kisah cinta seorang Seo Joo Hyun, putri seorang pembantu, yang diam-diam jatuh cinta pada Jung Limario, cucu pengusaha kaya, sang pria muda yang sangat nakal, dan flamboyan, berbanding terbalik sifat nya dengan si gadis dewasa yang pendiam, dan pema...
"Rio, kemarilah" tuan Jung memanggil sang cucu yang sedang mengobrol dengan Jisoo dan yang lain, acara serah terima memang belum selesai.
"Yess grandpa?" Rio menghampri sang kakek.
"Kenalkan, ini Krystal yang akan menjadi sekertaris mu" ucap tuan Jung.
"Hi tuan, Limario" sapa sang sekertaris, padahal Rio belum menyebutkan nama nya, dia menyambut uluran tangan sang sekertaris sambil menatap nya dingin, tapi gadis itu justru malah membalas nya dengan senyuman.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mulai besok, dia yang akan mendampingi mu dan membantu mu mengenai urusan kantor" ujar tuan Jung lagi.
"Ne grandpa" balas Rio patuh.
"Kryst, besok Minho akan menyerahkan jadwal Rio pada mu, dan selanjutnya kamu lah yang akan mengatur nya" beritahu tuan Jung pada Krystal sekertaris baru Rio.
"Ne tuan Jung" jawab nya membungkuk hormat.
Minho sendiri masih duduk menemani Seo yang sekarang sudah tenang dari tangis nya.
"Aku bisa mengantar mu pulang sekarang jika kamu mau" ujar Minho.
"Tidak oppa, aku akan menemani tuan muda sampai acara selesai" jawab Seo.
"Baiklah, jangan kemana-mana, aku akan ambilkan air minum untukmu" Minho segera berdiri meninggalkan Seo, yang hatinya kembali teriris melihat Jennie mencium pipi Rio kanan kiri sebelum berpamitan pulang, Seo hanya bisa menunduk, karena sepertinya semua orang tak menganggap bahwa ia adalah istri dari si pemilik acara Limario.
Acara telah selesai, Rio masih berbincang dengan beberapa orang, kakek Jung pun menghampiri sang cucu, Rio pun menoleh.
"Sepertinya istrimu sudah mengantuk, ajak dia pulang boy" perintah tuan Jung, Rio melirik wanita yang duduk sendiri dibalik punggung sang kakek, Seo nampak menunduk.
"Baiklah, aku duluan ne" pamit Rio menepuk lengan pria yang akrab mengobrol dengan nya tadi
Rio menghampiri meja sang istri, Seo pun mendongak, dan lagi, jantung nya berulah, dia tak berani bertanya, tapi paham jika sang suami mengajaknya pulang, ia lalu berdiri dan kembali memeluk lengan kiri Rio, awalnya ia ragu, tapi Rio juga tak keberatan.
Keesokan hari nya
Seperti biasa, setelah menyiapkan baju kerja untuk sang suami, Seo akan menyiapkan sarapan dibawah bersama sang eomma.
Rio turun dengan kedua tangan nya yang sibuk memakai dasi nya sendiri, melihat itu rasanya Seo ingin sekali membantu nya, seperti di film-film yang ia tonton, tapi dia tak berani melakukan nya tanpa permintaan sang suami, dan belum tentu juga ia sanggup melakukan nya, karena berdekatan dengan Rio saja, jantung nya tak pernah berasa baik-baik saja.