21. Kencan Tak Terduga

1K 149 21
                                    

Rio berpindah posisi duduk di kursi belakang kemudi, dan Seo disamping nya, mereka berdua pergi entah kemana, dengan mobil milik Victoria, sebelum melajukan mobil nya, Rio mematikan ponsel nya terlebih dahulu, sang istri nampak gelisah, karena salah tingkah dengan sikap Rio yang tiba-tiba berubah pada nya, bukan tak suka, tapi memang seperti itulah efek Rio bagi Seo.




Rio menculik sang istri, dan dia sendiri bolos kerja, demi kencan tak terduga, pagi itu dia membawa Seo untuk jalan-jalan.




"Kamu sudah makan?" Tanya Rio.



"B-belum tuan muda" jawab Seo terbata, Rio terkekeh dengan jawaban sang istri.




"Aku suami mu, jangan panggil aku tuan muda" balas Rio



Blush



Wajah Seo langsung merona, mendengar ucapn Rio, debaran yang biasanya membuat ia berujung terluka, kini sangat di nikmati nya, karena perlakuan Rio sekarang.


Rio menghentikan mobilnya di sebuah caffe, dan meminta sang istri untuk menunggu nya di mobil saja, tak lama, ia keluar dengan menenteng beberapa papper bag ditangan nya, lalu melanjutkan perjalanan menuju ke  pantai.




Cuaca sedikit panas, tapi itu tak menyurutkan niat Rio membawa sang istri untuk sedikit bersantai dan menikmati waktu berkencan mereka.




"Ayo turun" ajak Rio yang sudah memarkirkan mobilnya diparkiran yang menjorok ke tepi pantai, ia membawa paper bag berisi sarapan yang dibelinya tadi, lalu melepas jas nya.



"Kemarilah" ucap Rio, tanpa bicara ia mengakat tubuh Seo dan mendudukan nya di atas kap mobil.



"Kyaa" Seo yang kaget memekik, tapi Rio hanya tersenyum, ia lalu menutupi kedua kali istrinya dengan jas yang dipakai nya tadi, dan lihat lah, Seo semakin salah tingkah, dan semakin dalam jatuh pada pesona suami nya.



Rio pun ikut duduk disamping sang istri dan mulai membuka paper bag nya.


"Aku tak tahu apa makanan kesukaan mu, jadi untuk aman nya aku membeli pasta dan sandwich bar, kamu mau yang mana?" Tanya Rio mengeluarkan menu dari bungkusnya.

"Aku tak tahu apa makanan kesukaan mu, jadi untuk aman nya aku membeli pasta dan sandwich bar, kamu mau yang mana?" Tanya Rio mengeluarkan menu dari bungkusnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seo tak menjawab, dia terlalu takut dan gugup untuk sekedar berbicara, ia hanya mengambil sandwich secara diam-diam, Rio pun kemudian membuka pasta dan menikmatinya, mereka makan tanpa ada obrolan, Seo menggigit sandwich nya sambil menatap wajah s...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seo tak menjawab, dia terlalu takut dan gugup untuk sekedar berbicara, ia hanya mengambil sandwich secara diam-diam, Rio pun kemudian membuka pasta dan menikmatinya, mereka makan tanpa ada obrolan, Seo menggigit sandwich nya sambil menatap wajah samping Rio, meski ia khawatir tertangkap basah, tapi wajah tampan Rio tak mampu membuatnya berpaling.

Seo tak menjawab, dia terlalu takut dan gugup untuk sekedar berbicara, ia hanya mengambil sandwich secara diam-diam, Rio pun kemudian membuka pasta dan menikmatinya, mereka makan tanpa ada obrolan, Seo menggigit sandwich nya sambil menatap wajah s...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejujurnya, Seo masih bingung dengan perubahan sikap Rio, ia takut, ini tak berlangsung lama, atau hanya pura-pura, pikiran nya berkecamuk.


