22. Romantic Man

963 145 20
                                    

Selesai sarapan, Seo pun ke rumah sakit diantar oleh Rio dengan mobil Victoria yang kemarin di pinjam nya, Minho merasa senang dengan perubahan Rio, begitu juga dengan tuan Jung, yang bangga sang cucu mau mendengar nasehatnya.



Rio memasuki lobby rumah sakit sambil menggandeng tangan kanan Seo, semua pegawai rumah sakit takjub melihat pasangan baru itu melewati mereka.




"Vic, Luna" panggil Seo pada dua gadis yang berjalan beberapa meter di depan nya itu.



Jreng


Luna dan Victoria pun menoleh, terbelalak menatap pasangan yang seperti sedang di mabuk asmara itu, mereka melirik tangan keduanya yang saling bertautan.



"Noona, terima kasih untuk mobil nya, dan maaf aku baru mengembalikan nya sekarang" ucap Rio pada Victoria yang kini tepat berdiri di hadapan nya.




"N-ne, tidak masalah" jawab Vic gugup, untuk pertama kalinya berbicara dengan Rio , boycrush nya semasa kuliah dulu.




"Ini kuncinya" Rio menyerahkan pada Victoria yang menerima dengan tangan nya yang tak bisa diam saking groginya, Seo terkekeh.




"Aku titip istri ku ne" pamit Rio.




"Luna, tolong jaga milik ku" pesan Rio.



"Ne Rio" jawab nya antusias.



"Aku pergi ke kantor ya" ucap Rio diakhiri kecupan manis de kening sang istri yang malu karena dilihat kedua sahabat dekat nya.



"Sampai jumpa nanti" Rio segera berbalik dan meninggalkan rumah sakit.





"Astaga unnie, mimpi apa aku semalam, bertahun-tahun aku hanya bisa menatapnya dari jauh, dan sekarang dia mengajak ku bicara, bahkan kalian pergi dengan mobil ku, ok, mobil ku tak akan pernah ku jual sampai kapan pun" takjub Victoria.




"Jangan bilang unnie bercinta di mobil Vic unnie?" Goda Luna kurang ajar.



"Jangan berpikir yang macam-macam Luna-yaa" kesal Seo menyentil kening Luna yang malah terbahak, ketiga nya berjalan menuju ruang staff.




Park Chaenyeol mengamuk, menghardik dokter Hyuna yang telah merugikan rumah sakit nya.


"Kamu tahu? Rumah sakit ini sebenar nya hampir bangkrut, dan satu-satunya harapan kita adalah perusahaan Kwon yang akan memberikan kita suntikan dana segar, dan sekarang kesempatan itu hilang, di mana otak mu waktu itu, apa kamu lupa membawanya?" Maki Chaenyeol kalap dalam rapat direksi para petinggi rumah sakit.



"Aku tidak mau tahu, bagaimana caramu untuk kembali meyakinkan tuan Jung atau pun cucu nya, dana itu harus tetap mengalir, atau karir mu yang menjadi taruhan nya" ancam Chaenyeol membuat lutut Hyuna melemah, dia langsung pingsan di ruang rapat, Chaenyeol bergeming, membiarkan yang lain panik memberi pertolongan pertama pada Hyuna.




Dan begitu sadar, orang pertama yang Hyuna cari adalah Seohyun, dengan baju dan rambut berantakan, Hyuna berjalan menuju ruang staff rumah sakit, wajahnya terlihat begitu putus asa.



Semua perawat, dan dokter baru yang berada diruangan yang sama dengan Seohyun pun terkejut dengan kehadiran dokter Hyuna di tempat mereka beristirahat setelah selesai dengan tugas nya, mereka heran dengan kedatangan sang dokter yang tak biasa, Seo sendiri sedang bercanda dengan kedua sahabat nya, sambil berkemas  siap-siap untuk makan siang.




"Seohyun-shii" panggil dokter Hyuna, Seo langsung menoleh, Luna dan Victoria yang ikut menolehpun langsung menegang, mereka khawatir Seo akan di permalukan lagi.




