Tap. . . Tap. . . Tap. . .
Suara langkah kaki terdengar memasuki ruang utama keluarga Jung.
"Jika tuan Jung dan tuan muda, kenapa langkah kaki yang terdengar hanya langkah kaki satu orang saja?" Batin Seo, yang menatap pintu penghubung di ruang utama dan ruang tv, lalu muncul lah sosok yang sempat membuat mereka penasaran.
"Rose" gumam Vic dan Luna serempak lirih, mereka kaget dengan kehadiran gadis itu yang tak mengetahui keberadaan Seo dan teman-teman nya, dia langsung naik menuju ke kamar Rio di lantai atas.
"Buat apa dia kemari?" Heran Victoria
"Mereka bersahabat dari semenjak kecil, wajar jika nona Rose kemari, tentu untuk bermain" jawab Seo yang sebenarnya juga merasa aneh dengan kedekatan Rose dan Rio.
"Tapi kan Rio tidak ada di rumah?" Timpal Luna, Seo hanya menggedikan kedua bahu nya, belum selesai mereka membahas tentang Rose, wanita itu sudah turun dengan kaos milik Rio yang kebesaran sampai menutupi setengah paha nya, jadi Rose hanya memakai bra dan celana dalam saja, dia turun menuju dapur, untuk mengambil air minum dan kembali ke kamar Rio.
"Jangan bilang kaos yang dia pakai milik Rio?" Tebak Victoria, tapi Seo mengangguk.
"Astaga, sainganmu berat unnie" miris Luna, Seo tersenyum pahit.
"Aku tidak pantas untuk tuan muda, jadi aku tak merasa menjadi pesaing nya nona Rose" jawab Seo tahu diri.
"Unnie cantik, jika mau berdandan unnie juga bisa tampil sexy, Rio hanya butuh untuk melihat mu unnie, dan ku pastikan dia akan bertekuk lutut di hadapan mu" yakin Luna pada sang sahabat, Seo malah tertawa lucu sambil menggeleng.
"Tidak, aku tahu selera tuan muda tentang wanita itu seperti apa" ujar nya tak percaya diri.
Sorenya Luna dan Victoria pulang, Rose sendiri masih tertidur di kamar Rio seperti nya, Seo membereskan piring dan gelas bekas dia makan bersama Victoria dan Luna.
Dan dua hari sudah Rio bersama kakek Jung di Iksan, mereka akan bertemu dengan calon investor potensial bagi perusahsan Jung.
Rio keluar dari kamar hotel yang di huni nya bersama sang kakek, memakai baju resmi nya, dia berjalan dengan gagah nya disamping kanan tuan Jung.
Dan mereka pun tiba di perusahaan Lee, seorang gadis yang merupakan sekertaris sang CEO pun membimbing Rio dan tuan Jung menuju ruang meeting, dengan santai nya pemuda itu duduk menunggu pemilik perusahaan datang, dia terlihat begitu malas sebenar nya.
Lalu seorang wanita berusia sekitar tiga puluhan masuk dengan langkah tergesa, Rio dan sang kakek pun berdiri menyambut nya.
"Kita langsung mulai presentasi nya" ujar wanita tadi, melirik Rio yang mulai mengeluarkan kertas dari map yang dibawanya.
Lee Sunmi, wanita yang sudah matang, cantik dan sexy itu, nampak serius memperhatikan Rio yang tengah menawarkan keuntungan apa saja yang di dapat jika berinvestasi di perusahaan nya.
"Menarik" batin Sunmi melihat jas Rio yang mengekspose sedikit bagian dada nya yang putih dan berotot, Rio sengaja memperlihatkan nya, wanita itu tidak fokus pada ucapan Rio, karena pikiran nakal nya sibuk berimajinasi dengan tubuh pria muda yang menurutnya menarik itu.
"Akan ku pelajari terlebih dahulu, paling lambat tiga hari, aku akan memberi kabar pada kalian" ujar nya beralasan, karena sejujur nya Sunmi tak terlalu mendengar apa yang Rio dan kakeknya tawarkan karena dia gagal fokus pada Rio.
Sedikit kesal tapi Rio menutupi nya, dia memberikan proposal yang dibawa nya pada Sunmi, lalu pamit pergi meninggalkan perusahaan Lee, menuju ke tempat meeting yang lain.
Malam nya, Rio yang tak sekamar dengan sang kakek pun keluar dari hotel dengan bebas nya, keluar dari hotel, meminta Minho untuk mengantarkan nya, lalu menyuruh nya pulang.
Suasana baru di sebuah night club, sangat disukai oleh Rio, dia sedikit melupakan kekesalan nya pada Sunmi yang menunda penandatanganan surat perjanjian kerja sama.
Rio berdiri di depan meja bar, memegang sebotol bir, sambil mengamati suasana night club, lalu seorang pria berjas rapi muncul, membisik kan sesuatu pada kuping Rio, pemuda itu lalu mengikuti langkah pria berjas tadi yang membawanya ke lantai lima, memasuki ruang kerja sang pemilik night club, pria tadi menutup pintu dan mengunci nya dari luar, Rio masih acuh, begitu kursi yang berada di balik meja itu berputar menghadapnya, dia terkejut.
"Miss Sunmi" sapa nya santai, wanita itu tersenyum nakal, berjalan mendekati Rio.
"Aku sudah menduga nya, pria muda nakal seperti mu, sangat lah menarik" bisiknya seductive.
"Aku bisa langsung menandatangani proposal mu, jika kamu membiarkan ku menikmati ini" lanjut nya sambil menjilat kuping Rio, dan tangan kanan nya yang mengusap-usap selangkangan pemuda itu dari luar celana.
"Enjoy it" singkat Rio, Sunmi tersenyum menang, dia mencumbu leher dan kuping kanan Rio yang tak bereaksi apa-apa, dan membiarkan wanita dewasa itu menikmati penis nya.
Rio meneguk bir langsung dari botol nya, kala Sumni mulai berlutut dihadapan nya sambil mengulum penis Rio yang menegang, lidah wanita itu menjilat ujung nya dan mengisap nya kuat, Rio menahan desahan nya dengan terus menegak isi botol ditangan kanan nya.
Setelah Sunmi mendapatkan sperma Rio, pemuda itu menjatuhkan botol nya, mendorong tubuh Sunmi untuk menungging sambil menghadap tembok disamping Rio berdiri, menyingkap rok pendek wanita itu dan menurunkan celans dalam nya.
Jleb
Rio menyetubuhi Sunmi dari belakang, wanita itu memekik nikmat, dan setelah puas, dia membiarkan CEO Lee itu terkapar diambang pintu dengan baju berantakan, nafas tersengal dan kepuasan berlipat, meski dia terlihat seperti jalang, Rio sendiri menyetubuhi Sunmi bukan tanpa alasan, dia tak ingin dianggap murahan setelah wanita itu mendapatkan sperma nya, oleh karena itu, dia lah yang harus meninggalkan Sunmi setelah dia puas.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Love A Sinner
Fanfictionkisah cinta seorang Seo Joo Hyun, putri seorang pembantu, yang diam-diam jatuh cinta pada Jung Limario, cucu pengusaha kaya, sang pria muda yang sangat nakal, dan flamboyan, berbanding terbalik sifat nya dengan si gadis dewasa yang pendiam, dan pema...