"Jooh Hyun-ahh, besok akan ada acara besar yang melibatkan suami mu, persiapkan diri kalian baik-baik ne" pesan tuan Jung pada cucu menantu nya.
"Ne tuan" jawab Seo patuh.
"Grandpa, kamu cucu ku sekarang" ralat tuan Jung, mereka hanya makan malam bertiga, karena Rio belum pulang, sedari siang tadi.
"N-ne grandpa" gugup Seo, selesai makan malam, Seo kembali ke kamar nya, meringkuk memikirkan kembali bayangan sang suami tertawa bahagia dengan gadis lain, cemburu? Tentu, karena Rio adalah suami nya, milik nya, tapi hatinya sakit ketika mengingat jika pernikahan ini hanyalah berdasar kan perjodohan, cinta yang datang hanya searah, yaitu dari Seo Joo Hyun saja.
Ceklek
Rio membuka pintu kamar nya, Seo pura-pura tertidur memunggungi Rio, jantung nya akan selalu berdebar hebat setiap kali Rio berada di dekat nya, setelah sang suami memasuki kamar mandi, Seo langsung mengusap wajah, menghapus jejak air mata yang membasahi pipi nya.
Di Apartemen, Jennie memasuki rumah nya, Jisoo yang sedang menonton tv pun menoleh.
"Dari mana Jen?" Sapanya dingin, Jennie tersenyum.
"Hanya ngopi oppa" jawab nya
"Dengan Rio?" Tebak Jisoo asal dan tepat sasaran, Jennie terkekeh malu-malu.
"Ingat, Rio suami orang Jen" Jisoo mengingatkan.
"Oppa tahu kan, pernikahan Rio itu tidak serius, Rio tidak mencintai istri nya" seloroh Jennie santai, meninggalkan oppa nya masuk ke kamar, Jisoo hanya menggeleng dengan tingkah dongsaeng nya, dalam hati dia berharap, Jennie tak akan merusak rumah tangga orang, karena Jisoo tahu, sang adik perempuan menaruh hati pada Rio.
Kembali ke kamar Rio, selesai mandi, Rio langsung menempatkan tubuh nya di belakang sang istri, masuk ke dalam selimut yang sama dengan yang membungkus tubuh Seo.
Deg
Tubuh Seo seperti tersetrum aliran listri ribuan volt kala kaki dingin Rio tak sengaja menyentuh kaki nya, Rio acuh, tak lama dia mulai memasuki alam mimpi nya, satu jam lebih, dan Seo bergeming mendengar dengkuran halus suami nya yang sudah terlelap, dengan gerakan berlahan, dia memutar tubuh nya menghadap Rio yang tidur terlentang, dia menatap penuh cinta wajah tampan yang sudah lama menjadi pemilik hati nya itu, cinta nya lebih besar dari pada rasa benci nya, itu yang membuat Seo tak bisa marah pada Rio meski pria itu telah melukai nya.
"Semoga mimpi indah oppa" ucap Seo lirih nyaris tak terdengan sambil tersenyum simpul.
Pagi nya
Rio terbangun dari tidur nya, dia duduk ditepi ranjang mengumpulkan nyawanya, menatap meja rias milik sang istri dan disana satu stel tuxedo lengkap sudah siap tinggal pakai, Seo lah yang menyiapkan nya, sang istri sendiri sudah tak berada di rumah.
Rio turun dengan gagahnya, menuju meja makan, dimana sang kakek dan Han ahjuma sedang sarapan.
"Wah, cucu ku tampan sekali" puji tuan Jung tersenyum bangga melihat Rio mendekatinya.
"Morning grandpa, ahjuma" sapa Rio
"Morning boy"
"Selamat pagi tuan muda" balas mereka.
"Makanlah, istrimu sedang di salon, grandpa yang meminta nya" beritahu tuan Jung
Tuan Jung berangkat ke kantor terlebih dahulu bersama sopir nya yang lain, sementara Minho mengantar Rio untuk menjemput sang istri ke salon terlebih dahulu.
Bugh
Minho menutup pintu penumpang belakang setelah Seo duduk dengan nyaman, wanita itu hanya melirik sang suami di samping kirinya yang begitu acuh, menatap keluar jendela mobil yang akan membawa mereka ke hotel tempat dimana acara di gelar.
Sesampai ditujuan, Rio bahkan berjalan sendirian di depan sang istri menuju ke lift, Minho menghela nafas dengan tingkah Rio yang mengacuhkan istri nya, begitu lift tiba di ballroom, baru mereka berjalan beriringan, tuan Jung memberi kode pada Rio sambil menatap tajam, paham dengan kemarahan sang kakek, Rio pun menoleh ke samping kiri nya.
Blush
Wajah Seo langsung merona, dengan tatapan Rio yang sedekat itu, Rio membuka lengan kirinya untuk sang istri, dan dengan gugup nya, Seo pun memeluk lengan sang suami, dan Rio tahu jika tangan sang istri sedang bergetar hebat.
Begitu pintu ballroom di buka, tepuk tangan riuh menggema menyambut tuan Jung yang berjalan di depan Rio, banyak tamu undangan dari perusahaan lain yang ikut hadir, termasuk perusahaan Lee, Bae dan Kim, Sunmi menatap sinis pada pasangan muda dibelakang tuan Jung, siapa lagi jika bukan Rio dan Seo, pria muda yang pernah menyetubuhi nya dulu.
Irene menatap sendu, pada Rio yang telah mengambil kegadisan nya dulu, dia masih tak rela untuk melepas begitu saja, tapi dia juga tak berhak menuntut, karena memang mereka tak berhubungan, hanya Jennie yang menatap bangga pada Rio.
Rio dan Seo, mereka duduk berdampingan dan tampak serasi dalam pandangan, Seo yang sesekali melirik memuja pada sang suami yang tak menyadari nya.
Tuan Jung memanggil sang cucu keatas mimbar, untuk ia perkenalkan sebagai CEO baru perusahaan Kwon, Seo tersenyum bangga dengan pidato singkat sang suami yang begitu turun langsung disambut oleh rekan kerja perusahaan untuk memberi ucapan selamat, acara dilanjutkan dengan makan-makan, Rio seolah lupa dengan keberadaan sang istri yang hanya duduk sendirian menikmati makanan nya.
"Itu cucu menantu tuan Jung" bisik-bisik tamu yang tak Seo kenal
"Ku dengar dia adalah anak dari pembantu di rumah tuan Jung"
"Cantik, tapi dia tak pantas menyandang nama Jung dibelakang nya, dia tak sedrajad" Seo tak nyaman dengan bisikan yang seolah sengaja mereka ucapkan dengan volume yang sedikit tinggi agar ia mendengar nya.
"Ku dengar cucu tuan Jung menikahinya karena terpaksa"
"Ah dia pasti menggunakan wajah nya untuk menipu daya tuan Jung"
Seo menunduk, ia menangis dalam diam, sampai akhirnya Minho datang, tanpa permisi, pria itu duduk disamping Seo, dan mengulurkan sapu tangan pada wanita yang sudah ia anggap seperti dongsaeng nya itu.
"Oppa" adu Seo lirih tanpa merubah posisi nya.
"Sabar ne, suatu saat, kamu pasti bakal bisa membungkam mulut mereka" hibur Minho.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Love A Sinner
Fanfictionkisah cinta seorang Seo Joo Hyun, putri seorang pembantu, yang diam-diam jatuh cinta pada Jung Limario, cucu pengusaha kaya, sang pria muda yang sangat nakal, dan flamboyan, berbanding terbalik sifat nya dengan si gadis dewasa yang pendiam, dan pema...