"Ini minum mu" Rio membuka kan botol minuman berisi jus semangka, Rio sendiri lebih menyukai caffe latte, mereka sudah menghabiskan makanan masing-masing.



"Joo Hyun-ahh" ucap Rio setelah menelan minuman nya, tanpa menatap sang istri, ia menatap lurus ke depan, dimana ombak bergulung berkejar-kejaran, menimbulkan suara deburan yang mendebarkan.



"Aku ingin jujur pada mu" ujar Rio




"Jika sebenar nya aku memanglah belum mencintai mu, tapi bukan berarti aku akan menyerah dengan pernikahan kita" lanjut Rio.


"Aku ingin berusaha untuk menumbuhkan rasa itu di hati ku, apa kamu bersedia membantu nya?" Pinta Rio yang kali ini menatap serius pada sang istri, Seo tertegun, rasanya ia tak percaya dengan ucapan Rio, yang akhir nya berubah sekarang, ia mematung menatap Rio.






Sementara di rumah sakit, Jisoo akhirnya mengunjungi kamar Rose sendirian, disana sudah ada Minho, dan Seulgi, Yeri serta Sinb.


Tok. . . Tok. . .



Yeri membuka kan pintu kamar Rose, sang pasien langsung menatap sang tamu sambil mengerutkan kening nya karena tak ada Rio disana.



"Dimana Rio?" Tanya Minho heran





"Dia. . . Dia keluar dengan Seo noona, hyung" jawab Jisoo hati-hati, Rose langsung membuang tatapan nya kearah jendela di samping kanan nya, memunggungi sahabat dan tamu yang menjenguknya, semua terkejut dan melirik ke arah Rose.

Isakan lirih pun akhirnya terdengar, Rose cemburu, dia juga takut karena tiba-tiba Rio pergi dengan sang istri, selama ini, Rose memang mencintai Rio, tapi dia juga tak menyangka jika sahabat nya itu akan secepatnya dijodohkan dengan Seohyun, yang selama ini Rose maupun Rio tak terlalu mengenal nya, Rio juga menampakan gelagat jika ia tak tertarik dengan Seo, tapi sekarang?

Isakan lirih pun akhirnya terdengar, Rose cemburu, dia juga takut karena tiba-tiba Rio pergi dengan sang istri, selama ini, Rose memang mencintai Rio, tapi dia juga tak menyangka jika sahabat nya itu akan secepatnya dijodohkan dengan Seohyun, yang...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak ada yang berani mendekati Rose, karena selama ini, hanya Rio yang selalu mampu menghibur nya, semua hanya saling bertatapan bingung.




"Kita keluar saja dulu, beri waktu Rose untuk menyendiri" Minho menggiring sahabat Rose keluar ruangan, hanya Jisoo yang masih bertahan di dalam, mungkin ini waktu yang tepat bagi nya untuk menunjukan perasaan nya pada Rose.



Malam nya, Rio pulang bersama sang istri, wajah kedua nya terlihat begitu ceria, Han ahjuma yang membuka kan pintu pun terkejut, mendapati sang putri dengan pipi merona nya pulang bersama tuan muda.






"Eomma" panggil Seo menyadarkan keterkejutan sang ibu.





"Eh, Hyunie, tuan muda, ayo masuk" Han ahjuma membuka lebar pintu utama rumah tuan Jung, dan menyuruh anak-anak nya masuk, Hyunie hendak menuju kamar sang ibu, tapi Rio menahan tangan kiri nya.






"Kamar mu diatas, disana kamar eomma" ucapnya menarik sang istri menuju tangga lantai atas, Han ahjuma menatap haru pada sang putri dan Rio yang akhir nya mau menerima Seo sebagai istri nya, meski ke depan nya dia tak tahu apa yang akan terjadi, setidaknya untuk saat ini putrinya bahagia.






#TBC

Love A SinnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang