Jaemin benar - benar bilang iya
Seohyun menjatuhkan diri nya duduk disamping makam orang tua nya
Air mata mengalir begitu saja dari mata Seohyun, hati nya benar -benar sakit. Dia gak bisa ngomong apapun
"Hiks, mama sama papa jahat! Kenapa kalian tinggalin Seohyun!" Teriak Seohyun
Mark langsung memeluk Seohyun untuk menenangkan nya. Seohyun memang tidak dibolehkan untuk berpikir terlalu berat ataupun depresi
Tapi tidak mungkin mereka menyembunyikan nya lebih lama lagi dari Seohyun
"Seohyun, jangan nangis. Aku gak bisa lihat kamu nangis terus kayak gini" ucap Mark mempererat pelukan nya pada Seohyun
"Gue janji bakalan bantu lo ingat tentang semua masa lalu lo" lanjut Mark
🐧
"Seohyun?" Hina menatap Seohyun dengan mata melotot nya
Seohyun menatap kearah Hina sebentar lalu kembali ketempat nya mengeluarkan buku pelajaran fisika miliknya
"Seohyun, gue minta maaf" ucap Hina membuat pergerakan tangan Seohyun berhenti
"Diam" ketus Seohyun membuat Hina membulatkan mata nya
Haechan menepuk Hina dari belakang "Jangan ganggu dia" ucap Haechan datar
Hina membalikkan badan nya kedepan lalu berpikir tentang apa yang terjadi pada Seohyun
Seohyun menatap datar kearah Hina yang daritadi terus menatap nya
"Apa aku gurumu hem?" Tanya Seohyun membuat Hina langsung tersadar
Hina dengan cepat menatap kedepan, guru fisika mereka yang tengah menjelaskan pelajaran
Setelah lonceng berbunyi menandakan jam istirahat, Seohyun terkejut saat Mark tiba - tiba ada disamping nya
"Kantin?" Tanya Mark dijawab gelengan oleh Seohyun
"Aku mau ke perpustakaan" ucap Seohyun segera bangkit dari kursi nya
"Seohyun" panggil Mark menarik tangan Seohyun membuat langkah nya terhenti
Mark mengangkat tangan Seohyun melihat jari - jari di tangan kanan Seohyun
"Cincin kamu mana?" Tanya Mark
"Dirumah, nanti pulang sekolah aku kerumah kamu. Aku kembaliin cincin nya" ucap Seohyun melepas tangan Mark yang masih menggenggam nya
Kelas yang awalnya sepi mendengar pembicaraan antara Mark dan Seohyun menjadi heboh seketika
Seohyun tersenyum sekilas lalu berbalik menuju ke perpustakaan sesuai perkataan nya tadi
Seohyun harus mengejar pelajaran yang sudah ditinggal nya selama tiga minggu
Seohyun harus bisa mengerti semua materi karena ujian semester akhir akan datang minggu depan
Seohyun berencana untuk tidak kuliah karena nanti nya pasti dia akan sibuk dengan perusahaan ayah nya
Yah, doakan saja dia bisa menangani perusahaan ayah nya yang terlalu besar itu
TBC
06.09.2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Melancholy | Mark✔
FanfictionKata mereka yang tidak tau, hidup Seohyun itu menyenangkan dan selalu diberkati oleh teman-teman nya. Tidak, hidup Seohyun tidak seperti yang kalian pikirkan. Seohyun tidak baha-ah ralat, Seohyun tidak pernah bahagia. Seohyun ingin bahagia tapi seol...