kisah cinta seorang Seo Joo Hyun, putri seorang pembantu, yang diam-diam jatuh cinta pada Jung Limario, cucu pengusaha kaya, sang pria muda yang sangat nakal, dan flamboyan, berbanding terbalik sifat nya dengan si gadis dewasa yang pendiam, dan pema...
"Ahjuma, jaga rumah baik-baik ne, selagi kami tak dirumah" pamit tuan Jung, Minho memasuk kan koper milik majikan nya ke dalam bagasi, menunggu Rio turun dari kamar nya, pemuda itu masih di kamar nya berpamitan dengan Rose sang sahabat, entah apa yang mereka lakukan semenjak sejam yang lalu.
Mereka lalu turun dari lantai atas dengan Rose yang memeluk erat lengan kiri Rio, seperti pasangan suami istri, Seo yang berada di ambang pintu bersama sang ibu pun hanya bisa menunduk, tak berani menatap pasangan muda yang berstatus sahabat itu.
Rio langsung masuk ke dalam mobil grandpa nya tanpa mengatakan apa-apa lagi baik pada Han ahjuma, Rose atau pun Seo yang tak pernah terlihat dimata nya.
Di kampus, suasana sepi, hanya ada suara teman-teman Rio yang mendominasi, Rose yang biasanya kemana-mana menempel pada Rio, kini hanya bersama Wendy, Joy dan Yeri, serta Seulgi, Sinb dan Jenno yang akan mengawal mereka.
"Kemana Rio? Aku tak melihatnya sepagian ini?" Heran Luna, karena biasanya meja Rio dan kawan-kawan nya akan heboh tapi tidak kali ini, Rose saja terlihat tak bersemangat.
"Dia ke Iksan, untuk urusan bisnis bersama grandpa nya" jawab Seo sambil membaca buku nya di kantin, Victoria dan Luna saling bertatapan mengerutkan kening nya.
"Oops" Seo menutup mulut nya, dia baru tersadar kalau baru saja kelepasan.
"Unnie tahu dari mana?" Selidik Luna dan Victoria curiga.
"Eng. . . Eng. . ." Seo gugup, dia tak pandai berbohong.
"Unnie" tegas Victoria, Seo menghela nafas .
"Baiklah, aku akan menceritakan nya, tapi ku harap kalian bisa menjaga rahasia ini, ok?" Tekan Seo pada dua sahabat nya itu, Luna dan Victoria mengangguk menyanggupi permintaan Seo.
"Aku tinggal di rumah tuan Jung, kakek nya tuan muda Rio" ungkap Seo.
"Apa?" Luna dan Victoria terbelalak, Rose yang mendengar suara dua senior nya itu pun melirik ke meja Seo dan teman-teman.
"Ssstt. . . Jaga suara kalian" gugup Seo, karena tahu Rose menatap ke arah nya, dua sahabat nya itu lalu menutup mulut dengan tangan masing-masing.
"Eomma adalah asisten rumah tangga di kediaman tuan Jung, dan kami pindah ke sana semenjak appa meninggal empat tahun yang lalu, atas perintah tuan Jung, aku ikut membantu eomma di rumah itu, dan sebagai imbalan nya, tuan Jung mengkuliahkan ku disini" cerita Seo pada teman nya.
"Wah, unnie beruntung sekali" gumam Victoria iri.
"Ya, aku beruntung eomma bekerja pada tuan Jung yang baik" balas Seo.
"Apa unnie tahu seperti apa Rio di rumah?" Tanya Luna penasaran, Seo tersenyum simpul, wajah nya merona.
"Aku tak terlalu sering bertemu dengan nya, eomma yang lebih sering, karena dia yang merawatnya semenjak tuan Yul dan nyonya Jessica meninggal karena kecelakaan pesawat, saat itu usia tuan muda baru enam tahun" tutur Seo sendu, Victoria dan Luna pun seperti ikut merasakan kesedihan Seo, mereka terdiam sesaat, lalu Luna memecah keheningan.
"Jika unnie membantu ahjuma di rumah Rio, berarti unnie pernah masuk ke kamar Rio? Dan seperti apa isi nya?" Selidiknya tersenyum jail, Seo terkekeh, dia mengangguk malu-malu.
"Seperti apa itu unnie?" Victoria ikut penasaran.
"Kamar nya rapi dan. . . " Seo menggantung ucapan nya.
"Dan. . .?" Tanya Luna serta Victoria memasang wajah ingin tahu nya.
"Dan wangi" kekeh Seo dengan wajah memerah nya.
"Unnie menyukai nya?" Tebak Luna kurang ajar, Seo gelagapan menatap tak enak pada Victoria yang selama ini begitu memuja Rio.
"Aku perhatikan dari cara unnie bercerita tentang nya, itu menunjuk kan jika ada sesuatu yang unnie simpan" jelas Luna tentang tebakan nya, Victoria pun melirik Seo menunggu jawaban nya.
"Tidak" bohong nya tak enak dengan sang sahabat.
"Unnie, tak apa jika kamu menyukai nya, aku hanya sebatas mengagumi Rio saja selama ini, tapi jika dia mau dengan ku, aku tak akan menolaknya" bahak Victoria, Luna memutar malas kedua matanya, Seo hanya tersenyum.
"Selama aku tinggal di rumah itu, tuan muda belum pernah mengajak ku berbicara, dia seperti tak melihatku selama ini, jadi, meski aku menyukai nya, itu hanya sebatas angan, tangan ku tak akan mampu meraih nya yang begitu tinggi untuk ku gapai" ujar Seo tersenyum getir.
"Tak ada yang tak mungkin di dunia ini unnie, kita tak pernah tahu, apa rencana Tuhan untuk kita dimasa depan" hibur Luna, Victoria mengangguk setuju.
"Aku penasaran dengan rumah Rio, bagaimana kalau kita mengerjakan tugas di tempat mu saja unnie" ajak Victoria.
"Hah? Jangan, aku tak enak, itu bukan rumah ku" tolak Seo.
"Ayolah unnie, kita hanya penasaran, kapan lagi bisa masuk ke rumah Rio, boleh ya unnie, please" rayu Luna dan Victoria.
"Aku tanya eomma dulu ne" akhirnya Seo menyerah, dia lalu menghubungi ponsel sang ibu.
"Ne eomma ne, kamsahamnida eomma" Seo menutup sambungan telpon nya.
"Jadi?" Tanya Luna dan Victoria.
"Eomma bilang boleh" jawab Seo mengangguk.
"Yess" girang Luna dan Victoria senang.
Dengan mengendarai mobil milik Victoria, ketiga gadis itu pun meluncur menuju kediaman keluarga Jung, raut sumringah terlihat jelas pada wajah Vic dan Luna, mereka sangat antusias dan penasaran.
Dan begitu sampai mobil berhenti di depan pintu gerbang, Seo turun untuk meminta ijin bodyguard rumah, dan mereka pun membiarkan mobil Victoria masuk.
"Woah" takjub Luna dan Vic kagum, melihat rumah megah di depan nya itu, mulut mereka menganga tak percaya, Seo memberi petunjuk untuk tempat parkir mobil milik Vic, lalu mengajak kedua teman nya itu masuk.
"Ayo, kemarilah" ajak nya, membawa Vic dan Luna menuju teras samping yang asri, dalam perjalanan menuju teras, mereka masih di buat kagum dengan interior mewah rumah itu, ditambah foto Rio yang terpampang di ruang tamu, membuat mereka tersenyum sendiri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Daebak" kagum kedua nya sambil meletak kan tas mereka diatas sofa yang berada di teras samping.
"Tunggu ne, aku ambil kan minum terlebih dahulu" pamit Seo, dia lalu ke dapur untuk mengambilkan minum dan snack bagi teman-teman nya, serta memberi tahu sang ibu.
"Ini, minumlah" ujar Seo, ketiga nya pun mulai membahas tentang rumah Rio, sampai terdengar suara mobil memasuki halaman.
"Katamu Rio tak di rumah, itu siapa yang datang unnie?" Tanya Victoria dengan wajah tegang nya, Seo menggeleng karena dia juga tak tahu siapa yang datang, ketiga nya saling bertatapan penasaran, juga takut.