"Maaf dokter Hyuna-shii, apa yang terjadi diantara saya dengan dokter Choi hanyalah kesalahpahaman, dokter Choi adalah dokter pembimbing saya, yang di tunjuk langsung oleh kampus" jelas Seo, tanpa emosi, tenang seperti biasa nya dia.





"Saya tahu, saya tahu, dan saya terlambat mengetahui nya, itu karena dongsaeng saya yang terus merengek merasa cemburu dengan anda" balas Hyuna dengan suara bergetar.




"Dan saya kemari untuk meminta maaf pada anda Seohyun-shii" lanjut Hyuna, Seo tersenyum menatap nya.





"Saya sudah memaafkan anda, sebelum anda meminta nya dokter" jawab nya.




"Akh, terima kasih dan satu lagi saya mohon, tolong kata kan pada suami anda untuk tetap menanamkan modal nya di rumah sakit ini" melas Hyuna, raut wajah Seo berubah.





"Saya mohon Seohyun-shii, jika perlu, saya akan berlutut dibawah kaki anda" mohon Hyuna yang kemudian berjalan tertatih berjalan tertatih mendekati Seohyun.





"Tidak dokter, jangan lakukan itu, ku mohon" Seo langsung berdiri dan menahan bahu Hyuna yang hendak menjatuhkan diri.




"Saya akan bantu berbicara dengan oppa, tapi tentang hasil nya, saya tak berani memberi jaminan" ujar Seo meragu, karena sejujur nya, dia pun juga tak berani berbicara tentang bisnis yang bukan keahlian nya pada Rio, karena mereka baru saja dekat, dan belum saling memahami atau mengerti akan sifat masing-masing.




"Terima kasih Seohyun-shii, terima kasih" ucap Hyuna menggenggam tangan kanan Seo dengan tatapan haru dan penuh harap.




"Huft" Seo menghela nafas begitu Hyuna keluar dari ruangan mereka, belum sempat ia duduk, seseorang kembali memanggilnya.




"Seohyun-shii, ada yang mencarimu di luar" teriak seseorang menberitahu Seohyun.





"Astaga, unnie menjadi orang penting sekarang" kelakar Luna, Seo hanya terkikik lucu.




"Ne, kamsahamnida" balas Seo pada seseorang yang memberitahu nya tadi, ia lalu meninggalkan Luna dan Victoria untuk menemui seseorang yang mencarinya itu.





"Unnie, ayo kita lihat siapa yang mencari uri Seo unnie" ajak Luna pada Victoria, mereka berdua pun juga penasaran.




Seo terkejut, melihat pria yang berdiri dilorong sambil membawa sebucket bunga di tangan kanan nya, pria itu menatap dan tersenyum manis ke arahnya.




Rio pun juga tak kalah terkejutnya menatap penampilan sang istri yang tengah berdiri tak jauh dari nya.

"Cantik" batin Rio yang senyum nya langsung mengembang, membuat sang istri gugup, pria itu pun mendekat, menyerahkan bunga ditangan kanan nya pada Seo lalu mengecup kepala nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cantik" batin Rio yang senyum nya langsung mengembang, membuat sang istri gugup, pria itu pun mendekat, menyerahkan bunga ditangan kanan nya pada Seo lalu mengecup kepala nya.




"Aku menjemputmu untuk makan siang" ucap Rio, debaran jantung Seo nyaris berhenti saking bahagia nya, tanpa menunggu jawaban sang istri, Rio lalu menggandeng tangan Seo untuk diajaknya keluar, Luna dan Victoria pun hanya bisa mengintip dari balik dinding, tak berani menampakan diri karena segan pada Rio.






"Kalian jangan hanya mengintip, ikutlah makan siang dengan kami" undang Rio, Luna dan Victoria terjengkit kaget.




"O-oppa bicara dengan siapa?" Tanya Seo terbata karena masih belum terbiasa dengan Rio.




"Sahabat mu" jawab Rio tersenyum lucu, tanpa menatap sang istri, Seo pun menoleh dan mendapati Luna dan Victoria hanya tersenyum bodoh salah tingkah sendiri.




#TBC

Love A SinnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang